news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Winai Dahlan, Cucu Ahmad Dahlan yang Jadi Pionir Halal Food Thailand

20 Desember 2017 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Winai Dahlan. (Foto: Facebook Dr.Winai Dahlan)
zoom-in-whitePerbesar
Winai Dahlan. (Foto: Facebook Dr.Winai Dahlan)
ADVERTISEMENT
Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang banyak dikunjungi wisatawan dari mancanegara. Selain banyaknya tempat wisata yang ada di Thailand dan biaya wisata yang terjangkau, ternyata kuliner Thailand juga menjadi daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
Di Thailand, dulunya perkara halal-haramnya sebuah makanan tak menjadi masalah penting. Namun, seiring dengan meledaknya perkembangan wisata di Thailand dan juga eksistensi dari orang-orang Islam di negeri Gajah Putih itu, perkara halal-haram kemudian menjadi bahasan penting.
Apalagi, Thailand juga berambisi menjadi "The Kitchen of The World" seperti dikutip dari halalscience.org. Itu artinya, Thailand berambisi menjadi raja pengekspor makanan ke seluruh dunia. Untuk mencapai ambisi tersebut, maka ketersediaan halal food kemudian menjadi salah satu faktor penting mengingat populasi muslim di dunia merupakan yang paling banyak.
Untuk itu, tepat tahun 2003 The Royal Thai Cabinet menghibahkan sejumlah dana untuk pendirian Central Laboratory and Scientific Information Center for Halal Food Development (Halal-CELSIC) di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Chulalongkorn. Halal-CELSIC sendiri adalah sejenis lembaga yang difungsikan untuk meneliti mengenai makanan halal. Lembaga ini juga dibuat sebagai pusat penelitian makanan halal untuk Thailand secara keseluruhan. Untuk saat ini, Halal-CELSIC berganti nama menjadi Halal Science Center (HSC). Hampir sama perannya dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik MUI di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun tokoh yang paling berpengaruh dalam pendirian HSC adalah Winai Dahlan. Ia merupakan seorang doktor di bidang Biologi Medis Terapan yang juga merupakan direktur HSC. Selain itu, Winai Dahlan adalah dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Chulalongkorn.
Membaca nama Winai Dahlan kemudian sedikit mengingatkan pada sosok pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Nama belakang keduanya yang sama ternyata mengandung sebuah hubungan. Winai Dahlan adalah cucu dari KH Ahmad Dahlan yang sosoknya pernah difilmkan dalam karya berjudul "Sang Pencerah".
Lantas bagaimana ceritanya cucu KH Ahmad Dahlan menjadi Warga Negara Thailand dan kemudian menjadi pionir Halal Food di sana? Padahal KH Ahmad Dahlan sendiri adalah kiai yang tinggal dan berdakwah di Kauman, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Ceritanya berawal dari anak KH Ahmad Dahlan yang bernama Irfan Dahlan atau Djumhan Dahlan pergi belajar ke India pada tahun 30-an. Irfan Dahlan sendiri adalah ayah kandung dari Winai Dahlan. Setelah lulus, Irfan Dahlan kemudian bekerja dengan seorang dokter India di Thailand bagian selatan. Ia kemudian berpindah ke Bangkok untuk bekerja sekaligus berdakwah. Di sana, ia menikah dengan seorang perempuan bernama Zahra yang merupakan cucu dari pimpinan masyarakat Jawa di Thailand, Haji Mohammad Soleh. Hingga akhir hayatnya, Irfan Dahlan tetap berada di Thailand dan meninggalkan 7 anaknya yang kemudian menjadi warga negara Thailand.
"Ayah berasal dari sebuah keluarga besar di Indonesia. Dia telah bertemu dengan wanita terbaik, yaitu ibuku. Itu mengapa dia kemudian menetap di Thailand," tulis Winai Dahlan di unggahan Facebooknya Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
Beda masa, beda perjuangan, namun tetap atas nama Islam. Mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan sosok KH Ahmad Dahlan dan Winai Dahlan. Jika KH Ahmad Dahlan berjuang atas nama akidah Islam, Winai Dahlan berjuang untuk kebutuhan primer umat muslim, yaitu makanan halal.
Perjuangan Winai Dahlan banyak diganjar berbagai prestasi yang prestisius. Sebagai contohnya adalah dinobatkan menjadi 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia dari tahun 2010-2015 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Amman, Yordania. Selain itu, ia juga mendapat penghargaan nasional kategori Pelayanan Publik Inovatif terbaik tahun 2013.