news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pashatama dan Kejujurannya dalam Review Makanan

13 Maret 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shasya Pashatama Foto: Dok. Shasya Pashatama
zoom-in-whitePerbesar
Shasya Pashatama Foto: Dok. Shasya Pashatama
ADVERTISEMENT
Food blogger kini jadi salah satu profesi yang banyak digandrungi. Terbukti dari banyaknya wajah-wajah baru yang turut meramaikan dunia perkulineran, dengan tulisan dan foto-foto review makanan yang begitu menggugah selera.
ADVERTISEMENT
Ternyata jauh sebelum profesi itu menjamur, beberapa tahun ke belakang sudah banyak food blogger yang hadir memberikan referensi soal makanan-makanan enak lewat blog pribadinya.
Nama Shasya Pashatama, masuk ke dalam daftar tersebut. Pendiri sekaligus pemilik situs Surga Makan itu, memang dikenal dengan review jujurnya dalam mengulas makanan. Beragam review telah ia tulis dan bagikan. Bahkan, situsnya menjadi bahan rujukan serta andalan mereka-mereka yang sedang mencari rekomendasi makanan enak.
Beberapa waktu yang lalu, kumparan sempat duduk dan makan bersama Pashatama. Di sela-sela kesibukannya sembari melayani pelanggan di Cici Claypot, Pashatama berbagi kisah mengenai perjalanannya sebagai food blogger yang ia lakoni pada 2009 silam.
Review sesuai yang disuka
Pashatama memulai review pertamanya di blog pribadi lalu merambah ke jejaring media sosial, seperti Twitter dan Instagram. Review jujur menjadi prinsip yang ia tegakkan dari awal hingga sekarang. Karena itulah, selama me-review makanan ia tidak menerima bayaran atau kompensasi sepeser pun.
ADVERTISEMENT
"Karena aku ingin menciptakan kesan bahwa semua review yang aku coba itu dikurasi oleh aku pribadi tanpa ada pengaruh dari siapa pun," katanya kepada kami.
Tangkapan Layar Instagram Surga Makan Foto: Instagram @surgamakan
Lalu, makanan seperti apa yang biasanya dipilih Pashatama untuk menjadi konten di situsnya?
Perempuan penyuka jagung bakar itu mengaku tak memiliki target spesifik dalam menulis makanan-makanan yang ia sajikan. Ia bahkan mengaku, semua review-nya dilakukan sesuka hati dan semata-mata atas kehendak pribadinya.
"Semua makanan yang ditulis di Surga Makan itu personally aku suka. Makanya, kalau pas coba suatu makanan dan aku enggak suka-suka banget yauda enggak akan aku tulis," tambahnya.
Surga Makan jadi diary pribadi Pashatama
Shasya Pashatama Foto: Dok. Shasya Pashatama
Kecintaan terhadap dunia kuliner telah ditekuni Pashatama sejak kecil. Saking sukanya, ia bahkan sering pergi ke sebuah tempat atau kota hanya untuk mengunjungi tempat makan yang ia suka.
ADVERTISEMENT
"Karena doyan makan itulah, kadang aku nulis review makanan buat aku juga. Jadi nanti kalau bingung, aku cari review (yang telah ditulis) sendiri. Istilahnya, kaya diingetin lagi gitu," lanjut Pashatama.
Selain menjadi diary pribadi, menurut Pashatama tujuan dibuatnya situs Surga Makan itu untuk memberikan referensi atau rujukan makanan enak yang ia pernah coba kepada semua orang, "paling seneng kalau dapet feedback kaya gini "Ih kemarin gue makan di tempat yang lo foto dan ternyata enak ya"."
Pashatama tahu betul bahwa situsnya bukan satu-satunya referensi atau rujukan kuliner yang ada di Indonesia. Kehadiran food blogger muda yang kini menjamur membuat Pashatama kagum dengan semangat dan energi mereka dalam mencoba makanan-makanan baru.
ADVERTISEMENT
"Bahkan bagi aku kehadiran mereka itu bisa memberikan referensi baru soal makanan. Kalau bingung mau makan apa, ya sudah aku lihat (referensi) mereka," ungkap perempuan asal Bandung itu.
Dari penikmat jadi pelaku kuliner
Shasya Pashatama Foto: Dok. Shasya Pashatama
Kecintaanya terhadap dunia kuliner tak hanya ia salurkan lewat tulisan atau foto-foto saja. Shasya --nama akrab Pashatama--kini membuka usaha dibidang kuliner yang ia namai Cici Claypot.
Sesuai namanya, kedai yang berada di Jl. Sulanjana No.11, Tamansari, Bandung, itu menjual aneka hidangan nasi dan mi dengan beragam topping yang disajikan dalam claypot atau tembikar.
Mi Kriuk Siram Daging Sapi Foto: Instagram @ciciclaypot
Namanya penikmat kuliner, beragam hidangan yang ia sajikan pun diracik sedemikan rupa agar bisa merepresentasikan lidah atau selera Pashatama. Tak berhenti sampai di sana, ia bahkan menentukan pilihan menu di Cici Claypot berdasarkan preferensi makanan yang banyak disukai masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedepannya, ia berharap bahwa usaha kuliner yang ia bangun bersama saudara laki-lakinya itu bisa berkembang pesat dan disukai banyak orang.
"Aku pengin semua orang bisa mencicipi makanan aku," tutup Pashatama.