Behind The Scene: Meliput Julia Perez untuk Terakhir Kalinya

11 Juni 2017 14:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pemakaman Jupe. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pemakaman Jupe. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah 3 tahun berjuang melawan kanker serviks stadium 4 yang dideritanya, Jupe--panggilan akrab Julia Perez--harus kembali ke pangkuan Sang Ilahi pada Sabtu siang pukul 11.12 WIB.
ADVERTISEMENT
Rasanya baru saja kemarin aku bersama rekan-rekan media lainnya menanti seharian di lobby gedung A Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk mendapatkan kabar terbaru kesehatan pelantun lagu 'Belah Duren' tersebut. Namun kini, ia sudah pergi untuk selama-lamanya.
Namaku Tika. Sabtu pagi, seperti biasa aku bersiap untuk berangkat liputan. Kali ini aku ditugaskan untuk meliput di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Karena weekend, aku berpikir untuk pergi mengendarai mobilku, tanpa terlalu khawatir terjebak macet.
Baru saja 10 menit aku keluar dari rumah, aku mengecek ponselku, dan melihat sudah ada 5 buah missed calls dari redaktur. "Wah, ada ada apa, ya? Pasti sesuatu hal yang penting'," batinku. Kemudian aku langsung cek grup Whatsapp, dan di sana sudah ramai kabar jika Julia Perez meninggal. Deg!
ADVERTISEMENT
Tanpa pikir panjang, aku langsung memarkirkan mobilku di salah satu stasiun terdekat, untuk kemudian beralih menggunakan ojek online, supaya lebih cepat.
Untunglah, sesampainya di RSCM, aku belum telat, dan ketika aku sampai, manajer Jupe, Mario Markoneng, baru saja keluar rumah sakit. Aku dan beberapa rekan media yang lain langsung menemuinya.
Suasana di Rumah Sakit Jupe (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Rumah Sakit Jupe (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
"Tadi tepatnya jam 11.12 WIB (Sabtu), saya tadi sebenarnya juga lagi on the way ke sini, terus dikabarin Mamanya kalau Jupe enggak bisa bangun. Pas saya sampai ternyata lagi ada tindakan dari dokter. Saya enggak nyangka kalau bakal pergi, saya pikir masih bisa diselamatkan," ucap Markoneng sambil menahan tangisnya yang hendak pecah.
Usai menemui Markoneng, aku melihat awak media lainnya berlari-lari dari lobby ke arah belakang gedung RSCM. Ternyata, jenazah Jupe akan dibawa ke kamar jenazah. Aku pun mengikutinya untuk bisa mendapatkan gambar.
ADVERTISEMENT
Beberapa menit berada di kamar jenazah, Jupe kemudian langsung dibawa ke ambulans untuk segera berangkat ke rumah duka yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Kala itu, ia didampingi oleh Luna Maya, Ruben Onsu, Zaskia Gotik, dan ayah tirinya, Sammy.
Kemudian, aku dan yang lainnya menyusul menuju ke rumah duka dengan konvoi menggunakan sepeda motor. Perjalanan dari RSCM menuju rumah duka menempuh waktu sekitar satu jam lebih.
Karangan bunga untuk Jupe. (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga untuk Jupe. (Foto: Diah Harni/kumparan)
Tapi aku memilih tak ikut ke rumah duka, aku langsung menuju TPU Pondok Ranggon, di mana Jupe akan dimakamkan. Sesampainya di sana, aku melihat Ruben Onsu sedang mengurus liang lahat untuk mengubur sahabat tercintanya tersebut.
ADVERTISEMENT
TPU yang tadinya sepi, perlahan-lahan menjadi ramai, dan kemudian menjadi sangatlah ramai. Tak hanya dari rekan media, namun warga setempat juga sangatlah antusias untuk ikut menghadiri pemakaman mantan istri Damien Perez dan Gaston Castano tersebut.
Pukul 16,35 WIB, akhirnya jenazah Jupe tiba di pemakaman. Terlihat Billy Syahputra--adik dari mendiang Olga Syahputra--turut mengangkat keranda jenazah Jupe. Pemakaman yang dipimpin oleh ustadz Zacky Mirza tersebut berlangsung dengan khidmat.
Jenazah Jupe disalatkan di masjid (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Jupe disalatkan di masjid (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Dela adik Jupe menangis di kuburan Jupe (Foto: DN. Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dela adik Jupe menangis di kuburan Jupe (Foto: DN. Mustika Sari/kumparan)
Banyak warga melayat dan mendoakan Jupe (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak warga melayat dan mendoakan Jupe (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Prosesi pemakaman selesai pada pukul 17.20 WIB, dan kami langsung bersiap untuk buka puasa terlebih dahulu. Kami langsung bertolak ke rumah duka untuk mengikuti prosesi tahlilan di sana.
Acara doa dimulai pada pukul 19.30 WIB, dam selesai sekitar pukul 20.30 WIB. Seusainya tahlilan, Nia Anggia, adik kandung Jupe, memberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang detik-detik kepergian kakaknya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pagi-pagi masih ngobrol biasa, masih enak diajak ngomong. Dia lemes, tapi jawabnya baik. Aku saat itu WA Ruben, inget anaknya mau ultah. Pagi-pagi aku udah mandi, udah dandan mau ke tempat Ruben. Aku bilang ke mama, 'Aku mau beli kado dulu. Enggak enak sama Ruben'," ungkap Nia.
Tak lama setelah Nia meninggalkan rumah sakit, ia langsung ditelepon oleh ibunya, Sri Wulansih, yang mengatakan bahwa kondisi Jupe sedang kritis, dan Nia langsung bertolak kembali ke rumah sakit, dan menemukan bahwa dokter sedang memacu jantung kakaknya tersebut.
Nia Anggia, Adik Jupe. (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nia Anggia, Adik Jupe. (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
"Dokter semua udah rame di situ. Disuruh berdoa, bantuin bisikin kupingnya biar bangun. Aku bilang, 'Bangun Yuli, bangun. Kamu janji enggak ninggalin aku, enggak pernah nyerah. Yuli bangun'," kenang Nia.
ADVERTISEMENT
Segala upaya telah dilakukan, namun ternyata Tuhan lebih sayang perempuan yang memiliki nama lengkap Yuli Rachmawati tersebut. Keluarga pun akhirnya harus ikhlas dan menerima kenyataan jika Jupe telah pergi untuk selama-lamanya.
Selamat Jalan, Jupe! Canda dan tawamu akan selalu terkenang di hati kami.