Tips Menyimpan Bumbu Basah Agar Tidak Mudah Tengik

14 Oktober 2018 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, memasak dan meracik aneka bahan makanan menjadi sajian lezat merupakan kegiatan yang menyenangkan. Namun bagi sebagian orang lainnya, masak bisa menjadi kegiatan yang merepotkan, terutama saat disibukkan dengan segudang pekerjaan. Meracik bumbu, memotong bahan segar, hingga memasaknya hingga matang tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiasatinya, meracik bumbu basah dalam jumlah banyak sebagai stok menjadi trik yang sering dilakukan banyak orang untuk menghemat waktu memasak. Meski begitu, bumbu basah rentan basi dan mengeluarkan bau tengik bila tidak segera diolah.
Tapi bila kamu berencana menyetok bumbu basah di rumah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak tengik dan awet lebih lama. Berikut kumparanFOOD sajikan tips praktisnya.
1. Menggunakan bahan-bahan yang segar
Rempah India (Foto: Kulit kayu cassia)
zoom-in-whitePerbesar
Rempah India (Foto: Kulit kayu cassia)
Untuk membuat bumbu basah yang awet, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih bahan-bahan yang segar. Pastikan permukaan bahan yang akan diolah menjadi bumbu halus memiliki tekstur yang mulus dan tidak penyok atau berbintik hitam.
Permukaan rempah yang lunak dan berbintik merupakan salah satu tanda-tanda pembusukan yang dapat berpengaruh terhadap masa simpan bumbu. Selain bahan yang segar, jangan lupa untuk mencucinya hingga benar-benar bersih agar tak ada kotoran yang terbawa saat bumbu dihaluskan.
ADVERTISEMENT
2. Masak bumbu hingga berminyak
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
Setelah bumbu dihaluskan, sebaiknya tumis dengan sedikit minyak hingga aroma harumnya tercium dan warnanya lebih gelap. Minyak alami yang keluar saat menumis bumbu akan membuatnya awet dan tidak beraroma tengik meski disimpan selama seminggu. Selain itu, proses penumisan juga berfungsi untuk menghilangkan kandungan air di dalam bumbu sehingga tidak mudah berjamur.
3. Tambahkan garam ke dalam bumbu
Garam rendah sodium. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Garam rendah sodium. (Foto: Thinkstock)
Garam telah lama digunakan sebagai pengawet alami dalam berbagai makanan seperti kimchi, ikan asin, hingga terasi udang. Cara ini juga cocok dipraktekkan bila kamu berencana untuk membuat persediaan bumbu halus dalam jumlah banyak.
Jadi tak ada salahnya menambahkan 1 atau 2 sendok teh garam agar bumbu buatanmu lebih awet. Selain berfungsi sebagai pengawet, garam akan memberi rasa asin pada bumbu sehingga kamu tak perlu menambahkan garam lagi saat akan mengolahnya kembali.
ADVERTISEMENT
4. Masukkan ke dalam wadah kedap udara
Menyimpan bumbu halus (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menyimpan bumbu halus (Foto: Shutterstock)
Masukkan bumbu halus yang sudah jadi ke dalam wadah kedap udara kemudian tutup rapat agar bakteri atau kotoran lain tak akan masuk dan mencemari bumbu. Pastikan wadah yang dipakai benar-benar bersih dan kering. Bila perlu, kamu bisa merendam wadah dengan air panas terlebih dahulu sebelum dipakai. Dengan begitu, bumbu halus bisa bertahan hingga satu minggu.
5. Simpan di dalam freezer
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bumbu halus (Foto: Shutterstock)
Kalau ingin lebih awet lagi, kamu bisa menyimpan persediaan bumbu halus ke dalam freezer. Suhu minus di dalam freezer membuat bakteri tak bisa berkembang dan mencemari bumbu sehingga bisa awet selama dua minggu hingga sebulan. Bila ingin digunakan, cukup keluarkan wadah bumbu kemudian rendam di dalam air hangat hingga mencair. Selamat mencoba!
ADVERTISEMENT