news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bekraf Akan Kenalkan Dangdut ke Mancanegara

26 Februari 2019 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memberikan keterangan pers usai penutupan World Conference on Creative Economy. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memberikan keterangan pers usai penutupan World Conference on Creative Economy. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Dangdut merupakan musik khas Indonesia. Tahun ini, musik yang identik dengan suling dan gendang itu akan diperkenalkan di mata dunia. Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) akan mengikutsertakan dangdut dalam gelaran Festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin, Texas, 10-17 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
David Tarigan yang ditunjuk sebagai Music Consultant dari program sosialisasi bertajuk 'Hello Dangdut' itu mengaku bahwa Amerika sebelumnya memang tak punya sejarah apapun dengan dangdut. David berasumsi sebagian besar pengunjung booth-nya nanti belum mengetahui banyak soal musik dangdut.
David Tarigan. Foto: Giovanni/kumparan
“Tidak seperti Jepang yang sudah punya jejak atau sejarah dengan dangdut, Amerika bisa dibilang sama sekali enggak ada. Ada, tapi masih sedikit sekali,” ungkap David ketika ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/2).
Untuk itu, setelah melewati diskusi panjang, ditemukanlah sebuah konsep yang sesuai untuk memperkenalkan dangdut, yakni sebuah mini box yang nantinya bisa membuat orang yang hadir seolah merasakan langsung musik dangdut lewat video maupun audio akan disajikan.
“Visualnya ada. Jadi, ya, ada semacam interaktifnya, jadi dia bisa menikmatinya secara lebih utuh,” ungkapnya. “Iya, kotaknya enggak gede, kok, muat satu orang di dalem, tapi bisa joget. Ukuran 1,4 kali 1,4, tingginya 3 meter kalo enggak salah,” tambah David.
Hello Dangdut di Synchronize Fest 2018. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Menurut David, lewat boks yang berfungsi sebagai mini disco dangdut itu, para pengunjung bisa merasakan pengalaman menonton konser dangdut. Lagu-lagu yang dipilih nantinya pun cukup beragam, mulai dari tahun '70-an hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, lagu dangdut yang dipilih juga merupakan lagu dangdut yang murni dan tidak tercampur dengan aliran musik modern lainnya. Hal ini dimaksudkan agar para pengunjung yang hadir bisa merasakan sensasi dangdut yang sesuai.
“Cuma memang dipilih sedemikian rupa, jadi enggak salah kaprah juga mereka. Maksudnya, impresi atau pengalaman pertama tentang dangdutnya juga enggak salah persepsi,” tuturnya.
Hello Dangdut di Synchronize Fest 2018. Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan
Mengenai stigma dangdut yang lekat dengan pasar menengah ke bawah, David tak ambil pusing. Dia yakin betul dangdut merupakan musik yang terus berkembang dan bisa diterima oleh lapisan masyarakat manapun.
“Iya, balik lagi, terkadang bagi anak muda yang bilang, 'Ini kampungan, nih', tapi begitu ada pertunjukkan dangdut live dan dia lagi sama temen-temennya, pasti joget rame-rame, enggak mungkin enggak,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya dangdut, Bekraf juga akan mengirim tujuh startup dalam gelaran tersebut. Tak ketinggalan pula musisi Dhira Bongs yang juga berkesempatan tampil di SXSW 2019.
Selain SXSW 2019, Bekraf juga akan terlibat dalam event 'Game Connection America' (GCA) 2019 di San Fransisco, California, AS, pada 18-21 Maret mendatang. Dalam gelaran tersebut, sekitar 10 publisher game dalam negeri berkesempatan untuk tampil. Beberapa di antaranya adalah Megaxus, Agate, GameLevelOne, dan CIAYO Games.