Stevia, Daun Kecil Pengganti Gula yang Sehat

8 Maret 2018 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daun Stevia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daun Stevia (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah maraknya masyarakat yang mulai giat menjalani gaya hidup sehat, berbagai bahan makanan alternatif yang lebih sehat pun semakin mudah ditemukan di pasaran. Ada gandum dan quinoa sebagai pengganti nasi, hingga stevia yang kini populer digunakan sebagai pemanis yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Apa itu stevia? Pasti belum banyak orang yang familiar dengan bahan pemanis alami ini, kan.
Bernama latin stevia rebaudiana, tanaman berdaun kecil ini perlahan-lahan mulai dilirik sebagai bahan pemanis yang lebih menyehatkan. Rasa manisnya sendiri diperoleh dari sari-sari yang terdapat pada daun yang sekilas mirip dengan tampilan daun mint.
Hebatnya, meski tanaman ini memiliki daun yang berukuran kecil, kadar rasa manis yang dihasilkan tanaman stevia jauh lebih tinggi dibandingkan gula biasa. Bahkan dapat mencapai 300 kali dari gula tebu.
Peluncuran produk bango light (Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran produk bango light (Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan)
"Misalnya untuk membuat kue, jika biasanya kita membutuhkan satu cup gula pasir, dengan stevia hanya membutuhkan satu sendok teh saja," jelas ahli gizi dr Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK saat ditemui dalam acara 'Inovasi Kecap Bango Light: Alternatif Baru untuk Nikmati Kelezatan Kuliner Nusantara' di restoran Kembang Goela, Setiabudi, Jakarta Selatan (8/3).
ADVERTISEMENT
Selain memiliki rasa manis yang lebih pekat, salah satu kelebihan lain daun stevia ternyata dapat membantu menunjang diet serta mengurangi risiko terkena penyakit degeneratif, lho. Meski rasanya lebih manis dibanding gula tebu, stevia merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan kalori yang sangat rendah sehingga tidak akan menimbulkan efek samping negatif saat dikonsumsi.
Hal inilah yang membuat stevia sangat aman dikonsumsi. Bahkan orang-orang dengan penyakit diabetes maupun penyakit kronis lainnya masih diperbolehkan mengkonsumsi stevia asalkan diperhatikan kadar penggunaanya. Makanan yang dikombinasikan dengan ekstrak stevia juga ampuh memaksimalkan program diet serta menjaga kadar gula darah tetap stabil.
"Karena kandungan kalorinya yang rendah, konsumsi stevia akan membuat kalori dalam tubuh berkurang, risiko obesitas berkurang," tambah dr Diana.
ADVERTISEMENT
Karena banyaknya keuntungan yang didapatkan dengan konsumsi stevia, tak heran jika tanaman ini kini mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Tak hanya digunakan dalam aneka makanan manis, bahkan sekarang mulai banyak bumbu penyedap seperti kecap yang memanfaatkan daun stevia. Selain lebih sehat, rasa manisnya pun tak jauh berbeda dibandingkan gula tebu atau gula aren.
Daun Stevia (Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daun Stevia (Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan)
Meski memiliki segudang manfaat, untuk mendapatkan rasa manis alami yang nikmat, daun stevia harus melalui proses ekstrasi terlebih dahulu. Daun stevia yang langsung diaplikasikan ke dalam aneka sajian tanpa mengalami proses ekstrasi akan membuat makanan terasa pahit dan kurang nikmat.
"Jika tidak diekstrak, rasa manis pada daun stevia tidak akan keluar. Jadi harus diekstraksi terlebih dahulu mejadi bubuk gula sebelum dicampur ke dalam makanan," tutup dr Diana.
ADVERTISEMENT
Daun stevia sendiri sebenarnya bukan merupakan tanaman pemanis baru. Banyak ditemukan di Brazil dan Paraguay, daun bercita rasa manis yang khas ini telah lama diaplikasikan ke berbagai olahan tradisional. Tak hanya itu, stevia juga sering dicampur ke dalam obat untuk mengurangi rasa pahit dan getir ramuan herbal.