Starbucks Akan Ganti Penggunaan Sedotan Plastik Mulai 2020

10 Juli 2018 11:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gelas Starbucks (Foto: news.starbucks.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelas Starbucks (Foto: news.starbucks.com)
ADVERTISEMENT
Semakin menumpuknya limbah plastik kini menjadi masalah baru yang dihadapi oleh berbagai negara. Selain menjadi sarang kuman penyebab berbagai penyakit, timbunan sampah plastik dari alat makan bekas, bungkus makanan, hingga sedotan yang semakin bertambah setiap tahunnya dapat mengancam kelestarian ekosistem dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut data dari National Geographic, setiap tahunnya, terdapat sekitar 8 juta ton sampah yang hanyut dan terbawa arus di lautan. Dan di antara banyaknya sampah plastik, sedotan plastik merupakan salah satu jenis sampah yang paling banyak mengotori lautan.
Melihat hal tersebut, beberapa gerai makanan dan minuman ternama kini mulai mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan bahan yang lebih ramai lingkungan. Salah satunya adalah Starbucks, franchise terkemuka yang dikenal dengan aneka sajian kopinya yang unik dan nikmat.
Diumumkan melalui website resmi Starbucks, pada 9 Juli lalu, Starbucks secara bertahap akan mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sippy cup, yakni sejenis gelas yang memiliki lubang untuk minum di sisinya. Dan pada 2020, Starbucks berkomitmen bahwa seluruh gerainya sudah tidak lagi menggunakan sedotan sebagai alat bantu minum sajian kopinya.
ADVERTISEMENT
“Untuk mitra dan pelanggan kami, ini adalah cara untuk mencapai tujuan dari konsumsi kopi berkelanjutan, yang disajikan kepada pelanggan dengan cara yang lebih berkelanjutan,” ujar Kevin Johnson, Presiden sekaligus CEO Starbucks.
Penggunaan sippy cup untuk jenis minuman es kopi, teh, dan minuman berbahan campuran espresso sendiri kini sudah dapat ditemui di 8.000 cabang Starbucks yang tersebar di Amerika dan Kanada. Tak hanya di benua Amerika, sippy cup juga akan mulai digunakan di beberapa gerai Starbucks China, Jepang, Singapura, Thailand, Vietnam, dan beberapa negara di dunia secara bertahap.
Sedangkan untuk Frappucino dan minuman es lainnya, franchise yang telah ada sejak 1971 ini akan menyediakan sedotan kertas atau sedotan lain yang lebih mudah didaur ulang. Menariknya, sedotan hanya akan diberikan ketika pelanggan memintanya.
ADVERTISEMENT
“Tujuan Starbucks untuk mengganti sedotan plastik pada 2020 dari seluruh tokonya merepresentasikan kepedulian perusahaan untuk menangani limbah secara keseluruhan,” terang Erin Simon, direktur Sustainability Research & Development and Material Science dari World Wildlife Fund, Amerika Serikat.
“Sedotan plastik yang hanyut di lautan memiliki efek buruk pada hewan laut. Kami bermitra dengan Starbucks dalam pengurangan sampah, dan kami berharap perusahaan lain akan mengikutinya jejaknya,” tambah Erin Simon.
Sebenarnya, penggunaan sippy cup tanpa sedotan sendiri telah diperkenalkan sejak 2017 lalu di beberapa cabang Starbucks Amerika. Sippy cup biasanya digunakan untuk kopi dan teh hangat, atau minuman yang disajikan tanpa tambahan whipped cream.
Bagaiman menurutmu?