Tips Menyimpan Makanan Fermentasi Agar Tidak Cepat Berjamur

13 Februari 2018 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyimpan makanan fermentasi (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyimpan makanan fermentasi (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Terdapat beragam produk hasil fermentasi di dunia. Mulai dari yoghurt, keju, wine, hingga tempe dari Indonesia yang dibuat dengan cara menambahkan bakteri ke dalam proses pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Meski diproses dengan cara yang sama, namun semuanya memiliki karakter dan tekstur berbeda. Karenanya, cara penyimpanannya pun harus diperhatikan sesuai dengan jenis makanannya masing-masing.
Lantas, bagaimana cara menyimpan makanan fermentasi dengan benar? Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum tips menyimpan bahan makanan fermentasi sesuai jenisnya:
1. Keju
Ilustrasi keju cheddar (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keju cheddar (Foto: Thinstock)
Keju merupakan hasil fermentasi susu yang bila tidak disimpan dengan benar akan mudah berjamur. Oleh sebab itu, sebaiknya tempatkan keju dalam plastik tertutup lalu simpan di dalam lemari es.
2. Yoghurt
Yoghurt dengan tambahan buah. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Yoghurt dengan tambahan buah. (Foto: Pixabay)
Yoghurt terbuat dari susu yang telah diolah melalui fermentasi bakteri. Bila membeli yogurt kemasan, pastikan selalu melihat tanggal kedaluwarsanya. Simpan yoghurt dalam wadah steril agar tidak mudah basi dan terjaga dari kontaminasi kuman.
ADVERTISEMENT
3. Kimchi
Kimchi, sayuran khas Korea Selatan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kimchi, sayuran khas Korea Selatan. (Foto: Thinkstock)
Kimchi merupakan salah satu makanan tradisional Korea yang telah mendunia. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang asam membuat makanan satu ini sangat cocok dijadikan sebagai teman pendamping segala makanan.
Meski begitu, rasa kimchi sangat mudah berubah menjadi asam bila disimpan dengan cara yang salah. Maka dari itu, pastikan untuk menempatkan kimchi dalam wadah kedap udara, lalu simpan di dalam lemari es.
4. Tapai
Ilustrasi tapai ketan (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tapai ketan (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
Tapai ketan atau singkong yang sudah masak atau cukup fermentasinya akan mudah berair bila didiamkan dalam suhu ruang. Sebaiknya, simpan dalam wadah tertutup kemudian, letakkan di lemari pendingin agar lebih tahan lama.
5. Kecap
Ilustrasi Kecap (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecap (Foto: Getty Images)
Biasanya, kecap telah mengandung pengawet dan anti jamur sehingga, bisa diletakan dalam suhu ruang maupun lemari pendingin. Namun, jika ingin menjaganya agar lebih awet, maka kamu bisa menyimpannya di dalam kulkas.
ADVERTISEMENT
6. Tempe
Hasil Akhir Tempe (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil Akhir Tempe (Foto: Thinkstock)
Sebelum membeli tempe, pastikan tempe yang dibeli masih segar dan tidak berlendir. Kemudian, masukkan tempe tersebut ke dalam wadah tertutup dan simpan di dalam lemari es. Tempe yang disimpan di dalam kulkas bisa bertahan hingga tiga hari kemudian.
7. Oncom
Ilustrasi oncom (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oncom (Foto: Dok. Wikimedia Commons)
Serupa dengan tempe, untuk mengawetkan oncom, kamu harus menyimpannya di dalam wadah kedap udara. Simpan wadah yang berisi oncom utuh tersebut ke dalam lemari es dan pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalamnya.