Andien Aisyah Ajarkan Kawa Bersosialisasi sejak Dini

Andien Aisyah (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Bertepatan dengan bulan Ramadhan, penyanyi jazz Andien Aisyah sering meluangkan waktu untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya adalah ketika ia berkesempatan untuk mengunjungi Panti Jompo Tresna Wedha Budi Mulia di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Tak sekadar berbagi, namun pelantun lagu 'Indahnya Dunia' itu juga berusaha menghibur sekitar 260 orang penghuni panti. Ia juga mengajak serta anak semata wayangnya yang baru berusia 1 tahun, Anaku Askara Biru, atau yang akrab disapa Kawa.

“Kalau bulan puasa, aku penginnya terus-terusan bisa berbuat baik. Dari bulan puasa zaman dulu sampai sekarang, aku kesampaian ke panti jompo, karena biasanya selalu ke panti asuhan, yayasan-yayasan yang anak-anak, tapi baru sekali ini ke panti jompo,” kata Andien di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).

Andien di Dialoque kafe. (Foto: Munady)

“Terus ya sempat menghibur mereka, ngobrol-ngobrol, kepengin banget sih ke sana lagi sebelum nanti lebaran, bercerita bareng sama mereka lagi,” lanjutnya.

Selain untuk menghibur banyak orang, Andien juga menjadikan kesempatan ini sebagai bahan pembelajaran untuk Kawa agar bisa bersosialisasi langsung dengan banyak orang.

“Aku berusaha melibatkan dia (Kawa) di semua kegiatan. Maksudnya, supaya dia tahu walaupun sekarang banyak yang ngelihat kayak apa, sudah ngerti atau belum tapi aku yakin dia pasti ngerti, pasti tahu,” tutur Andien.

Andien (Foto: Munady Widjaja)

Dan ternyata, Kawa sendiri sangat senang ketika harus mengikuti sang ibu mengunjungi panti jompo dan bertemu dengan orang-orang baru di sana.

“Ya (Kawa Tertarik) pas di panti jompo semuanya disalamin sama dia. Happy kok, dia happy-happy aja. Maksudnya enggak merasa canggung juga. Ya bisa berbaur. Bisa lari-larian juga,” tambahnya.

Andien memang satu dari sekian banyak selebriti yang sangat peduli dengan sesama. Penyanyi berusia 32 tahun ini mendapat banyak pelajaran dari berbagai kegiatan sosial yang dilakukannya itu.

“Iya ada satu yang enggak datang hari ini, namanya Muvi. Aku tertarik sekali dengan dia, jadi waktu hari H, Muvi dateng dan jadi salah satu yang mengajarkan aku bahasa isyarat,” cerita Andien.

“Muvi ini kayak seorang aktivis untuk komunitas tuli, dia aktris, dia bikin film pendek juga, penari juga. Terus dia aktif mengajarkan teater tuli gitu ke seluruh Indonesia. Aku kagum sekali sama sosok dia, inspiring banget, dia perempuan, masih kecil dan cantik,” imbuhnya.