Cerita Deddy Dhukun Soal Dian Pramana: Mobil Mogok Hingga Bertengkar

28 Desember 2018 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Pramana Poetra. (Foto: Instagram/@imusic_id)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Pramana Poetra. (Foto: Instagram/@imusic_id)
ADVERTISEMENT
Kabar duka kembali menyelimuti industri musik Tanah Air. Musisi Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada Kamis (27/12) malam, di kediamannya kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Dian meninggal akibat penyakit komplikasi yang menderitanya dalam beberapa tahun ke belakang.
ADVERTISEMENT
Kepergian Dian tentu meninggalkan banyak kesan bagi orang-orang terdekatnya, termasuk bagi Deddy Dhukun. Keduanya pernah membentuk grup '2D' dan mencetak berbagai hits di Tanah Air. Selama berkarier, '2D' telah mengeluarkan empat album. Salah satu hits terbaik mereka adalah 'Masih Ada'.
Ditemui di rumah duka, Kamis (27/12) malam, Deddy Dhukun menceritakan kesan dan pengalamannya selama berteman sekaligus kerja bareng Dian Pramana Poetra.
"Kita di grup ini (2D) biasalah ribut-baik, ribut-baik. Tapi yang paling berkesan adalah saat proses penciptaan lagu 2D, lagu 'Masih Ada'," ujar Deddy Dhukun membuka pembicaraan.
Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun. (Foto: Dok. Dianppotra)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun. (Foto: Dok. Dianppotra)
Dian kala itu dikatakan Deddy, tengah dekat dengan seorang artis. Pada satu malam, Deddy mengantar Dian Pramana Poetra untuk bertemu artis tersebut menggunakan mobil. Di tengah suasana hujan yang deras, tiba-tiba mesin kendaraan mati.
ADVERTISEMENT
"Saat itu saya spontanitas, 'Haruskah kuteteskan air mata di pipi'," ujar Deddy sambil menyanyikan lirik tersebut.
Dian yang mendengar penggalan lirik itu langsung tertarik dan mengajak Deddy membuatnya menjadi lagu.
"Ditulis notnya sama dia, sampai di rumah akhirnya kita bikin lagu. Jadi lah lagu 'Masih Ada'. Itu yang sangat berkesan," ujar Deddy.
Deddy Dhukun kemudian juga mengenang sosok Dian sebagai pribadi yang keras. Tidak jarang keduanya harus berbeda pendapat. Namun, Deddy mengerti karakter Dian dan memiliki cara sendiri untuk bisa mencari jalan tengah.
"Sosok Om Dian itu orangnya keras, enggak mau diatur dan harus pintar ngambil hatinya. Kalau menghadapi Om Dian itu kita harus ngalah untuk menang. Jadi enggak dia keras, kita keras. Kita harus mengalah untuk menang," ujar Deddy.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ketika sama-sama duet di '2D', Deddy menceritakan keduanya pernah berpisah sementara. Penyebabnya, Dian Pramana Poetra menciptakan lagu yang sangat idealis sehingga sulit untuk dinyanyikan bahkan dilempar ke pasaran.
Dian Pramana Poetra. (Foto: Dok. Deddy Dhukun)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Pramana Poetra. (Foto: Dok. Deddy Dhukun)
Akhirnya Deddy memilih membuat proyek Jakarta Rhythm Section bersama Fariz RM dan membuat lagu-lagu yang lebih mudah diterima pasar.
"Akhirnya dia (Dian) dengar, 'Kok lagunya enak ya', akhirnya dari situ ya udah kita balik lagi bikin 2D dan konsepnya saya sampaikan saya ingin lagu-lagu yang komunikatif. Saya ingin berkomunikasi dengan masyarakat musik lewat lagu dan lirik yang mudah tapi tidak terkesan murah," ujar Deddy.
Menurut informasi yang diterima kumparan, setelah disemayamkan di rumah duka, rencananya jenazah Dian Pramana Poetra akan di makamkan pada Jumat (28/12) siang, di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT