Bosan Rekaman di Studio, BIP Buat Proyek ‘Anti Tembok’

27 Maret 2018 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BIP Band. (Foto: Facebook/BIP)
zoom-in-whitePerbesar
BIP Band. (Foto: Facebook/BIP)
ADVERTISEMENT
Grup musik BIP melakukan inovasi dalam proyek 'Anti Tembok'. Lewat proyek tersebut, band beranggotakan Ipang Lazuardi, Bongky, Indra, dan Pay ini, memproduksi lagu dari luar studio.
ADVERTISEMENT
BIP melakukan hal itu karena merasa bosan dengan rutinitas rekaman di dalam studio, yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun.
"Kami lagi bikin proyek outdoor ‘anti tembok’, jadi enggak rekaman di studio. Misalnya, kami lagi jalan nih di Danau Toba atau di Bali atau di mana-mana gitu terus buatnya di studio gitu. Tapi, ini enggak, kami buat lagu di situ, kami rekam di situ juga,” kata Ipang ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (27/3).
BIP sudah berhasil menciptakan single lewat proses rekaman di luar studio. Single yang diberi judul 'Belgi' dibuat di salah satu daerah di Yogyakarta. Mereka mendapat lokasi untuk merekam single tersebut dari para penggemar.
Single 'Belgi' bercerita tentang keresahan akan orang-orang yang coba menutupi kejelasan suatu fakta. “Gua kadang suka sebel sama orang yang belaga gila, ya. Dia sebenarnya tahu, cuma pura-pura enggak tahu. Ya gitulah, kayaknya tahu tapi dibelok-belokin atau digelap-gelapin biar enggak jelas,” ucap Ipang.
BIP Band. (Foto: Facebook/BIP)
zoom-in-whitePerbesar
BIP Band. (Foto: Facebook/BIP)
Pria berusia 46 tahun ini mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan mengenai gangguan suara ketika melakukan rekaman di alam. Sebaliknya, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
ADVERTISEMENT
"Ya itu dia, pintar-pintarnya kami sendiri. Kalau di sini jadinya gini, kalau di sini 'Ah, masih enggak apa-apa kok, masih bisa didengar memang bunyinya begini, kan kita rekaman di outdoor,'" tutur Ipang.
Ipang. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ipang. (Foto: Munady Widjaja)
Lokasi rekaman lagu tidak dilakukan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang. Mereka memilih mencari lokasi yang tenang sehingga tidak mengalami gangguan.
"Kalau di tempat wisata ramai, malah banyak diajakin selfie," ujar Ipang.