Penggunaan Sedotan Plastik Bisa Picu Penyakit

6 Juli 2018 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu kerap minum menggunakan sedotan plastik?
Beberapa orang memang lebih senang menggunakan sedotan plastik sebagai alat bantu untuk minum, karena diklaim lebih higienis dan memudahkan untuk menyeruput minuman. Apalagi, sedotan plastik hanya digunakan sekali pakai dan langsung dibuang, sehingga dianggap lebih praktis karena tak perlu mencucinya seperti alat makan dan minum lainya.
ADVERTISEMENT
Padahal, sedotan menjadi salah satu limbah terbesar yang tak dapat diurai oleh bakteri. Ya, di balik kepraktisannya tersebut, sedotan plastik mampu 'menyiksa' lingkungan karena ketidakampuannya untuk hancur dan melebur. Mereka akan menumpuk--bahkan terombang-ambing di lautan, dan dalam kasus yang lebih buruk, dikonsumsi oleh hewan laut, sehingga menjadi faktor terbesar bagi kematian dari beragam spesies laut.
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedotan plastik (Foto: Thinkstock)
Bukan hanya itu, menggunakan sedotan plastik untuk minum ternyata tak baik untuk kesehatan, lho. Menurut kepala ahli nutrisi dari Sri Balaji Action Medical Institue, Priya Bharma, penggunaan sedotan plastik pada minuman dapat membahayakan kesehatan.
“Seperti yang telah diketahui, mayoritas orang telah terbiasa menggunakan sedotan untuk minum minuman dingin mau pun panas karena dianggap lebih praktis dan mudah. Namun, sebaiknya hindari menggunakannya, karena sedotan terbuat dari senyawa polietilen, yakni bahan kimia berbahaya yang bila masuk ke tubuh akan memicu penyakit,” ungkap Priya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Priya menjelaskan, sebagian besar sedotan plastik yang diproduksi mengandung polypropylene dan Bisphenol A (BPA) yang mudah mencair bila terkena cairan panas.
Dan, dalam jangka panjang akan merusak kesehatan gigi, bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti obesitas dan kanker.
Ilustrasi sedotan ramah lingkungan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedotan ramah lingkungan (Foto: Thinkstock)
Bukan itu saja, dilansir Food NDTV, meminum minuman dengan sedotan juga dapat menyebabkan perut kembung, lewat udara yang terhirup saat menyeruput minuman dengan sedotan.
Karenanya, Priya menganjurkan untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat, yakni dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik, dan menggantinya dengan sedotan kertas atau bambu untuk meminimalisir risiko penyakit. Selain lebih sehat, sedotan tersebut juga lebih ramah lingkungan karena dapat dicuci dan digunakan selama beberapa kali.
ADVERTISEMENT