Pentingnya Makan Buah dan Sayur agar Kebutuhan Serat Terpenuhi

19 Desember 2017 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Buah dan Sayuran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Buah dan Sayuran (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seberapa banyak kamu makan buah dan sayur setiap harinya? Tahukah kamu jika buah dan sayur memiliki banyak serat yang bermanfaat bagi tubuh?
ADVERTISEMENT
Serat merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi vitamin dan mineral. Serat biasanya banyak ditemukan pada bahan makanan, seperti buah dan sayuran.
Namun sayangnya, hingga kini Indonesia termasuk ke dalam negara dengan konsumsi sayur dan buah yang masih sangat rendah. Banyak anak-anak Indonesia yang enggan mengkonsumsi sayur dalam jumlah yang cukup. Hal ini dikarenakan anak-anak lebih menyukai makanan yang kaya dengan rasa gurih dan manis.
Berdasarkan Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) pada tahun 2014, sebesar 97 persen penduduk Indonesia berusia dibawah 5 tahun belum mengkonsumsi sayur dan buah dengan porsi yang cukup.
Ilustrasi Sayuran (Foto: Dok.Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sayuran (Foto: Dok.Pixabay)
“Konsumsi sayur dan buah dalam satu kali makan sebenarnya harus mencakup 50 persen dari porsi makanan,” ujar Monica Ang, selaku Marketing Manager SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur, saat ditemui dalam acara Heathly Eating Habit di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Sayuran Segar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sayuran Segar (Foto: Thinkstock)
Padahal berbagai sumber vitamin dan mineral yang diproduksi oleh serat dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar proses pencernaan, sampai mengurangi risiko penyakit tidak menular, seperti gangguan jantung, kanker, bahkan obesitas.
ADVERTISEMENT
Saat masuk ke dalam tubuh, serat akan diproses oleh bakteri-bakteri baik yang terdapat di usus, seperti lactobacillus dan tobacillus sehingga akan menghasilkan short chain fat acid atau asam lemak rantai pendek. Asam lemak inilah yang nantinya akan membantu menurukan proses penyerapan kolesterol dalam darah. Selain itu, asam lemak yang dihasilkan dari fermentasi serat akan memberikan energi ke usus besar, sehingga penyerapan makanan dapat lebih maksimal.
Konsumsi sayuran hijau (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Konsumsi sayuran hijau (Foto: Thinkstock)
Di dalam usus terdapat banyak saraf yang dinamakan enteric nervous yang langsung terhubung dengan saraf otak. Sehingga jika proses pencernaan pada usus berjalan dengan baik, akan memberi pengaruh baik ke otak yang membuat mood menjadi baik.
"Jika usus kita baik, keadaannya enak, akan membuat pikiran kita tenang dan happy. Ini erat kaitannya antara manfaat serat dengan pola perilaku anak yang baik," tambah dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), selaku konsultan Gastrohepatologi anak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, serat juga sangat bermanfaat untuk mengontrol berat badan agar tetap ideal. Serat yang larut dalam air atau disebut dengan solubel akan menarik air yang berasal dari makanan dan merubahnya menjadi gel, kemudian akan memperlambat proses pencernaan dan membuat perut merasakan kenyang yang lebih lama. Sehingga serat dapat mencegah anak terkena risiko kelebihan berat badan.
Sayuran Segar. (Foto: Thikstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sayuran Segar. (Foto: Thikstock)
Lalu, bagaimana jika tubuh kekurangan serat?
Jika tubuh kekurangan asupan serat yang berasal dari sayur dan buah, akan timbul berbagai masalah yang mengancam kesehatan. Salah satunya adalah gangguan pada proses pencernaan anak. Pada anak-anak, akan muncul beberapa gejala yang disebabkan karena kurangnya serat seperti sembelit, sering bersendawa, dan terkumpulnya gas di perut. Selain membuat anak merasa tidak nyaman, jika tidak ditangani dengan cepat akan berdampak buruk pada perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi tidak optimal.
ADVERTISEMENT