5 Fakta Meninggalnya Rudy Wowor karena Kanker Prostat

7 Oktober 2018 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Instagram @  justxue)
zoom-in-whitePerbesar
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Instagram @ justxue)
ADVERTISEMENT
Aktor senior Rudy Wowor telah berpulang. Lelaki yang kerap berperan sebagai tokoh antagonis dalam sejumlah film maupun sinetron itu menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (5/10), di usia 74 tahun.
ADVERTISEMENT
Kabar duka tersebut diketahui untuk pertama kalinya dari unggahan Facebook anak Rudy, Siti Madinah. "Innalillahi wa ina ilahi rojiun. Telah berpulang ayah kami, Papu.. Rest in peace pap Rudy Wowor," tulis Madinah.
Jenazah Rudy telah dikebumikan pada Sabtu (6/10) pagi di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Sebelumnya, jenazah disemayamkan di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, dan tidak segera dikebumikan lantaran menunggu kedatangan sang putri, Stefani Wowor, dari Irlandia.
Berikut ini kumparan merangkum lima fakta terkait kepergian Rudy.
1. Mengidap Kanker Prostat sejak 2010
Rudy Wowor (Foto: Facebook @MikeWowor310)
zoom-in-whitePerbesar
Rudy Wowor (Foto: Facebook @MikeWowor310)
Pemilik nama lengkap Rudolf Canesius Soemolang Wowor tersebut meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat yang menggerogoti tubuhnya. Menurut Madinah, sang ayah diperkirakan telah mengidap penyakit itu sejak 2010.
ADVERTISEMENT
"Almarhum menderita kanker prostat sejak tahun 2010 dan dalam waktu setahun belakangan memang kondisi almarhum memburuk dikarenakan penyebaran kankernya sudah di taraf advance level. Almarhum berusaha berjuang terus, tetapi Allah berkata lain," beber Madinah kepada kumparan.
2. Baru Dua Tahun Lalu Diketahui Mengidap Kanker
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Facebook/Rudy Wowor)
zoom-in-whitePerbesar
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Facebook/Rudy Wowor)
Kanker prostat memang diperkirakan telah menggerogoti tubuh Rudy sejak 8 tahun lalu. Namun, bintang film 'Java Heat' itu baru mengetahui pastinya dua tahun lalu.
“Tapi, (Rudy mengidap kanker prostat) baru ketahuan dua tahun yang lalu,” ujar anak Rudy, Michael Wowor, saat ditemui di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat siang.
Menurut Michael, Rudy sempat menjalani pengobatan di rumah sakit. Kondisinya kemudian memburuk beberapa hari sebelum ia meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Dulu sempat dirawat di RS Polri Kramat Jati. Kemudian berobat di RS Melia Cibubur. Dua bulan yang lalu transfusi,” beber Michael.
3. Sempat Terapi Ganja di Belanda
Momen terakhir Rudy Wowor bersama salah satu anaknya, Siti Madinah. (Foto: Dok. Anak Rudy Wowor - Siti Madinah)
zoom-in-whitePerbesar
Momen terakhir Rudy Wowor bersama salah satu anaknya, Siti Madinah. (Foto: Dok. Anak Rudy Wowor - Siti Madinah)
Setelah mengetahui dirinya menderita kanker, Rudy melakukan segala macam upaya pengobatan untuk mendapatkan kesembuhan. Salah satu usaha yang dilakukannya adalah mengikuti terapi ganja di negeri Kincir Angin, Belanda.
"Sebenarnya stadiumnya sudah telat. Waktu itu dia cerita sama saya, setelah didiagnosa dari RS Cibubur, terus dibawa ke luar negeri, dicoba diusahakan lagi, itu juga enggak ketolong. Alhamdulillah, bisa ke Belanda (terapi ganja) karena di sini dilarang," ungkap salah seorang sahabat Rudy, Roy Karyadi.
Menurut aktor berperawakan bule itu, kondisi sahabatnya sempat membaik selama menjalani terapi ganja. Namun, sekembalinya ke Tanah Air, kondisi Rudy Wowor kembali menurun.
ADVERTISEMENT
"Ganja itu sebagai terapi, ya, bukan digunakan. Waktu itu agak lumayan di Belanda, dia bisa jalan, bisa naik pesawat, dia jadi ada semangat baru lagi. Pas balik ke Indonesia, kondisi menurun lagi. Tapi, dia enggak bilang kapan pengobatan di Belanda," tutur Roy.
4. Kehilangan Semangat Dua Bulan sebelum Wafat
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Instagram @ erieknjuragan)
zoom-in-whitePerbesar
Penari dan aktor yang terkenal dengan peran antagonis, Rudolf Canesius Soemolang Wowor dikenal sebagai Rudy Wowor. (Foto: Instagram @ erieknjuragan)
Membaiknya kesehatan Rudy setelah menjalani terapi ganja di Belanda tak berlangsung lama. Kondisinya kembali menurun setelah ia kembali ke Indonesia.
Lataran kondisi kesehatan yang semakin memburuk itu, bintang film 'Tjoet Nja' Dhien' tersebut lama-kelamaan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Pada akhirnya Rudy kehilangan semangat sejak dua bulan sebelum mengembuskan napas terakhir.
"Duduk sudah enggak bisa. Tadinya, semangat untuk main film lagi ada. Semangat hilang dua bulan belakangan ini. Patah semangat. Menerima kenyataan karena sakitnya itu," ujarMichael.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga diungkapkan oleh Roy Karyadi. "Dia sudah enggak bisa jalan dan enggak ada tenaga. Jalannya juga pakai tongkat," ucap Roy.
5. Sempat Saksikan Pernikahan Anak Bungsu Lewat Video Call
Pemakaman Rudy Wowor di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Rudy Wowor di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu (6/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Michael Wowor mengaku teramat bersedih atas kepergian sang ayah. Meski demikian, ia mencoba untuk ikhlas, mengingat tak lagi harus melihat ayahnya merasakan sakit.
Kala ditemui di rumah duka, Michael menceritakan kenangan terakhirnya dengan ssang ayah. Sebelum meninggal, pemain film 'Ayat-Ayat Cinta' itu rupanya sempat menyaksikan pernikahan putranya melalui video call pada Agustus lalu.
"Itu satu-satunya janji Papa yang tepat ke saya. Walaupun Papa enggak hadir di pernikahan saya, mulai akad sampai resepsi kita video call. Cukup senang dengan janji yang Papa tepati ke saya," ujar Michael.
ADVERTISEMENT
Michael memahami bahwa sang ayah sebenarnya sangat ingin menghadiri hari istimewanya itu. Namun, kondisi kesehatannya yang menurun tak memungkinkan Rudy Wowor untuk melakukannya.
"Saya sangat memaklumi, sangat mengerti (kondisi Papa). Dengan Papa video call, saya cukup senang, kok," kenangnya.