news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bernostalgia Semalam Bersama Deretan Karya Benny Panjaitan

24 November 2017 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepergian Benny Panjaitan pada 24 Oktober lalu untuk selama-lamanya, tak membuat sosok Benny sebagai penyanyi legendaris hilang begitu saja di hati para kerabat, sahabat, serta penggemar.
ADVERTISEMENT
Demi mengenang sosok dan karya Benny, sebuah konser bertajuk 'In Memoriam, Perjalanan Panjang Sang Legenda Benny Panjaitan Panbers' dihelat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (23/11) malam.
Dalam konser tersebut, deretan lagu populer Benny bersama Panjaitan Bersaudara (Panbers) dinyanyikan oleh sejumlah pesohor Tanah Air. Selama kurang lebih tiga jam, para penonton bernostalgia bersama dalam suasana syahdu.
Pada permulaan konser, Raisa Panjaitan, putri sulung Benny, tampil membawakan sebuah syair. Setelahnya, Wanda Hamidah, Nunu Datau, Diah Permatasari, dan Ayu Diah Pasha turut naik ke panggung. Terdengar lirik sejumlah lagu Panbers dalam syair yang mereka bawakan.
Kelompok Penerbang Roket didapuk sebagai pengisi acara selanjutnya. Mereka mempersembahkan dua lagu Panbers, yakni 'Kami Tjinta Perdamaian' dan 'Jakarta City Sound'.
ADVERTISEMENT
"Kami Kelompok Penerbang Roket. Terima kasih," ucap sang vokalis sebelum mereka turun dari panggung.
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Helmy Yahya dan Ratna Listy--selaku pemandu acara--kemudian naik ke panggung dan menyapa penonton. Konser kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video berisi foto-foto penuh kenangan yang menampilkan sosok mendiang Benny dan penampilan dari Amigos Band dengan lagu 'Style Voice' dan 'Lembah Sunyi'.
Sesudahnya, giliran Nia Daniaty unjuk gigi. Malam itu ia begitu menawan dengan gaun biru tua bertabur detail yang tampak berkilauan diterpa cahaya lampu.
"Selamat malam. Berbahagia sekali malam ini saya ikut dalam acara ini. Lagu-lagu Panbers ini saya suka sekali," ujar Nia yang kemudian menyanyikan lagu 'Cinta Abadi' dengan begitu syahdu.
Tak hanya penyanyi, sejumlah pesohor lain turut menyumbangkan suara mereka pada malam itu, salah satunya ialah pengacara bernama Junimart Girsang. Tak disangka, meskipun bukan penyanyi, suara Junimart nyatanya terdengar amat merdu saat menyanyikan lagu 'Pilu'.
ADVERTISEMENT
Selain Junimart, politisi Puan Maharani juga tampil dalam konser tersebut. Ia pun sejenak berucap-ucap setelah naik ke panggung.
"Kalau saya, bukan penyanyi dan enggak bisa nyanyi. Ini saya nekat karena saya sudah janji untuk bisa berpartisipasi dalam acara ini untuk menghormati dan menghargai almarhum. Beberapa kali diminta latihan bersama, tapi karena situasi tak memungkinkan, tak sempat latihan. Jadi, ini memang edisi nekat," tutur Puan.
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Saat mulai menyanyikan lagu 'Akhir Cinta', Puan menuai tepuk tangan riuh penonton. Ia kemudian melanjutkan penampilannya dengan membawakan lagu 'Terlambat Sudah'.
Setelah Puan turun dari panggung, Dian Piesesha pun dipersilakan tampil. Ia mula-mula mengajak penonton untuk turut bernyanyi sebelum mulai membawakan lagu 'Hidup Terkekang'.
ADVERTISEMENT
"Sebentar. Pelan dikit coba (musiknya). Saya ingin dengar semuanya nyanyi," ucap Dian di sela lagu.
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Perjalanan Sang Legenda Benny Panjaitan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Junimart Girsang kemudian kembali tampil dengan menyanyikan lagu 'Gereja Tua'. Sesudahnya, Helmy Yahya menyapa Titiek Puspa, Widyawati Sofyan, dan Ernie Djohan yang berada di antara penonton.
Tibalah saat yang cukup dinanti, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipersilakan naik ke panggung. Ia pun menyanyikan lagu Panbers yang berjudul 'Musafir'.
Usai menyanyi, penonton terdengar berseru meminta Tito menyanyikan lagu selanjutnya. Alih-alih kembali menyanyi, Tito menceritakan suatu kisah yag ia alami terkait lagu yang dipilihnya itu.
Konser Perjalanan Sang Legenda "Benny Panjaitan" (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Perjalanan Sang Legenda "Benny Panjaitan" (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Saya sudah booking 'Terlambat Sudah', tapi terlambat, didahului Mbak Puan. Saya enggak berani, 'kan. Coba cari lagu lain saja. Saya bilang, 'Udahlah, saya jadi musafir saja.' (Pilih lagu 'Musafir') karena gampang dan menarik. Kemudian saya izin istri untuk menggunakan kamar mandi selama dua hari (untuk latihan menyanyi)," tutur Tito diselingi guyonan.
ADVERTISEMENT
"Saya hari ini pakai batik Sumatera Utara. Tadi istri kasih pilihan dua baju. Yang satu kuning, satu lagi merah polos. Wah, saya Kapolri, harus netral," kelakarnya lagi.
Dalam konser tersebut, digelar pula peluncuran buku biografi singkat Benny yang berjudul 'Perjalanan Panjang Sang Legenda'. Buku tersebut kemudian diserahkan kepada sejumlah pesohor yang hadir, termasuk Tito.
Penyerahan buku 70 Tahun Benny Panjaitan Panbers. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan buku 70 Tahun Benny Panjaitan Panbers. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Sesudahnya, Helmy dan Ratna mengajak Tito, Junimart, Trimedya Panjaitan--selaku inisiator acara--dan pesohor lainnya untuk bernyanyi bersama. Mereka pun membawakan lagu 'Cinta dan Permata'.
Konser dilanjutkan dengan penampilan Panbers Junior. Kali ini, berbeda dengan lagu-lagu yang telah dibawakan sebelumnya, Panbers Junior mempersembahkan lagu yang cukup menghentak, yakni 'Let Us Dance Together'.
Usai penampilan Panbers Junior, Helmy menyempatkan diri menyapa Paramitha Rusady sebelum mempersilakan Joy Tobing naik ke panggung. Joy kemudian menyanyikan lagu 'Salahkah Aku' dengan suara emasnya.
Joy Tobing (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Joy Tobing (Foto: Munady Widjaja)
"Saya sangat senang dengan lagu tadi. Semoga bisa saya recycle," ucap Joy usai menyanyikan lagu 'Salahkah Aku' tersebut. Ia lalu membawakan lagu berjudul 'Boasa Ikkon Pajumpang'.
ADVERTISEMENT
Setelah penampilan Joy rampung, Nia Daniaty dan Dian Piesesha kembali naik ke panggung. Mereka berduet menyanyikan lagu 'Pelipur Lara'. Disambung kemudian Kelompok Penerbang Roket dengan lagu 'Hujan Badai'.
Pada puncak konser, ditampilkan sejumlah tarian daerah yang begitu apik. Penampilan itu disambung dengan kemunculan Edo Kondologit dengan lagu 'Indonesia My Lovely Country' diiringi penari berbusana serba merah nan meriah.
Marcella Zalianty turut menghadiri konser tersebut sebagai penonton. Sebelum pulang, Marcella menyampaikan komentarnya terkait konser kepada awak media.
"Menurut aku, acara ini bagus sekali, apalagi tribute kepada orang yang sangat penting di industri musik Indonesia, apalagi lagu-lagunya berisi tentang keberagaman, sangat kontekstual juga dengan era sekarang ini," tutur Marcella.
ADVERTISEMENT
"Lagu-lagunya dibawakan oleh penyanyi, dari yang senior sampai yang baru tumbuh, indie. Jadi, aku pikir, ini kolaborasi yang menarik, pertunjukan yang sederhana tapi punya makna khususnya di kalangan penggemar Panbers itu sendiri," tandasnya.
Selain Marcella, pengamat musik Bens Leo turut berkomentar mengenai konser itu. Menurutnya, banyak orang-orang yang mencintai karya-karya Benny dan Panbers, membuat area di sekitar lokasi menjadi ramai.
"Saya sudah lama sekali tidak menyaksikan (konser), di mana Taman Ismail Marzuki parkirnya susah. Saya kira ini dirancang benar-benar oleh orang-orang yang mencintai Panbers Bersaudara, khususnya Bang Benny," ujar Bens.