Pesan dari Aplikasi Koppi Bisa Antar Cepat dan Bebas Antre

Store Koppi (Foto: Azalia Amadea/Kumparan)

Berbicara soal kopi saat ini perkembangannya memang sangat pesat. Kedai kopi kian menjamur bahkan hingga ke pelosok daerah dan kebutuhan akan kopi pun semakin meningkat. Wajar jika mulai banyak inovasi berbasis minuman berwarna hitam ini semakin bermunculan. Seperti Koppi yang menampakan dirinya sebagai pemain bisnis baru berbasis kopi yang dibalut dalam bentuk aplikasi.

Dikatakan Tony Arifin, founder sekaligus Chief Executive Officer Koppi, aplikasi ini sejatinya diciptakan untuk mengakomodasi kebutuhan serta tren ngopi di masyarakat perkotaan.

"Penikmat kopi kini sudah menyebar ke segala lapisan usia, status sosial, dan gender. Tantangannya adalah bagaimana ngopi itu bisa lebih cepat dan mudah, terjangkau, dan rasa kopi yang ditawarkan harus berkualitas tanpa meubah rasa," ucapnya saat acara press conference di Oakwood, Jakarta pada Kamis (31/1).

Koppi (Foto: Azalia Amadea/Kumparan)

Ditambahkan Ario Fajar, head of marketing Koppi, sebelum peluncuran aplikasi ini mereka telah melakukan survei dan menemukan tiga isu terkait kebiasaan ngopi saat ini. "Isu pertama yakni kecepatan dan kemudahan. Orang mudah kecewa jika pesanan makanan atau minuman datang lebih dari 30-45 menit. Ini dikarenakan rasa, tekstur, hingga penampilan makanan tersebut sudah berubah sehingga tidak fresh. Isu yang kedua adalah soal harga kopi yang paling banyak diterima itu rupanya kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu. Harga kopi kami pun sesuai dengan kisaran tersebut. Yang terakhir adalah kopi dengan aneka rasa. Nah, kami mencoba mengakomodasi semua isu tersebut," ungkap Ario.

Agar lebih efisien, lanjut Ario, Koppi menggandeng beberapa komunitas seperti Westbike sebagai penyedia jasa antar yang menggunakan sepeda untuk pengantaran berjarak 0-2 kilometer. Selain itu, Koppi juga mengajak Handai Tuli dengan mengadakan program pemberdayaan khususnya untuk kaum disabilitas. Sehingga ditargetkan Ario, nantinya minimal akan ada dua barista dari kaum disabilitas yang menjadi barista di store Koppi. Begitu pun dengan kopinya, Koppi bekerja sama dengan petani lokal yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Jawa Barat (APK2JB).

Store Koppi (Foto: Azalia Amadea/Kumparan)

Ya, selain dapat dipesan melalui aplikasi, Koppi juga memiliki store. Tempat ngopi pertama mereka mengambil lokasi di lantai 1, Oakwood, Kuningan, Jakarta Selatan. Tony sendiri menargetkan ke depannya akan membuka tiga store lain yang bertempat di Menara Global, Gedung BNI 46, dan di Ruko Cordoba, Pantai Indah Kapuk. Dalam setahun, Koppi akan berencana membuka sekitar 40 cabang lain yang tersebar di Jabodetabek.

Store tersebut akan menjadi lokasi tempat pengambilan pemesanan yang bisa dilakukan oleh si pemesannya sendiri secara langsung maupun melalui jasa pesan antar Westbike, Go-Food dan Grab Food.

Lalu, apa saja minuman yang dapat dipesan?

Minuman Koppi (Foto: Azalia Amadea/Kumparan)

Melalui aplikasi yang dapat diunduh baik bagi pengguna android maupun iOS tersebut, pelanggannya bisa langsung memilih lokasi dan menu yang akan di pesan. Lokasi yang tersedia saat ini baru di Oakwood saja, sementara diungkapkan Tony, Koppi akan membuka store kedua mereka yang berada di Menara Global dalam kurun waktu dua minggu.

Setelah memilih lokasi, barulah pelanggan diminta untuk memesan menu yang terdiri dari pilihan minuman berbasis kopi atau non-coffee. Untuk menu kopi yang dapat dipilih terdiri dari amarena kopi, americano, cappuccino, latte, dulce de leche, iced shaken, mocha, hingga kopi susu kekinian. Sedangkan pilihan non-coffee yang dapat dicoba adalah amarena tea, houjicha, matcha latte, dan cokelat. Menu tersebut dapat dipesan secara dingin maupun panas.

Saat berada di acara peluncuran, kumparanFOOD pun mendapat kesempatan untuk mencicipi beberapa jenis minumannya. Kami memilih satu menu dari menu kopi dan non-coffee. Untuk menu kopinya kami mencicipi iced shaken hazelnut (Rp 28 ribu) yang disajikan dingin dengan rasa kopi yang light. Untuk rasa hazelnutnya tidak terlalu terasa dengan manis yang cukup sehingga tidak berlebihan.

Minuman Koppi (Foto: Azalia Amadea/Kumparan)

Sementara itu, menu non-coffee kami mencoba iced amarena tea (Rp 28 ribu) yang manis dan menyegarkan. Uniknya dari teh ini adalah ada campuran amarena cherry yang berasal dari Bologna, Italia sehingga wanginya yang khas berpadu apik dalam segelas es teh.

Bagaimana menurut para pecinta kopi? Apakah kalian tertarik juga untuk mencicipinya?