Sarapan Teratur Bisa Meningkatkan Kecerdasan

23 Februari 2019 8:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarapan Lezat dari Seluruh Dunia. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Sarapan Lezat dari Seluruh Dunia. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Tentu kamu sudah tahu bahwa sarapan sebelum beraktivitas di pagi hari sangat baik untuk kesehatan. Mengisi perut di pagi hari bisa menambah energi sehingga badan tetap segar di tengah aktivitas yang padat.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak pula orang yang kerap melewatkan sarapan karena berbagai alasan, mulai dari tak sempat memasak hingga bangun kesiangan. Padahal, sarapan tak hanya menambah energi, tapi juga bisa meningkatkan daya konsentrasi dan kecerdasan terutama bagi anak-anak dan remaja.
Menurut spesialis anak konsultan nutrisi dan metabolik, Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, sarapan memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan tingkah laku.
"Efek positif sarapan pada anak berperan dalam kemampuan kognitif, tingkah laku, dan prestasi. Terutama dalam hal daya ingat dan kemampuan memperhatikan pelajaran di kelas," ujar odkter Lanang dalam bincang bersama awak media di kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat (21/2).
Hal ini juga diamini oleh ahli neuroanatami dan neurosains, Dr. dr. Taufiq Pasiak,M.Kes, M.Pd. Ia mengatakan bahwa mengisi perut dengan makanan di pagi hari akan melancarkan metabolisme dan memberikan energi yang cukup agar kinerja otak bisa maksimal.
ADVERTISEMENT
Sarapan juga harus dilakukan secara teratur setiap hari. Badan yang berenergi akan membuat perut tak mudah lapar dantubuh lemas. Hasilnya, konsentrasi dan fokus akan lebih terjaga meski dibebani berbagai aktivitas.
"Sarapan itu kuncinya kontinuitas. Kalau orang terbiasa sarapan maka efek kognitifnya bagus dan kemudian akan mempengaruhi memori. Tidak hanya kognitifnya yang bagus, tapi emosinya juga stabil," jelas dokter Taufiq menambahkan.
Tak hanya kecerdasan otak, sarapan teratur juga bisa membuat emosi lebih stabil. Bahkan menurut dokter Taufiq, sarapan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena depresi.
"Usus kita bisa mempengaruhi otak. Kecemasan dan depresi bisa dipengaruhi oleh usus, dalam hal ini bakteri mikrobiota. Jadi tidak hanya kognitifnya yang bagus tapi emosinya juga. Kalau tidak makan, risiko emosional pun tinggi," jelasnya.
Press Conference Konsentrasi Ciptakan Mimpi bersama ENERGEN Foto: Istimewa
Namun tak sembarang sarapan, menu yang disajikan harus bisa melengkapi kebutuhan gizi di pagi hari. Dalam penjelasannya, menu makanan yang baik terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, buah, telur, serta susu dan produk turunannya.
ADVERTISEMENT
Dokter Lanang memaparkan bahwa setidaknya harus ada empat komponen dalam seporsi menu sarapan. Salah satunya hidangan yang terbuat dari protein hewani.
Protein hewani seperti telur atau daging-dagingan berfungsi meningkatkan perkembangan otak serta memperbaiki sel-sel yang rusak. Secara tidak langsung, asupan protein hewani yang cukup akan membantu meningkatkan produktivitas dan fokus saat beraktivitas.