news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ammar Zoni Semakin Rajin Ibadah usai Terjerat Kasus Narkoba

12 Desember 2017 8:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ammar Zoni (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ammar Zoni (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ammar Zoni dikenal publik sebagai seorang pesinetron yang multi-talenta. Selain piawai bermain peran, dirinya terkenal andal dalam bermain silat.
ADVERTISEMENT
Dengan talenta yang begitu banyak, Ammar harus takluk pada narkoba dan berurusan dengan hukum pada Juni lalu karena kecanduannya pada barang haram itu.
Saat ini, dirinya telah menjalani proses rehabilitasi selama 5 bulan. Ammar masih harus menjalani pasca-rehab selama 7 bulan ke depan sesuai dengan vonisnya, yakni penjara rehabilitasi selama 12 bulan.
Ammar Zoni (Foto:  Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ammar Zoni (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Ammar mengaku banyak sekali perubahan yang ia dapat setelah mengikuti proses rehabilitasi. Salah satunya adalah, ia semakin dekat dengan Sang Pencipta dan rajin beribadah.
“Banyak banget yang berubah, salah satunya, dulu saya enggak bisa bangun subuh dan salat pun jarang. Selama direhab, saya harus salat. Karena itu, sekarang saya mau tidur jam berapa pun, saya pasti bangun subuh untuk salat dan itu nilai plus menurut diri saya sendiri,” tutur pemain sinetron 'Anak Langit' ini.
ADVERTISEMENT
Selain semakin rajin beribadah, cowok berumur 24 tahun ini sekarang punya hobi baru yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Karena sering merenungkan kesalahannya selama masa rehab, ia mampu menuangkan kisahnya terbebas dari jerat narkoba di jurnal yang wajib ia buat selama 5 bulan menjalani masa rehabilitasi.
Kini, setelah Ammar sudah memasuki fase pasca-rehab, ia punya rencana untuk membukukan kisahnya tersebut dengan tujuan mengedukasi para remaja agar tidak terjatuh ke lembah hitam narkoba seperti dirinya.
“Di sana itu saya sering merenung, membaca, dan diwajibkan menulis jurnal. Setiap hari menulis jurnal tentang hidup saya. Rencananya ingin sekali membuat buku," katanya.
"Tujuannya untuk sharing kepada anak-anak muda. Saya ingin mereka tahu bahayanya adiksi itu benar-benar parah dampaknya. Suggest itu selalu ada. Saya enggak memungkiri suggest itu di diri saya,” sambungnya.
Ammar Zoni. (Foto: Instagram @ammarzoni)
zoom-in-whitePerbesar
Ammar Zoni. (Foto: Instagram @ammarzoni)
Selain itu, Ammar mengaku merindukan dunia seni peran dan ingin kembali berakting untuk menghibur masyarakat Indonesia. Meski begitu, ia memercayakan nasib kariernya di dunia hiburan Tanah Air kepada manajemen, dan rumah produksi yang menaunginya selama ini.
ADVERTISEMENT
“Saya sih jujur ya kangen dengan dunia akting. Pengin lagi beraktivitas syuting. Tapi step berikutnya saya belum tahu nih, akan melanjutkan sinetron saya atau ada sinetron baru. Itu biarlah pihak manajemen dan PH yang membantu mengurus,” tutup pesinetron '7 Manusia Harimau' ini.
Ammar Zoni di Polres Jakarta Pusat. (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ammar Zoni di Polres Jakarta Pusat. (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
Ammar ditangkap tim Reserse Narkoba Unit I Subnit 2 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, pada 7 Juli lalu di kediamannya di kawasan Perumahan Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat.
Saat digeledah, terdapat sejumlah barang bukti yang ditemukan di kamar Ammar. Barang bukti tersebut berupa 1 toples kaca berisi daun ganja kering seberat 39,1 gram, 1 kotak kaleng berisi 3 bungkus kertas paper Mars Brand, 6 batang rokok kretek, dan korek api gas warna merah.
ADVERTISEMENT
Polisi juga mengamankan 1 bungkus kertas warna putih berisi daun ganja kering, 1 alat hisap narkotika jenis sabu (bong yang terbuat bekas botol obat batuk), dan 7 plastik klip kecil bening kosong bekas tempat menyimpan kristal putih narkotika jenis sabu berikut 1 sedotan, serta 1 unit handphone.
Ammar kemudian diminta untuk menjalani pengobatan ketergantuannya terhadap narkoba di Panti Rehabilitasi Natura, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.