5 Pernyataan Roro Fitria Terkait Kepergian Sang Ibu

17 Oktober 2018 7:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roro Fitria di makam sang ibu. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria di makam sang ibu. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Duka masih menyelimuti hati dan perasaan artis Roro Fitria. Sang ibu, Raden Retno Winingsih, telah berpulang ke Rahmatullah pada Senin (15/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah mengurus perizinan, perempuan berusia 28 tahun tersebut akhirnya diperbolehkan untuk bertolak ke Yogyakarta demi mengikuti prosesi pemakaman sang ibu. Ibunda Roro dimakamkan di TPU Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di Beran, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/10). Hanya saja, saat Roro datang, prosesi pemakaman sudah selesai dilakukan.
Di bawah ini, kumparan telah merangkum sederet pernyataan Roro Fitria terkati kepergian sang ibu.
1. Roro Fitria sempat mimpi buruk sebelum ibunda meninggal
Roro Fitria ditemani Ibunya saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018). (Foto: Giovanni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria ditemani Ibunya saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018). (Foto: Giovanni/kumparan)
Jauh sebelum sang ibu meninggal pada Senin (15/10) karena mengalami sesak napas dan akhirnya kritis, Roro Fitria rupanya sempat mengalami mimpi buruk.
Ia bermimpi salah satu giginya tanggal. Berdasarkan mitos yang beredar, mimpi tersebut menandakan ada seseorang terdekat yang akan segera meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Habis mimpi, terus 'Astaghfirullah', tapi saya enggak menceritakan itu ke siapa-siapa, termasuk kakak-kakak saya dan handai taulan. Karena saya mikirin aja enggak berani," ucap Roro.
Pelantun lagu 'Jedag Jedug' tersebut merasa begitu sedih saat mengetahui mimpinya itu menjadi kenyataan. Apalagi, sosok yang tutup usia adalah sang ibu, seseorang yang paling dekat dengannya dan selama ini selalu setia menemani Roro menghadapi sidang.
"Kemarin, tanggal 15 Oktober mimpi itu jadi kenyataan. Makanya, saya sampai merinding sampai pingsan-pingsan," ujarnya.
2. Roro Fitria diminta untuk segera menikah
Roro Fitria jalani sidang beragendakan tuntutan JPU (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria jalani sidang beragendakan tuntutan JPU (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Ibunda Roro Fitria selalu setia menemani anak tercintanya menghadapi sidang narkoba selama beberapa waktu terakhir. Roro pun teringat salah satu pesan ibunya sebelum meninggal dunia. Ia diminta untuk segera mengakhiri masa lajang.
ADVERTISEMENT
"Mama pengen banget supaya saya bisa segera menikah dan bisa dipertemukan jodoh yang tepat bagi saya," ungkap pemain film 'Bangkitnya Suster Gepeng' tersebut.
Roro sangat terpukul mendengar ibunya telah berpulang untuk selama-lamanya. Apalagi, saat ia tahu kabar tersebut, Roro sedang mendekam di Rumah Tahanan Negara Klas IIA, Jakarta Timur, alias Rutan Pondok Bambu setelah terjerat kasus penyalahgunaan narkotika.
"Saya sangat sedih, sangat down. Saya bisa berencana--sebaik apa pun planning saya, cuma Allah SWT Yang Mahakuasa yang memang sudah menakdirkan Mama wafat kemarin. Itu di luar kapasitas saya. Saya hanya bisa istigfar dan selalu mendoakan Mama saya," tuturnya dengan nada penuh duka.
3. Ada kata yang tak tersampaikan dari mendiang ibu Roro
Roro Fitria peluk makam Ibunda di TPU Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di Beran, Margodadi, Seyegan, Sleman, Selasa (16/10/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria peluk makam Ibunda di TPU Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di Beran, Margodadi, Seyegan, Sleman, Selasa (16/10/2018). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Pemain sinetron 'Islam KTP' itu menyebutkan kalau sebelum meninggal ibundanya kerap kali menangis di depannya. Selain itu, mendiang Retno juga ingin selalu berada di sisi anak perempuan kesayangannya itu
ADVERTISEMENT
"Mama sebelumnya selalu kuat. Apa pun yang terjadi, Mama tough gitu. Cuma, akhir-akhir ini Mama selalu nangis, nangis, nangis," kenang Roro Fitria.
Tak hanya saat mengunjungi Roro di rutan atau mendampingi dalam sidang, almarhumah juga selalu menangis ketika mereka saling melepas rindu melalui sambungan telepon.
"Saya bilang, 'Mama jangan nangis, nanti Mama tambah sakit. Mama harus kuat biar saya juga kuat menjalaninya.' Jadi, enggak tahu, ada satu hal yang ingin disampaikan Mama, tapi tidak tersampaikan, entah apa," ujar perempuan kelahiran 29 Desember 1989 tersebut.
4. Roro Fitria mengaku banyak dosa kepada ibunya
Roro Fitria di makam sang ibu. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria di makam sang ibu. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Penyesalan terlihat jelas di raut wajah Roro Fitria ketika mendengar kabar duka yang datang dari ibundanya. Ia baru sadar jika dirinya memiliki dosa yang begitu besar kepada sang bunda selama ini.
ADVERTISEMENT
“Saya sayang banget sama mama. Saya merasa sangat berdosa,” kata Roro di TPU Pemkab Sleman.
Perempuan kelahiran Yogyakarta itu tidak menjelaskan secara mendetail dosa apa yang telah ia perbuat. Namun diduga ia mengatakan hal itu terkait dengan persoalan hukum yang menjeratnya.
Roro terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Nama ibundanya juga terseret dalam kasus Roro. Dalam dakwaan, Roro diketahui menggunakan nama sang ibu ketika menerima paket sabu yang dikirimkan oleh Wawan Hertawan ke kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, melalui jasa pengiriman ojek online. Hal ini sesuai dengan permintaan Roro.
Roro menggunakan nama sang ibu dengan alasan waspada. Penyesalan disampaikan oleh Roro. Ia meminta maaf kepada sang ibu.
“Dosa saya sangat besar kepada bunda. Mungkin bikin kondisi fisik dan psikis mama sangat terguncang, sehingga mengakibatkan bencana (berupa) mama wafat,” tutur Roro.
ADVERTISEMENT
5. Ibu Roro Fitria sempat 'didatangi' oleh mendiang ayahnya
Roro Fitria sempat menangis usai persidangan. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria sempat menangis usai persidangan. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Roro Fitria mengenang beberapa percakapan terakhir dengan sang ibunda menjelang wafat. Menurut cerita Roro, ibunya sempat 'didatangi' oleh mendiang ayah beberapa waktu terakhir.
"Kata mama, 'nduk, mama tuh dirawuhi (didatangi) almarhum papa'. Mama jawab enggak mau, 'kulo pengin nunggoni Roro', mama ingin mendampingi saya," kata Roro dengan sendu.
Roro mengatakan ibunya ingin selalu berada di sisinya hingga ia mendapatkan jodoh yang tepat untuknya. Hanya saja, impian tetap menjadi impian, dan takdir Tuhan tak dapat lagi terelakkan.
"Rasanya sebelum saya menjadi tahanan sehari-hari kemana pun saat bunda tidak sakit, saya selalu ajak entah di lokasi syuting maupun ke kecantikan. Keinginan yang belum terwujud dari mama adalah saya segera menikah dan jodoh yang tepat," ucap Roro Fitria.
ADVERTISEMENT