5 Fakta Persidangan Kasus Narkoba Pretty Asmara

4 Januari 2018 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pretty Asmara (Foto: Instagram/@prettyasmara)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asmara (Foto: Instagram/@prettyasmara)
ADVERTISEMENT
Sidang kasus penyalahgunaan narkoba oleh aktris Pretty Asmara (40) terus bergulir. Sidang yang digelar pada Rabu (3/1) kemarin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari pihak polisi.
ADVERTISEMENT
Pretty Asmara ditangkap pada 18 Juli 2017 di hotel kawasan Ancol, Jakarta Utara. Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan barang bukti sabu-sabu seberat 2,04 gram dan alat penghisap, 23 butir pil ekstasi dan 38 butir pil H% serta uang tunai Rp 25 juta.
kumparan (kumparan.com) merangkum lima fakta soal sidang lanjutan Pretty Asmara atas kasus narkoba. Berikut daftarnya:
1. Membantah keterangan saksi
Pretty Asmara. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asmara. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Dalam persidangan tersebut, kepolisian Polda Metro Jaya menghadirkan dua saksi. Namun, kesaksian keduanya dibantah oleh Pretty dan Dani, pria yang ditangkap bersama Pretty di Hotel Mercure, Jakarta Utara pada Juli 2017.
Menurut Pretty, keterangan yang diberikan tak sesuai dengan fakta.
"Ya seperti yang kita tahu, banyak salah, banyak missed-nya ya, keterangannya. Apa yang terjadi di lapangan sebenernya enggak benar, banyak yang tidak sesuai dengan fakta saja. Beda dengan BAP, padahal 'kan ini saksi polisi, tapi dengan BAP-nya saja, sudah beda," jelas Pretty usai sidang.
ADVERTISEMENT
2. Merasa tidak bersalah
Pretty Asrama jalani persidangan. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asrama jalani persidangan. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
Dalam persidangan, Pretty bersikeras dirinya tidak bersalah dan bukan pengedar narkoba namun dijebak oleh seseorang bernama Alvin.
"Saya dijebak sama Alvin, Alvin yang meng-hire saya. Saksi bilang, dari jam 1 siang sudah memantau Hotel Mercure, sementara jam 1 itu saya belum menentukan tempatnya, karena saya baru pulang dari KL (Kuala Lumpur, Malaysia). Saya menentukan tempat baru jam 3 (sore), jadi banyak yang janggal," tutup Pretty.
Pemain film 'Surat Untukmu' itu berharap pengadilan bisa membuktikan bahwa dirinya tak bersalah dan meminta keadilan.
3. Menangis di pengadilan
Pretty Asrama jalani persidangan. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asrama jalani persidangan. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
Ketika Pretty memasuki ruang persidangan, raut wajah sedih tak bisa lagi disembunyikan.
Air mata pemain sinetron 'Saras 008' itu tumpah setelah bertemu dengan keluarga juga sahabatnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menemani persidangan Pretty, keluarga juga membawakan beberapa barang perlengkapan untuk kebutuhan Pretty selama di penjara.
4. Aksesoris bikinan sendiri
Pretty Asmara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Foto:  Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asmara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
Saat persidangan, Pretty terlihat mengenakan beberapa aksesoris seperti kalung, anting dan tas mutiara berwarna putih. Ternyata aksesoris tersebut merupakan buah karyanya sendiri.
Pretty mengaku, lima bulan mendekam di tahanan ia banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan membuat kerajinan tangan.
"Saya bikin tas. Pengalaman baru pasti ya. Kalung juga bikin sendiri. Anting juga bikin sendiri,” kata Pretty. Dibutuhkan waktu dua hari untuk membuat tas dan aksesoris tersebut.
5. Perlakuan baik di penjara
Pretty Asmara (Foto: Andre Josua Deneam Simanjuntak/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pretty Asmara (Foto: Andre Josua Deneam Simanjuntak/kumparan)
Sebelum persidangan dimulai, Pretty bercerita soal pengalaman hidupnya selama di penjera.
ADVERTISEMENT
Meski jeruji besi dikenal sebagai tempat berkumpulnya orang-orang jahat, sebaliknya, Pretty malah kerap mendapatkan perlakuan baik dari tahanan lain.
"Dipanggil katanya aku Baby Huey. Kalau habis mandi (ada yang) ngusapin pakai handuk, udah kayak bayi, ada yang handukin, ada yang ngelapin rambut. Alhamdulillah pada baik-baik," tutur Pretty.
Pretty berjuar, selama mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, ia merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.
“Alhamdulillah teman-teman dateng bawain buku, buku itu saat aku di penjara benar-benar jadi guru. Pada hakikatnya kita emang harus beribadah. Aku mungkin menyadari, mungkin aku masuk penjara menebus dosa, kasarnya. Banyak belajar, minta ampun, terus banyak yang aku pelajarin, banyak hikmahnya selama di penjara,” ucapnya sembari menahan tangis.
ADVERTISEMENT