news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alyssa Soebandono Simpan THR Pertama: Masih Gambar Orang Utan

6 Juni 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alyssa Soebandono. Foto: Resnu Andika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alyssa Soebandono. Foto: Resnu Andika/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebiasaan membagikan uang THR (Tunjangan Hari Raya) Lebaran kepada keponakan, terutama yang masih kecil, telah menjadi tradisi di Indonesia. Terkait itu, Alyssa Soebandono punya pengalaman yang hingga kini tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Rupanya, perempuan yang akrab disapa Icha tersebut hingga saat ini masih menyimpan THR pertama yang didapatnya saat masih kanak-kanak.
"Sudah enggak berlaku duitnya, masih gambar orang utan," ucap Icha ketika ditemui di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).
Dude Harlino dan Alyssa Soebandono merayakan Lebaran di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/6). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Uang itu, menurut Icha, diberikan oleh kakek dan nenek saat ia mudik ke kampung halaman. Alasan yang membuat pesinetron berusia 27 tahun tersebut masih menyimpan THR pertamanya ternyata begitu sederhana dan lugu.
"Pas dapat, bingung, nih. 'Uangnya disimpan, ya,' kata eyang kakung. Benar, disimpan. Waktu itu Icha minta dibelikan kayak safety box kecil. Disimpan di situ uangnya. Masih ada safety box-nya," tutur Alyssa Soebandono.
Ada THR Lebaran di beberapa tahun setelahnya yang juga masih disimpan Icha hingga saat ini. Selebihnya, uang-uang tersebut selalu diserahkannya kepada sang ibunda.
ADVERTISEMENT
"Disimpan sama mama, terus ditaruh di tabungan aku," ujar istri pesinetron Dude Harlino itu.
Dude Harlino dan Alyssa Soebandono merayakan Lebaran di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/6). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Selain tentang THR, mudik melalui perjalanan darat juga menjadi hal yang hingga kini berkesan bagi Icha. Juga ketika ia bersama sanak saudara--masih melalui jalur darat--pergi bersama-sama ke luar kota.
"Dulu paling senang perjalanan darat ke Malang. Paling senang ketika packing jelang mudik. Papa juga membuat mobil jadi senyaman mungkin buat anak-anak. Koper-koper ditumpuk, di atasnya dilapisi selimut dan bedcover, jadi tebal dan bisa tiduran di atasnya," tutup Alyssa Soebandono.