5 Film Dokumenter yang Terpilih dalam Good Pitch Indonesia 2019

7 Agustus 2019 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Good Pitch Indonesia 2019 Foto: www.goodpitch.org
zoom-in-whitePerbesar
Good Pitch Indonesia 2019 Foto: www.goodpitch.org
ADVERTISEMENT
Sebuah acara bertajuk Good Pitch Indonesia akan digelar pada 5 September mendatang. Event ini merupakan kerja sama In-Docs dengan Bekraf dan mitra-mitra lainnya setelah sebelumnya, Good Pitch Asia Tenggara, diselenggarakan pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Fokus pada film-film dokumenter Indonesia, acara yang merupakan program mentoring dan live crowd-sourcing ini bertujuan untuk memperluas dampak sosial film-film dokumenter terpilih.
Ada lima film dokumenter yang dipilih oleh Good Pitch Indonesia. Kelima film tersebut mengangkat kisah unik dan inspiratif dari balik tembok pesantren di Cirebon, sudut sekolah inklusif di Jakarta, puing-puing bencana di Palu, gundukan sampah di Padang, hingga dari balik asap tebal kebakaran hutan di Kalimantan Tengah.
Lima kisah tersebut diceritakan dengan artistik dan kreatif oleh filmmaker Indonesia dari berbagai daerah.
Film-film tersebut ada yang masih dalam tahap produksi dan tahap akhir pra-produksi, dan mereka mengharapkan dukungan dari semua sektor di masyarakat. baik dari sisi pendanaan, koneksi kepada pembuat kebijakan, penonton, bantuan spesialis, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Berikut lima film yang terpilih dalam Good Pitch Indonesia 2019:
Pesantren, film pilihan Good Pitch Indonesia. Foto: Dok. GPID
Dibesut oleh Shalahuddin Siregar, film ini merupakan potret intim sebuah pesantren yang mengajarkan perdamaian dan toleransi sambil mendidik santri-santri muda agar menjadi sosok yang bertanggung jawab.
Bara, film pilihan Good Pitch Indonesia. Foto: Dok. GPID
Di usia 77 tahun, Iber Djamal telah menyaksikan puluhan tahun deforestasi yang merajalela di Kalimantan. Sang sutradara, Arfan Sabran, ingin penonton melihat upaya terakhir Iber Djamal menyelamatkan tanah leluhurnya dari perusahaan kelapa sawit yang invasif.
Hidup dengan Bencana, film pilihan Good Pitch Indonesia. Foto: Dok. GPID
Peristiwa tsunami dahsyat yang merenggut lebih dari 4 ribu jiwa di Palu pada tahun 2018 masih membuat banyak orang berduka. Di sela-sela itu, sekelompok warga yang selamat dari bencana tersebut menginisiasi sebuah program literasi.
ADVERTISEMENT
Sutradara Yusuf Radjamuda ingin orang-orang melihat bagaimana berjalannya program literasi tersebut, yang bertujuan agar pengetahuan tentang mitigasi bencana, dari kebijaksanaan lokal, ilmu pengetahuan, dan sejarah, bisa diteruskan ke generasi-generasi berikutnya.
Menggapai Bintang, film pilihan Good Pitch Indonesia. Foto: Dok. GPID
Sutradara Ucu Agustin memperlihatkan pertemanan dua gadis remaja buta yang sudah bersahabat sejak kecil. Keduanya sama-sama berusaha menemukan cara untuk mencapai impian mereka di dunia yang tidak dirancang untuk mereka.
Waste on My Plate, film pilihan Good Pitch Indonesia. Foto: Dok. GPID
Film ini adalah sebuah perjalanan pengamatan sang pembuat film, David Darmadi, yang meneliti interaksi manusia dengan sampah plastik. Bagaimana kita menghasilkan limbah, dan bagaimana limbah itu kembali ke piring kita.
Lima film ini tentu telah melalui proses seleksi ketat. Selama empat bulan, film-film ini menyusun strategi, kampanye, dan mengikuti lokakarya intensif untuk pengembangan cerita dan distribusi dampak.
ADVERTISEMENT
Di live event Good Pitch, setiap tim akan mempresentasikan film dan rencana dampak mereka hanya dalam waktu tujuh menit. Tujuannya, untuk melihat materi tambahan dari film, mendengar lebih banyak tentang subjek film, mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi, bertukar pikiran tentang strategi kampanye, membuat daftar mitra potensial, dan kemungkinan akan langkah selanjutnya.