18 Musisi Internasional Siap Gempur Hodgepodge Superfest 2018

Konferensi pers Hodgepodge Superfest 2018 (Foto: Alexander Vito Kukuh/kumparan)

Tahun ini, Java Festival Production berkolaborasi dengan Super Music membuat sebuah acara festival musik multi-genre bertajuk Hodgepodge Superfest 2018. Acara tersebut digelar di Allianz Ecopark Ancol, Jakarta Utara, selama dua hari pada 1 dan 2 September mendatang.

Sebelum acara digelar, pihak Java Festival Production menggelar konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (31/8). Mereka menceritakan keseruan apa saja yang ada di Hodgepodge Superfest edisi pertama. Selaku anggota Tim Program Java Festival Production, Zulham menceritakan bahwa akan ada 18 musisi internasional dan 15 musisi lokal yang mengisi 4 panggung.

"Pokoknya, acara ini akan seru karena line up-nya bervariasi. Besok artis internasionalnya ada The Libertines, Day Wave, Vancouver Sleep Clinic. Dari Indonesia ada The Trees and The Wild, Barefood, dan lainnya yang beragam banget. Di hari Minggu ada All Time Low, Lil Yatchy, dari Indonesianya ada The Sigit, Rendy Pandugo, dan Tomorrow People Ensamble yang melakukan tribute to David Bowie," kata Zulham.

Menambahkan keterangan Zulham, Nikita Dompas yang juga menjadi anggota Tim Program Java Festival Production menjelaskan bahwa Hodgepodge Superfest 2018 akan bernuansa sangat milenial dan berbeda dari banyak festival musik lain, khususnya festival musik yang digarap oleh Java Festival Production.

"Ya, menurut gue ini satu-satunya festival yang borderless. Kita semua pokoknya hanya akan lihat musik yang bagus tanpa ada yang komentar, 'Ih kok acaranya namanya ini, tapi yang main artis ini'," tambah Nikita.

Direktur Utama Java Festival Production, Dewi Gontha, membeberkan agak sulit meyakinkan sponsor untuk membantu Hodgepodge Superfest 2018. Sebab, festival tersebut memang baru pertama kali diadakan.

Namun, setelah berjuang selama empat bulan, sejak April, Hodgepodge mendapat banyak dukungan dari berbagai sponsor, termasuk asuransi Avrist, BNI, dan CBN. Selain itu, para artis internasional yang tampil memberi respons positif dan rela untuk terbang jauh demi menemui para penggemar di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Pada dasarnya, Indonesia belum jadi opsi utama artis-artis luar negeri. Jadi, pilihannya kalau di Asia Tenggara, ya, Singapura atau Filipina. Tapi, sekarang mereka mulai sadar kalau Indonesia itu pasar terbesar mereka di Asia. Dari semua artis yang tampil di Hodgepodge hanya Vancouver Sleep Cinic doang yang tur, sisanya memang terbang dari negara asal mereka khusus untuk festival ini," kata Dewi.

Saat konferensi pers, beberapa artis internasional turut hadir dan memeriahkan suasana. Penyanyi berambut ungu, Tayla Parx, yang sudah selama 5 hari berada di Jakarta menceritakan persiapan apa saja yang sudah ia lakukan sebelum menggempur Hodgepodge Superfest 2018 hari pertama.

"Aku siap bawakan banyak lagu-lagu ciptaanku sendiri. Kalau bicara genre, yang pasti musikku itu selalu berusaha mematahkan banyak peraturan musik pop dan R&B. Intinya, musikku merepresentasikan penampilanku," kata Parx.

Selain Parx, Dylan dari Cloud Nothing juga menceritakan persiapan mereka. Meski baru tiba di Jakarta beberapa jam yang lalu, ia mengaku siap untuk menghentak hari kedua dengan nuansa musik rock mereka yang liar.

"Kami akan meriahkan festival ini di hari kedua. Kurasa musikku akan sangat berisik, mungkin kalian akan merasa seperti menonton Syestem of a Down di dalam terowongan," kata Dylan, salah satu personel Cloud Nothing.

Hingga saat ini, tiket Hodgepodge Superfest 2018 masih dijual secara online di www.hodgepodgefest.com. Daily pass hari pertama dan kedua dibanderol seharga Rp 600 ribu, sedangkan tiket terusan dijual seharga Rp 1,05 juta.

Tiket masih bisa didapatkan di lokasi acara jika kalian tidak sempat membeli secara online. Apabila memang tidak bisa hadir di acara Hodgepodge Superfest, tidak perlu khawatir karena CBN menyediakan fitur live streaming.