news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Fauzi Baadila yang Selektif dalam Menerima Tawaran Main Film

15 Februari 2018 8:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Aktor Fauzi Baadila telah membintangi puluhan judul film. Sudah kerap malang melintang di dunia seni peran, membuat Fauzi semakin selektif dalam memilih peran. Sebab, pria berusia 38 tahun ini tidak ingin dijadikan sebagai sarana kepentingan suatu pihak.
ADVERTISEMENT
“Belakangan ini kan banyak kepentingan-kepentingan, banyak dalang-dalang, operator-operator, gua enggak mau juga jadi orang yang dimanfaatin atas nama ini job, ini film,” ujar Fauzi ketika ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Dalam memilih sebuah peran, Fauzi kini tak hanya sekadar melihat perannya. Tetapi juga pada aspek motif dan pesan apa yang akan dibawa dalam film tersebut.
“Gua pribadi dulu kalau dapet kerjaan selalu lihat ceritanya apa, kalau sekarang gua tambah matang, gua lebih mikir, motifnya apa dia bikin film? Pesannya apa dia bikin film?” kata Fauzi.
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
“Masalahnya tiap film itu punya kepentingan, film tuh adalah salah satu bagian propaganda jadi gua harus lebih teliti lagi,” sambungnya.
Fauzi mengaku sudah puas dengan pencapaiannya selama ini. Sehingga, pria kelahiran Kairo ini tidak lagi memiliki pencapaian khusus untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
“Gua udah pernah ngalamin banyak hal, semua yang pengin gua raih udah gua raih, enggak ada pencapaian lagi,” katanya.
Namun, menurutnya hal tersebut bukan menjadi alasan untuknya berhenti berkarya. Dalam satu tahun, Fauzi menargetkan untuk bermain dalam dua hingga tiga film.
“Seharusnya sih target gua setahun dua atau tiga film dan itu selalu tercapai. Gua enggak peduli peran besar atau kecil, cuma kali ini malah lebih banyak ada lima,” tandasnya.
Saat ini Fauzi diketahui tengah terlibat dalam film terbarunya yang berjudul '212 The Power of Love'. Awalnya, mantan suami Senk Lotta ini mengaku sempat ragu untuk menerima tawaran untuk bermain di film ini. Bahkan ia sampai bertanya ke sutradara, apa yang menjadi motif dalam pembuatan film ini.
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Fauzi Baadila (Foto: Munady)
Namun setelah Fauzi banyak berdiskusi dan menganalisa, ia yakin kalau film ini sesuai dengan hati nuraninya.
ADVERTISEMENT
"Walaupun peran gua di sini jelek, cuman keseluruhan ada pesan yang bagus di film ini tentang persatuan, tentang cinta. Di film ini gua tahu orang nih mulutnya, pasti bakal ngomong dari A sampai Z, bakal banyak komentar. Gua cuma mau bilang satu, gua enggak peduli, gua lakuin apa yang harus gua lakukan. Selama menurut gua ini benar, ya gua lakuin," ungkapnya.
Ia pun dipercaya untuk memerankan sosok seseorang yang 'berat sebelah' akan sebuah keyakinan.
"Intinya, dia punya keyakinan tapi dia sendiri benci sama keyakinannya. Dan ada beberapa golongan masyarakat yang diwakili oleh tiap karakter di sini. Gua dibebasin untuk mengubah bahkan mengatur dialog di sini. Dalam 212 ini gua mengeluarkan semua yang gua mampu, berusaha semaksimal mungkin diterima masyarakat," bebernya.
ADVERTISEMENT
Lantas apa yang membedakan film '212' dengan film religi lainnya?
"Gua banyak main di film lain, cuma untuk kali ini gua baperlah. Tapi kalau gua ceritain detail, nanti kesannya 'ah lu sok begini, lu sok begitu.' Cuma gua banyak berdoa dan gua pakai hati di film ini," ujarnya.
"Pesan moral (film ini), orang terkadang punya mata tapi enggak bisa melihat. Punya pendengaran tapi enggak bisa dengar. Punya otak kadang enggak bisa mikir. Jadi coba deh lebih memahami atau cari tahu penyebab kenapa enggak bisa 'melihat dan mendengar'? (Kenapa) hati lu enggak berfungsi, coba dijernihkan deh," tutupnya.