Cerita David Schaap soal Hobi Videografi

3 Januari 2019 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David John Schaap. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
David John Schaap. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
Biasa tampil di depan kamera, rupanya aktor sekaligus presenter David Schaap memiliki hobi videografi. Hobinya tersebut telah ia tekuni saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
ADVERTISEMENT
Bahkan, sebelum akhirnya menjadi figur publik, pemeran film ‘Talak 3’ itu pernah bekerja sebagai full time videografer di suatu perusahaan, kurang lebih selama satu tahun.
“Senang saja ngambil gambar, ambil momen, karena sebuah gambar itu banyak artinya,” ujar David saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut pria kelahiran 14 April 1990 ini, setiap video mampu menyimpan kenangan yang memiliki cerita tersendiri. Selain itu, membuat video bisa membantunya untuk mengekspresikan diri.
“Aku tuh sebenarnya enggak jago ngomong sih, kayak mengekspresikan diri. Jadi, kayak lebih ke lakuin, kayak action, surfing, naik motor. Kalau enggak, ngebuat suatu cerita untuk mengekspesikan semuanya,” ucap David Schaap.
Pria berdarah Pakistan ini lantas menceritakan pengalaman unik yang pernah ia alami. Saat itu, dia bersama timnya akan mengambil gambar untuk satu proyek film.
ADVERTISEMENT
“Pernah ada proyek ke Sidney, Australia, perjalanan naik motor sama mobil. Lebih kayak traveling sih. Naik motor, dan itu lima hari perjalanan, dan kita berhenti ke titik-titik cari ombak. Jadi, kerjanya ya cari ombak,” katanya.
Selain di luar negeri, pemain film 'Mama Mama Jagoan' itu juga pernah melakukan hal tersebut di dalam negeri. “Sama kayak pertama kali keliling Indonesia, kayak pertama kali ke Nias waktu itu. Terus ke Sumba, kan bikin film untuk surfing,” beber David.
Sayangnya, karena kini David sudah sibuk di industri hiburan Tanah Air, dia sudah tidak terlalu sering menjalani hobinya itu. “Sekarang masih (hobi videografi), tapi enggak sesering kayak dulu,” pungkas David Schaap.