Curhat Ririe Bogar yang Alami Bullying Sejak SMA

10 Agustus 2017 18:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ririe Bogar (Foto: Nugraha Angga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ririe Bogar (Foto: Nugraha Angga/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memiliki tubuh besar membuat Ririe Bogar, penulis buku 'Cantik itu ejaannya bukan K.U.R.U.S' terbiasa dipandang remeh oleh orang-orang di sekitarnya. Ririe pun kerap kali menjadi sasaran empuk untuk di-bully orang-orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu paling terasa saat ia duduk di bangku SMA. Ia mengaku selalu diolok-olok dengan kata-kata yanga tak seharusnya dilontarkan oleh sesama manusia. Kala itu, Ririe yang belum 'sekuat' sekarang menghadapi bully dari lingkungan, sempat merasa down.
"Pernah nangis, pernah marah. Aku dibilang truk gandeng, kulkas dua pintu, dan kingkong. Ya udah aku cuma bisa mendengarkan saja omongan mereka," ungkap Ririe saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seiring berjalannya waktu, Ririe sadar ia tak bisa terus menerus terpuruk dalam kesedihan karena menjadi korban bully. Pelan-pelan semangatnya untuk tetap berdiri tegak mulai merasuki jiwanya. Satu hal yang ia sadari bahwa orang-orang yang membully-nya adalah orang-orang yang tidak bahagia.
ADVERTISEMENT
"Aku rasa bully itu akan selalu ada ya. Tinggal bagaimana kita merespons si pembully itu. Orang kan jika melihat orang yang bentuknya beda, cenderung akan mengeluarkan kata-kata yang enggak enak. Nah, aku sih anggap orang yang nge-bully itu orang yang cenderung tidak bahagia, mereka suka merusaka kebahagiaan orang lain atau dia juga korban bully. Makanya kita yang harus kuat," bebernya sambil tersenyum.
Meski mendapat perlakuan tidak enak dan diolok-olok dengan sebutan yang tidak menyenangkan, Ririe tak pernah trauma. Hal tersebut justru dijadikannya motivasi untuk hidup lebih baik lagi. Salah satunya Ririe mulai mengubah gaya hidupnya, dengan makan secukupnya dan olahraga. Bukan untuk kurus, melainkan untuk sehat.
ADVERTISEMENT
Terbukti berat badannya yang pernah mencapai angka 137 kilogram, susuk ke angka 97 kilogram. Ya, Ririe turun 40 kilogram selama dua tahun dengan proses yang cukup panjang dan penuh komitmen.
"Aku capek dibilang orang gendut itu penyakitan. Itu yang pengin aku ubah. Ya, kalau yang nyinyir pasti ada tapi kan mereka tidak pernah melihat proses bentuk tubuhnya aku sebelum ini. Kalau ada yang tahu pasti ngeh, tapi kalau baru lihat beberapa bulan bakal bilang perasaan olahraga muluk tapi enggak kurus-kurus," katanya.
"Aku sih bakal jawab, aku olahraga bukan buat kurus, tapi mau sehat," tambahnya.
Kini selain melakukan campaign 'Berani Makan Berani Olahraga', perempuan berusia 43 tahun ini tetap komitemen pada sikapnya untuk hidup sehat. Ia pun selalu berusaha menyeimbangkan antara makanan dan olahraga.
ADVERTISEMENT
"Apa yang masuk harus keluar sih, dalam otakku simple aja. Kalau udah berani makan ya harus berani olahraga. Kalau aku misalkan hari ini pengin makan banyak berarti besok harus olahraga. Minimal 3x seminggu aku harus olahrga," ujarnya.
Lalu apakah Ririe ada pantangan dalam makanan seperti menghindari makanan berminyak atau berlemak?
"Enggak sih. Aku hanya menghindari makanan basi aja. ha...ha... Aku lebih banyak makan sayur dan buah. Kalau nasi kan makanan Indonesia ya, jadi nasi putih diganti dengan nasi merah. Kadang selang seling berapa hari enggak makan nasi. Lebih banyak minum air putih dan makan daging. Pokoknya secukupnya aja, kalau kita tahu kapan makan kapan enggak, nanti dengan sendirinya badan akan mengikuti," tutupnya.
ADVERTISEMENT