Alasan Coldplay Menjadi Salah Satu Band Terlaris di Dunia

31 Maret 2017 15:10 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Coldplay tampil di Brit Awards (Foto: Reuters/Toby Melville)
Aktif berkarier sebagai band sejak tahun 1996, Coldplay telah banyak berkontribusi di dunia musik, yakni dengan melahirkan 7 album denga nuansa dan sentuhan berbeda. Band yang digawangi oleh Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion ini pun membuktikan kesuksesan mereka dengan membawa pulang 62 penghargaan dari 209 nominasi hingga kini.
ADVERTISEMENT
Apa yang membuat band asal Inggris ini begitu terkenal? kumparan (kumparan.com) telah merangkum album-album musik mereka mulai dari yang pertama hingga yang terakhir. Here it is.
Parachutes
Album debut Coldplay akan segera merayakan sweet seventeen-nya pada 10 Juli mendatang. Dari studio album pertama ini, Coldplay berhasil membuat beberapa hits singles seperti 'Shiver', 'Yellow', 'Trouble', dan 'Don't Panic'. Walaupun baru mengeluarkan album perdana, Coldplay berhasil memboyong piala Grammy Award untuk Best Alternative Music Album tahun 2002.
Di negara asalnya, mereka berhasil mendapatkan delapan sertifikat platinum dengan menjual sekitar 2,6 juta keping album. Sedangkan di Amerika Serikat, mereka hanya berhasil mendapatkan dua sertifikat platinum dengan hasil penjualan sekitar 2 juta keping.
ADVERTISEMENT
Dibalik kesuksesan 'Parachutes' yang memperkenalkan Coldplay untuk pertama kalinya di dunia, Chris Martin menyatakan bahwa mereka tidak suka dengan album tersebut. "Kami tahu musiknya jelek dan kami selalu mencoba untuk memikirkan apa yang bisa kami lakukan selanjutnya," ucapnya seperti dilansir USA Today.
A Rush of Blood to the Head
Coldplay menghadirkan album ke-2 yang lahir tanggal 26 Agustus 2002. Lagi-lagi, Coldplay kembali memenangkan nominasi Best Alternative Music Album di Grammy Awards 2003. Satu tahun setelahnya, mereka kembali membawa pulang piala Grammy untuk kategori Record of the Year atas lagu 'Clocks'.
'In My Place', 'The Scientist', dan 'Clocks' menjadi garda terdepan untuk 'A Rush of Blood to the Head'. Album juga dinilai lebih sukses daripada album perdana mereka. Coldplay pun berhasil menjual 2,9 juta keping dan mendapatkan sembilan sertifikat platinum di Inggris. Di Amerika Serikat, mereka hampir menjual 5 juta keping tapi hanya mendapatkan empat sertifikat platinum.
ADVERTISEMENT
X&Y
Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 6 Juni 2005, Coldplay meluncurkan album 'X&Y'. Album ini terkenal setelah dua lagunya, 'Speed of Sound' dan 'Fix You', berhasil membuat penggemar terngiang-ngiang akan lagu dan maknanya. Produser dari album ini, Ken Nelson, mengatakan bahwa album ke-3 Chris Martin dan kawan-kawan menyulitkan dirinya karena ia hampir memproduseri semua lagu di album tersebut.
Dengan album ini, band beraliran alternative rock ini berhasil menempati posisi teratas UK Albums Chart dan US Billboard 200. Sayangnya, kali ini Coldplay harus melepas nominasi Best Rock Album kepada U2 di ajang Grammy Awards ke-48. Namun, mereka berhasil membawa pulang penghargaan Best British Album dari BRIT Awards.
Viva la Vida
ADVERTISEMENT
Album ini memiliki nama panjang 'Viva la Vida or Death and All His Friends', tapi dipersingkat agar lebih mudah diingat. Album ini merupakan album ke-4 Coldplay setelah vakum produksi selama tiga tahun. Setelah rilis tanggal 12 Juni 2008, Coldplay memperkenalkan album mereka yang berisi lagu cinta, kehidupan, kematian, dan perang.
Lagi-lagi, album Coldplay menuai kesuksesan dengan beberapa single tersohornya seperti 'Viva la Vida', 'Violet Hill', dan 'Lovers in Japan'. Dalam album ini, musik mereka mengusung orkestra, tribal, dan musik bernuansa afropop.
Tahun 2009, band beranggotakan empat orang ini juga membawa pulang Grammy Award untuk Best Rock Album. Namun, 'Viva la Vida' hanya terjual 1,5 juta keping di Inggris dan 2 juta keping di Amerika Serikat. Tapi, seperti album-album sebelumnya, lagu-lagu dari Coldplay tetap berhasil membuat pendengar terus mendendangkan musik mereka.
ADVERTISEMENT
Mylo Xyloto
Album ke-5 mereka ini dirilis pada 2011 lalu. Di album ini, Coldplay kembali berkolaborasi dengan produser Brian Eno, musisi yang terkenal dengan musik ambient-nya, setelah bekerja sama di album 'Viva La Vida'.
Mengusung tema rock opera, 'Mylo Xyloto' bercerita tentang peperangan pemerintah yang superior terhadap suara dan warna di dunia bernama Silencia yang dihuni oleh masyarakat Orwellian. Di dalamnya, hadir Mylo dan Xyloto yang perjalanan cintanya digambarkan oleh Coldplay di album ini. Sesuai dengan pernyataan drummer Will Champion, Mylo dan Xyloto sedang mencoba untuk melarikan diri bersama dan kisah cinta mereka berakhir bahagia.
Di 2011, 'Mylo Xyloto' terjual sebanyak 208.000 keping di minggu pertamanya rilis. pada tahun 2013, album tersebut telah terjual sebanyak 8 juta keping di dunia. Tidak heran apabilan penjualan album ke-5 mereka ini menjadi salah satu yang terbaik. Buktinya, lagu-lagu seperti 'Every Teardrop Is a Waterfall', 'Paradise', 'Charlie Brown', dan 'Princess of China' yang berkolaborasi dengan Rihanna adalah beberapa lagu terlaris mereka.
ADVERTISEMENT
Ghost Stories
Ini dia album tergalau Coldplay dalam sejarah. Ya, 'Ghost Stories' adalah mahakarya Chris Martin yang terinspirasi dari perceraiannya dengan Gwyneth Paltrow di tahun 2014.
'Magic', 'Midnight', 'A Sky Full of Stars', 'True Love', dan 'Ink' adalah empat lagu andalan album ke-6 Coldplay yang satu ini. Sebenarnya, hampir seluruh lagu di album 'Ghost Stories' menjadi andalan, seperti 'Always in My Head', 'Another's Arms', 'Oceans', dan 'O'.
Menghadirkan produser-produser musik ternama seperti Avicii, Timbaland, Madeon, dan Jon Hopkins, 'Ghost Stories' terjual sebanyak 168.000 keping dalam wakty seminggu setelah diluncurkan, menjadikan album tersebut sebagai album ke-2 terlaris di Inggris pada 2014 lalu. Di tahun yang sama, 'Ghost Stories' laku sebanyak 3,7 juta keping di dunia.
ADVERTISEMENT
A Head Full of Dreams
Rilis 4 Desember 2015 lalu, album terakhir Coldplay ini direkam setelah album 'Ghost Stories' rampung. Di beberapa lagu, Coldplay berkolaborasi dengan sejumlah musisi, seperti Beyoncé, Noel Gallagher, Tove Lo, Khatia Buniatishvili, dan Merry Clayton. Album ini juga menghadirkan suara mantan Presiden Barack Obama menyanyikan lagu 'Amazing Grace' saat penguburan Clementa C. Pinckney, seorang anggota parlemen sekaligus pastur di lagu 'Kaleidoscope'.
Menurut International Federation of the Phonographic Industry, 'A Head Full of Dreams' adalah album ke-8 dengan penjualan terbaik di 2015 dengan 1,9 juta keping album terjual di seluruh dunia. Pada Maret 2017, album ini terjual sebanyak 5 juta kopi di dunia.