Tak Selalu Benar, Ini 5 Mitos Tentang Makanan Sehat

20 Januari 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan konsumsi serat (Foto: dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan konsumsi serat (Foto: dok.Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat mendengar kata makanan sehat, apa yang langsung terbesit dalam pikiranmu?
ADVERTISEMENT
Makanan yang terdiri dari berbagai sayuran hijau mentah, dibanderol dengan harga mahal, dan bebas lemak mungkin jadi sebuah deskripsi umum untuk menggambarkan definisi dari makanan sehat. Padahal, pola makan sehat tak melulu seperti penggambaran di atas.
Banyak mitos-mitos tentang pola makan sehat--apalagi yang berkaitan dengan diet--yang ternyata tak selamanya benar. Berbagai mitos tersebut justru malah memiliki fakta yang sebaliknya.
Dilansir Insider, inilah lima mitos tentang makanan sehat yang sering dipercaya banyak orang:
1. Makanan sehat selalu tidak enak
Posting makanan sehat di Instagram. (Foto: Instagram/@rach.eatss dan @themovementmenu)
zoom-in-whitePerbesar
Posting makanan sehat di Instagram. (Foto: Instagram/@rach.eatss dan @themovementmenu)
Makanan sehat hampir selalu dikaitkan dengan cita rasa yang kurang nikmat. Bagaimana tidak, sebagian besar menu makanan sehat yang umum dijumpai memang didominasi dengan sayuran hijau, yang mungkin tak semua orang menyukainya. Siapa yang tahan untuk menyantap makanan yang sama secara terus-menerus, tentu sangat membosankan, bukan?
ADVERTISEMENT
Faktanya, pola makan sehat bukan berarti kamu harus menyantap makanan yang itu-itu saja. Diet makanan sehat tidak mewajibkan kita untuk makan bayam organik dan paprika segar saja, justru diet yang seimbang seharusnya terdiri dari beragam varian makanan untuk memenuhi asupan nutrisi yang kita butuhkan sehari-hari.
Bukan itu saja, kita juga masih bisa menikmati sepotong kue cokelat, burger, pizza, dan minum es kopi susu sesekali, kok. Yang penting, jumlah kalori tubuh yang masuk dan keluar masih dapat diseimbangkan.
2. Makanan sehat selalu mahal
Makanan rendah kalori. (Foto: Thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan rendah kalori. (Foto: Thinkstockphotos)
Makanan sehat memang seringkali dijual dengan harga yang mahal ketimbang jenis makanan lainnya, atau bahkan fast food. Padahal, sebenarnya kita bisa mengakalinya dengan memadukan berbagai bahan makanan untuk menghemat biaya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita juga dapat menggunakan jenis bahan makanan yang lebih murah, namun dengan kandungan nutrisi yang tak terlalu berbeda jauh. Biaya tersebut juga bisa kita minimalisir dengan cara merencanakan menu makanan kita dan membeli bahan-bahan makanan dalam jumlah besar sekaligus.
3. Karbohidrat kurang baik bagi tubuh
Truffle pasta. (Foto: Dok.Crowhound)
zoom-in-whitePerbesar
Truffle pasta. (Foto: Dok.Crowhound)
Sebagian besar diet sehat menyarankan kita untuk menghilangkan karbohidrat dalam menu makanan sehari-hari yang disantap. Hal ini kerap membuat orang salah kaprah dan malah berhenti mengkonsumsi jenis-jenis karbohidrat yang sejatinya dibutuhkan oleh tubuh.
Padahal, jenis karbohidrat yang sebenarnya dianjurkan untuk dikurangi konsumsinya adalah karbohidrat simpel yang berasal dari gula, sirup jagung, dan jus buah. Tipe karbohidrat tersebut akan menyebabkan tingkat gula darah membuat gula darah tersumbat, sehingga lebih baik dihindari.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jenis karbohidrat kompleks seperti sayuran dan kacang polong dapat memberikan energi tubuh yang stabil dan rendah kalori. Tanpa ada asupan karbohidrat sama sekali, kinerja otak tak bisa berjalan dengan baik dan aktivitas metabolisme kita terhenti.
4. Minum jus segar bisa membantu membakar lemak
com-Ilustrasi Minum Jus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Minum Jus (Foto: Thinkstock)
Jus buah dan sayuran dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan karena mampu membakar lemak secara efektif. Beberapa jus sayuran memang punya kalori yang rendah dan kaya akan antioksidan yang bisa meningkatkan metabolisme kita.
Hanya saja, terkadang kita lebih memilih mengkonsumsi jus buah yang bercita rasa manis. Padahal, jenis jus buah yang manis memiliki kadar kalori tinggi, sehingga malah akan menambah berat badan kita.
ADVERTISEMENT
Karenanya, disarankan untuk memilih jus sayuran hijau sebagai basis minuman dietmu, dengan tambahan buah-buahan rendah kalori seperti beri.
5. Makanan rendah lemak selalu lebih sehat
Makanan Diet  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Makanan Diet (Foto: Thinkstock )
Lemak memang mengandung lebih banyak kalori ketimbang jenis nutrisi lainnya, sehingga banyak yang mengurangi jumlah konsumsinya saat sedang berdiet.
Sama halnya seperti karbohidrat, sejatinya terdapat dua jenis lemak, yakni lemak buruk yang bisa memicu risiko penyakit jantung dan stroke, serta lemak sehat yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan membantu menstabilkan hormon.
Oleh karena itu, konsumsi lemak jahat lebih baik diminimalisir, dan perbanyak konsumsi jenis lemak sehat. Namun, makanan yang dilabeli dengan embel-embel rendah lemak seringkali tak menyebutkan jenis lemak apa yang mereka kurangi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, untuk meningkatkan cita rasanya, produk makanan rendah lemak tersebut justru dibuat dengan kadar gula yang lebih banyak, dan membuatnya mengandung lebih banyak kalori ketimbang makanan biasa.