5 Rocker Dunia Bergelar Doktor

12 Mei 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocker-rocker bergelar doktor Foto: Grafik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocker-rocker bergelar doktor Foto: Grafik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi banyak orang, istilah rocker atau musisi rock selalu dikait-kaitkan dengan gaya hidup bebas, mulai dari seks bebas, hingga narkoba dan kekerasan. Namun, lima rocker di story ini justru membuktikan diri punya prestasi gemilang di bidang akademik.
ADVERTISEMENT
Layaknya karakter Hulk di film-film Marvel, lima musisi ini adalah seorang jenius di kehidupan sehari-hari dan binatang buas di atas panggung. Mari lihat siapa saja mereka dan apa basis ilmu yang dijalani.
Gitaris grup band Queen, Brian May bersama Adam Lambert usai membawakan dua buah hits pada pembukaan Academy Award 2019. Foto: Reuters/Mike Blake
May adalah gitaris band Queen yang telah terkenal sejak era '70-an. Meski Freddie Mercury telah meninggal, May masih kerap menggelar tur bersama Queen dibantu oleh Adam Lambert sebagai vokalis utama.
Sebelum Queen memperoleh ketenaran, May memang seorang akademisi. Sejak SMA, ia sangat cerdas di bidang matematika, matematika terapan, dan fisika. Pada 1984, ia pun lulus S1 dari Imperal College London jurusan fisika.
Pada 2007, May akhirnya menyelesaikan penelitiannya mengenai rasi bintang zodiak yang sempat tersendat selama 36 tahun karena kesibukannya bermusik. Akhirnya, ia menyelesaikan studi S3 di Imperial College London dan meraih gelar doktoral bidang astrofisika.
ADVERTISEMENT
Milo 'Descendents’. Foto: Getty Images/Frazer Harrison
Milo dan Descendents adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Karena gaya eksentrik Milo, Descendents pun menjadi panutan banyak musisi hardcore dan punk modern hari ini, seperti Green Day, Paramore, dan Turnstile.
Sejak mulai berkarier sebagai vokalis Descendents di era '80-an, Milo sudah terkenal sebagai seorang vegan alias orang yang tidak memakan santapan berbahan dasar daging. Gaya hidup itu didasari oleh kecintaan Milo pada ilmu biologi dan kimia.
Milo terus aktif menjadi akademisi dan memperoleh gelar doktoral di bidang biologi dari UC San Diego sejak 1992. Sekarang Milo memang sudah memutuskan untuk fokus bermusik, namun selama lebih dari 10 tahun, ia menjabat sebagai kepala penelitian di perusahaan senjata api Amerika Serikat, DuPoint, dan dosen di University of Delaware.
ADVERTISEMENT
Greg Graffin 'Bad Religion'. Foto: Getty Images/Mauricio Santana
Bad Religion terkenal sebagai salah satu band yang revolusioner bagi skena punk di seluruh dunia. Musik-musik mereka pun terkenal kontroversial karena penuh pesan yang anarkis dan provokatif.
Vokalis Bad Religion, Gref Graffin, terkenal sebagai musisi punk tercerdas kedua setelah Milo 'Descendents'. Ia telah meraih gelar S3 dibidang sejarah sains dari Cornell University.
Selain menjadi musisi, Graffin diketahui pernah mengajar sebagai dosen di University of California, Los Angeles (UCLA) pada 2008. Sejak 2011, ia pun kerap menjadi dosen tamu di Cornell University.
Dexter Holland 'The Offspring’. Foto: Getty Images/Kevin Winter
Dexter Holland menjadi musisi punk rock yang tak kalah cerdas dalam list ini. Holland merupakan vokalis utama dan gitaris band skate punk, The Offspring, sejak awal terbentuk pada 1984 hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Sejak SMA, Holland memang sudah tertarik pada matematika. Menurutnya, menyukai matematika tidak umum bagi anak SMA dan hal itu sesuai dengan idealisme punk.
Holland memperoleh gelar S3 doktoral bidang biologi molekuler dari Keck School of Medicine. Disertasinya juga amat bermanfaat karena membahas soal pengobatan HIV/AIDS.
5. Sterling Morrison (Velvet Underground)
Sterling Morrison 'Velvet Underground’. Foto: Getty Images/Michael Ochs Archives
Nama Sterling Morrison memang tidak seterkenal frontman Velvet Underground, Lou Reed. Namun, ia selalu disebut sebagai sosok jenius di balik semua lagu-lagu hits Velvet Underground di era '60-an.
Morrison juga dikenal sebagai seorang akademisi dan penggiat sastra yang ulung. Ia mendapat gelar doktoral berkat disertasi penulisan sastra abad pertengahan pada empat puisi Cynewulf.
Morrison memang telah meninggal dunia pada 1995 karena penyakit lyphoma. Namun, kecerdasan dan kariernya bersama Velvet Underground selalu dikenang hingga hari ini.
ADVERTISEMENT