3 Komedian Indonesia yang Meninggal di Awal 2019

19 Maret 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Listicle komedian yang meninggal di awal 2019. Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Listicle komedian yang meninggal di awal 2019. Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan.
ADVERTISEMENT
Tahun 2019 dapat dikatakan adalah tahun yang diawali dengan duka bagi dunia hiburan Indonesia. Terutama di dunia komedi.
ADVERTISEMENT
Ada 3 pelawak Tanah Air yang berpulang di awal 2019. Dua di antaranya adalah komedian senior dan seorang lainnya adalah seorang komika muda. Berikut ulasannya.
1.Gebi Ramadhan Wafat karena Kanker Hati
Gebi Ramadhan. Foto: Instagram @gebi_ramadhan
Dunia Stand Up Comedy tanah air berduka di awal 2019. Komika asal Cilegon, Banten itu meninggal dunia pada 15 Januari 2019, karena menderita kanker hati.
Pemeran tukang nasi goreng di film 'Milly dan Mamet' itu, meninggal di usia yang cukup muda, yaitu 24 tahun. Menurut sang manajer, Widy, penyakit ganas tersebut diderita Gebi sejak 2017.
Sebelum meninggal dunia, Gebi kerap menutupi penyakit yang ia derita. Sampai akhirnya ia menceritakan penyakit yang dideritanya dalam acara 'Comedy Cures for Gebi Ramadhan', yang berlangsung pada Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Di acara itu pula, Gebi terakhir kalinya menghibur semua orang sebagai komika. Pria asal Serang, Banten tersebut bercerita tentang penyakit ganas yang tengah menggerogoti tubuhnya dalam kondisi fisik sudah mulai melemah.
Tapi tidak sedikit pun, Gebi memperlihatkan kesakitannya dan selalu menunjukkan senyum semringah.
"Jujur, sakit gini juga gue yang diserang bukan cuma secara fisik tapi juga secara psikis. Karena vonis dokter enggak pernah makin membaik setiap harinya, malah semakin buruk. Kerjaan pun disetop, literally gue di rumah. Abis mandi, makan di kamar diam saja. Kayak pembantu baru dari kampung, tahu enggak lo? Nungguin majikan," ujar Gebi Ramadhan, saat melawak kala itu.
Gebi Ramadhan Foto: instagram/gebi_ramadhan
Walau kesehatannya semakin menurun, ia mengaku ikhlas menghadapi penyakitnya. Semangat tersebut ia peroleh dari sang bunda.
ADVERTISEMENT
"Tapi nyokap selalu bilang, 'Sudah bersyukur aja, bersyukur hadapi semuanya, ikhlas, ikhlas.' Ya sudah, gue ikhlasin ajalah. Makanya kalau ngelihatin teman-teman yang masih suka ngeluh soal job, ya Allah... Dikasih penyakit tahu rasa deh," guraunya.
Gebi justru merasa lebih beruntung dari penderita kanker lainnya. "Beruntunglah gue masih bisa jalan, beruntunglah gue masih bisa aktivitas," jelas Gebi Ramadhan.
2. Nana Krip Meninggal karena Komplikasi
Nana Krip (tengah). Foto: Instagram/@shantysys
Grup lawak yang sempat tenar di era 198-0an, Sersan Prambors, kembali kehilangan personelnya. Setelah Pepeng dan Sys NS wafat, kini giliran Nana Krip yang ikut menyusul keduanya.
Nana yang juga sempat menjajal kemampuannya di ajang Stand Up Comedy itu, meninggal dunia di usia 73 tahun pada 20 Februari. Ia meninggal karena penyakit komplikasi yang diderita.
ADVERTISEMENT
Menurut anak kedua Nana, Ali Akbar, kesehatan sang ayah menurun sejak 25 November 2018, atau setelah ibundanya meninggal dunia.
“Ayah sulit untuk bergerak dan tidak bisa beraktivitas banyak. Sejak ibu wafat, persis tiga bulan lalu, kesehatan ayah dropnya itu luar biasa sekali. Kami tidak tahu apakah itu yang menyebabkan ayah menjadi kehilangan semangat,” tutur Ali.
Suasana pemakaman komedian Nana Krip Foto: Ronny/kumparan
“Tapi, yang jelas sebelumnya ayah tidak terlalu kelihatan sakit. Ayah cukup sehat dan bisa beraktivitas. Setelah ibu wafat, ayah kelihatan lemas sekali, dan akhirnya kami baru tahu bahwa ayah itu terkena infeksi paru-paru,” lanjut Ali.
Sebelum istrinya meninggal dunia, Nana dikenal sebagai pribadi yang humoris dan juga periang. Namun, pemain sinetron 'Gara-Gara Dia' itu berubah menjadi sosok yang pendiam setelah istrinya wafat.
ADVERTISEMENT
Almarhum juga tak lagi banyak berbicara dengan anak-anaknya dalam tiga bulan terakhir. Menurut Ali, Nana sempat mengutarakan kepada putra sulungnya bahwa ia tengah merindukan mendiang istri.
“Sempat abang saya bicara dengan ayah. Saat itu abang saya bilang, ‘Ayah ingat ibu, ya?’ Ayah saya jawab, ‘Iya.’ Sepertinya kepergian ibu itu yang membuat ayah lebih banyak diam dan tidak berkomunikasi dengan kami,” ucap Ali.
Komedian Khrisna dan keluarga saat hadir di pemakaman Rachman atau Nana Krip di TPU Kemiri Jakarta Rabu (20/02). Foto: Ronny/kumparan
Selain itu, rekan satu grup di Sersan Prambors, Krisna Purwana, mengenang Nana sebagai pribadi yang tak hanya humoris, tapi juga jujur. Salah satu bentuk kejujuran Nana menurut Krisna adalah, ketika mereka menemukan segepok uang saat keduanya tengah menunaikan ibadah Haji.
"Bang Nana pernah, dia waktu pergi haji dia ketemu uang segepok, enggak mau. (Dia bilang) 'Saya enggak mau ambil uang ini, tapi tolong ya Allah, sampai aku di Jakarta, kasih aku mobil. Ya Allah, kabulkan sampai jakarta'. (Akhirnya) dapat Terano," kenang Krisna.
ADVERTISEMENT
3. Nur Tompel Meninggal karena TBC
Komedian Nur Tompel Foto: Instagaram/@inihceu
Pelawak era 1980-an lain yang berpulang di awal tahun 2019 adalah Nur Tompel. Komedian yang dikenal dengan konsep komedinya dengan berbicara gagap itu, meninggal dunia pada 2 Maret 2019 karena menderita penyakit TBC.
Hal ini sangat mengejutkan keluarga lelaki yang berpulang pada usia 65 tahun itu. Istri Nur Tompel, Imas, tak menduga suami tercinta kini sudah pergi untuk selama-lamanya.
Tak hanya itu, Nur juga tak pernah mengeluhkan penyakit yang ia derita. “Orangnya enggak pernah mengeluh waktu pas sakit. Dia sampai akhir hayatnya, kan, enggak mau nyusahin anak-anaknya,” kata Imas.
Suasana Pemakaman Nur Tompel Foto: Giovanni/kumparan
Hanya saja, sebelum berpulang, Nur sempat menyampaikan agar anak-anaknya datang berkumpul. “Tanya, 'Anak-anak pada ke mana? Suruh pada datang, suruh pada kumpul', itu saja,” katanya.
ADVERTISEMENT
Rekan Nur sesama komedian, Jejen menyebut Nur adalah pria yang sangat peduli pada teman-temannya. Mereka bahkan sempat main sinetron bersama sebelum Nur meninggal dunia.
“Itu sih PH kecil ya, tapi kepastian tayangnya saya juga belum bisa, cuma yang pasti ada orang mau bikin sinetron mengajak kita. Saya akhirnya ngajak Nur Tompel karena mereka tanya, 'Siapa lagi?'” ucap Jejen.
Jejen di Rumah Duka Nur Tompel Foto: Giovanni/kumparan
Selama syuting, Nur Tompel diakui Jejen terbilang cukup sehat. Dia hanya mengeluhkan penyakit yang wajar dialami oleh kebanyakan orang tua pada umumnya.
“Kebetulan saya suka kalau ada project, ngajuin teman saja, ternyata pas diajukan produsernya kenal. Jadi ya sudah Nur Tompel diajak, itulah karya dia terakhir walaupun memang hasilnya belum maksimal, belum ditayangkan,” kata Jejen.
ADVERTISEMENT