Ayudia-Ditto vs Ernest-Meira, Mana Pasangan Paling Kompak?

Ayudia Bing Slamet - Ditto dan Ernest Prakasa - Meira (Foto: Munady Widjaja, Instagram @ernestprakasa, infografik: Basith Subastian)

Menjaga kekompakan penting dilakukan oleh sepasang suami istri. Dengan adanya kekompakan, banyak manfaat yang akan mereka peroleh, salah satunya adalah bisa menjaga keharmonisan rumah tangga.

Sejumlah pasangan selebriti juga memiliki kekompakan. Tak cuma dalam urusan rumah tangga, mereka juga kompak dalam urusan pekerjaan.

Ayudia Bing Slamet-Muhammad Pradana Budiarto alias Ditto dan Ernest Prakasa-Meira Anastasia merupakan contoh pasangan selebriti yang terbilang kompak, baik itu dalam berumah tangga maupun urusan pekerjaan.

Ayudia dan Ditto berkarya bersama lewat proyek grup musik bernama Dengarkan Dia. Sementara, Ernest dan Meira berkolaborasi dalam pembuatan film.

Kali ini, kumparan mengulas mengenai Ayudia-Ditto dan Ernest-Meira, mulai dari awal pertemuan mereka hingga karya yang dikerjakan bersama.

1. Awal pertemuan

Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion, ditemui usai nonton bareng film 'Mile 22', di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8). (Foto: Munady/kumparan)

Dari teman jadi cinta. Ya, hal itu yang terlihat jelas jika kita membicarakan jalinan asmara Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradana Budiarto alias Ditto. Awalnya, mereka hanya sepasang sahabat.

Persahabatan Ayudia dan Ditto telah terjalin sejak mereka duduk di bangku SMP. Saking dekatnya, mereka bahkan saling curhat mengenai kekasih masing-masing.

Ditto, Sekala, dan Ayudia. (Foto: Munady Widjaja)

Ayudia Bing Slamet sempat tidak terpikirkan bahwa Ditto adalah kriteria pria idamannya. Namun pada akhirnya, pemain film 'Mantan' ini luluh dengan segala pengorbanan yang dilakukan Ditto.

Sudah saling mengenai satu sama lain membuat mereka nyaman dan akhirnya memutuskan untuk menikah pada 13 September 2015. Setelah hampir satu tahun membina biduk rumah tangga, Ayu dan Ditto dikaruniai anak lelaki yang diberi nama Dia Sekala Bumi pada 24 Mei 2016. 

Ernest Prakasa dan Meira Anastasia (Foto: Munady)

Sementara itu Ernest Prakasa dan Meira Anastasia mulai menjalin kasih sejak tahun 2002. Mereka bertemu di sebuah tempat kursus bahasa Jepang di kawasan Bandung, Jawa Barat. 

Pemain film 'Ngenest' itu tak langsung mengambil kesempatan untuk bertukar kontak dengan wanita yang kini menjadi istrinya itu. Setelah beberapa kali bertemu, mereka bertukar kontak dan saling mengirimkan pesan singkat. Keduanya merasa nyambung dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran.

Pada tahun 2007, Ernest dan Meira memutuskan untuk menikah. Ketika itu usia keduanya masih sangat muda. Ernest 24 tahun, sedangkan Meira 25 tahun.

Hal itu rupanya tidak menjadi halangan bagi Ernest dan Meira. Sampai saat ini keduanya hidup bahagia dengan kehadiran dua orang anak, Sky Tierra Solana dan Snow Auror Arashi. 

2. Kisah asmara diangkat ke layar lebar

Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)

Kisah asmara Ayudia Bing Slamet dan Ditto pada awalnya dituangkan dalam novel berjudul #TemanTapiMenikah. Rupanya, novel #TemanTapiMenikah laris manis, hingga akhirnya kisah cinta Ayudia dan Ditto diangkat ke layar lebar.

Dalam film 'Teman Tapi Menikah', sosok Ayudia diperankan Vanesha Prescilla. Sementara, Adipati Dolken dipercaya untuk memerankan Ditto. Kebiasaan Ayudia saat masih duduk di bangku sekolah, termasuk soal tidur ketika di sekolah, ditampilkan dalam film itu.

Beberapa mantan kekasih Ayudia dan Ditto juga diceritakan di film tersebut. Namun memang, mantan-mantan mereka tidak diceritakan secara mendetail, beda dengan kisah di novel.

Ernest Prakasa dan Meira. (Foto: Munady Widjaja)

Kisah perjalanan cinta Ernest dan Meira juga diangkat ke layar lebar lewat film 'Ngenest'. Film tersebut juga digarap langsung oleh Ernest. Dalam film itu diceritakan perjalanan masa kecil Ernest sebagai minoritas yang kerap dibully oleh teman-teman satu sekolahnya.

Memasuki masa remaja kondisi tak kunjung berubah, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari pasangan dari kalangan pribumi. Hingga suatu saat ia bertemu dengan Meira yang diperankan oleh Lala Karmela sebagai wanita pilihannya. Kisah cinta mereka sejak bertemu hingga menikah diceritakan secara singkat di film itu.

3. Berkarya bersama

Ayudia dan Dito (Foto: Munady Widjaja)

Sebagai pasangan suami istri, Ditto dan Ayudia Bing Slamet juga berkarya bersama. Mereka berkolaborasi dalam sebuah proyek grup musik yang diberi nama Dengarkan Dia.

Dengarkan Dia pertama kali muncul di publik lewat EP '11/13'. Setelah itu, mereka merilis single bertajuk ''Rindu' di bawah label Falcon Music. 

Baru-baru ini, Ditto dan Ayudia membuka bisnis penyedia jasa Wedding Organizer (WO). Alasan keduanya menggeluti bisnis itu karena mereka sempat kesulitan mencari jasa WO ketika ingin menikah. Dengan membuka bisnis itu, Ditto dan Ayudia berharap dapat membantu orang-orang yang mendapat jasa WO yang murah dan berkualitas.

Ditto dan Ayudia merasa senang bisa menjadi pasangan suami istri yang kompak dalam berkarya. Sebab, dengan bekerja bersama bisa mencegah pertengkaran dalam rumah tangga mereka.

"Orang lain kerja sama suami suka bosan, tapi kami beda sih. Kami malah harus kerja bareng. Malah kami akan berantem kalau enggak melakukan apa-apa," ungkap Ayudia Bing Slamet saat ditemui di kawasan Menteng, beberapa waktu lalu.

Ernest Prakarsa dan Meira Anastasia. (Foto: Alexander Vito/kumparan)

Sementara itu, Ernest Prakasa dan Meira kerap bekerja sama dalam menggarap film. Keduanya selalu kompak dalam hal penulisan skrip di beberapa film karya Ernest. 

Meira memang terbilang amat teliti dan kerap memberikan saran ketika ikut ke lokasi syuting. Ernest bahkan mempercayai Meira untuk menjadi co-director di film terbaru Ernest berjudul 'Milly & Mamet'.

Ernest tak merasa khawatir nantinya akan ada dua kepala dalam proses penggarapan film tersebut. Sebab, dia dan Meira telah memiliki pemahaman yang sama terkait posisi struktural dalam film itu. 

Meira mengatakan bahwa tak ada masalah selama menulis skrip bersama suaminya. Namun, ketika sudah berada di lapangan, ia sering kali dimarahi hingga menangis.

Meski kerap bertengkar hingga menangis, bekerja dengan Ernest dianggap Meira sebagai bentuk kenaikan tingkat dalam kehidupan rumah tangga mereka. Sehingga ia dan Ernest bisa mencapai kesuksesan, bukan cuma sebagai suami istri, namun juga rekan kerja.

“Jadi co-director itulah pernikahan kami diuji. Benar-benar beda banget. Pas menulis skrip jarang berantem, ketika jadi co-director baru pressure-nya besar banget. Ya, memang ini film pertama Ernest yang direct sendiri, dan film ini sangat besar karena ada di universe-nya AADC sih,” kata Meira ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.