3 Film yang Menyelipkan Ojek Online dalam Ceritanya

29 Juli 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film yang menyelipkan ojek online dalam ceritanya. Foto: Infografik: Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Film yang menyelipkan ojek online dalam ceritanya. Foto: Infografik: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
Jasa angkutan berbasis online kian digandrungi oleh masyarakat. Tidak hanya kendaraan roda dua tapi juga roda empat.
ADVERTISEMENT
Kini sejumlah film Indonesia juga menyelipkan cerita mengenai ojek online. Baik itu sebagai ide cerita atau menjadi pelengkap dalam sebuah film.
Kali ini kami akan mengajak pembaca untuk melihat film Indonesia yang memasukkan mengenai ojek online ke dalam cerita.
1. Sesuai Aplikasi
"Sesuai aplikasi, ya, Pak.'' Tentu kalimat ini sudah tak asing lagi di telinga masyarakat perkotaan, khususnya bagi para pengguna jasa ojek online. Hal ini rupanya yang menjadi inspirasi tercetusnya film garapan Ernest Prakasa dan Adink Liwutang berjudul 'Sesuai Aplikasi'.
Film 'Sesuai Aplikasi' menjadi film layar lebar pertama yang mengangkat soal fenomena ojek online. Diangkat dari problematika sehari-hari, film yang menghadirkan drama ringan berbalut komedi ini dibintangi oleh Titi Kamal dan Ernest Prakasa.
ADVERTISEMENT
Film 'Sesuai Aplikasi' mengisahkan tentang persahabatan dua driver ojek online, Pras yang diperankan oleh Valentino Peter, dan Duras diperankan oleh Lolox. Keduanya mempunyai perjuangan masing-masing dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Titi Kamal dan para pemain 'Sesuai Aplikasi'. Foto: Munady
Pras, sosok pria yang sangat menyayangi keluarganya, harus bekerja keras demi membiayai operasi jantung ibunya. Ketampanan yang ia miliki malah membuat hidupnya lebih rumit. Semenjak foto dirinya viral, Alia, sang pacar (Kamasean) jadi sangat cemburuan. Sedangkan Duras adalah seorang abang yang bertanggung jawab.
Komedi segar ini juga diperkuat dengan aksi para komika seperti Lolox dan Arif Didu. 'Sesuai Aplikasi' yang diproduksi oleh TBS Films ini telah diputar di bioskop pada 6 Desember 2018.
2. Keluarga Cemara
Serial televisi 'Keluarga Cemara' menjadi salah satu tontonan paling populer di Indonesia pada tahun 1990-an. Tayangan tersebut banyak dijadikan masyarakat sebagai panutan dalam menjalani hidup berkeluarga.
ADVERTISEMENT
Setelah lebih dari 10 tahun berlalu, cerita serial 'Keluarga Cemara' kembali diangkat, namun dalam versi berbeda, yakni film layar lebar. Yandy Laurens dipercaya menjadi sutradara dalam film itu.
Sementara Ringgo Agus Rahman menjadi tokoh Abah di film 'Keluarga Cemara'. Sementara, Nirina Zubir dipercaya memerankan Emak.
Pemain Film Keluarga Cemara. Foto: Munady Widjaja
Film 'Keluarga Cemara' juga menyelipkan cerita tentang perjuangan Abah dalam menafkahi keluarganya. Beragam pekerjaan dilakukan olehnya setelah perusahaan yang dipimpinnya bangkrut karena suatu hal. Salah satunya ia menjadi driver ojek online.
Masih sama seperti serialnya, film 'Keluarga Cemara' bercerita tentang keluarga Ayah dan Emak yang memiliki dua anak perempuan bernama Ara dan Euis. Inti cerita di dalamnya masih akan tetap sama, namun suasananya lebih bernuansa milenial.
ADVERTISEMENT
Selain Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, film ini juga dibintangi sederet pemain lain seperti Maudy Koesnaedi dan Asri Welas. Selain itu, ada pula Zara JKT 48 dan Widuri yang merupakan putri dari pasangan selebriti, Dwi Sasono dan Widi Mulia. Film 'Keluarga Cemara' telah tayang di bioskop pada 3 Januari 2019.
3. #MoveOnAja
Film '#Moveonaja' bercerita tentang seorang pria yang diputuskan oleh pacarnya karena tidak mempunyai hasrat yang besar untuk mengubah hidupnya. Pria tersebut kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pengemudi ojek online, hingga akhirnya mencari pasangan menggunakan aplikasi kencan online.
Sutradara film '#Moveonaja', Hestu Saputra, mengaku cerita yang diangkat dalam filmnya itu sangat realistis dengan perkembangan saat ini. Mulai dari mencari pekerjaan menjadi driver ojek online, hingga mendapatkan jodoh melalui aplikasi kencan online.
ADVERTISEMENT
"Kalau si Irwan itu memang seorang loser yang mempunyai mimpi yang besar, tapi ketika dalam perjalanannya itu patah-patah, sehingga dia tidak berdaya dan menjadi seorang loser," kata Hestu Saputra saat konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (24/7).
"Dengan kondisi pada waktu itu si gojek muncul pada tahun 2012 ada banyak yang punya kesempatan untuk masuk ke gojek sebagai alternatif untuk membangun ekonomi mereka masing-masing, mereka melihat harapan di situ," lanjutnya.
Konferensi pers trailer film #Moveonaja. Foto: Aria Pradana/kumparan
Hestu menambahkan film yang rencananya tayang pada 22 Agustus mendatang bercerita tentang harapan. Menurutnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan aplikasi ojek online sebagai wadah untuk mendapatkan penghasilan. Selain itu, aplikasi tersebut juga sangat diminati oleh para penggunanya.
"Nah, satu-satunya kesempatan bagi Irwan dia melihatnya hanya gojek, yang simpel, sederhana, efektif dan dia bisa bertahan hidup. Padahal di luar itu sebagai seorang arsitek, dia punya potensi yang sangat besar. Tapi memang kenyataannya gojek itu hal yang paling efektif sekarang, pilihan bagi masyarakat Indonesia ketika gojek datang hampir semuanya masuk ke gojek," tutur Hestu.
ADVERTISEMENT
Film garapan Northcliff Pictures yang didirikan oleh Erry Sulistio dan Muslich Widjaja dibintangi oleh Marthino Lio, Lala Karmela, Asmara Abigail, hingga komedian Uus.