Diinterogasi Imigrasi Jepang, Afgan Cuma Boleh Pakai Celana Dalam

2 Maret 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afgan Syahreza. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Afgan Syahreza. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Apa hal terburuk yang kira-kira pernah terjadi kepada seorang Afgan Syahreza, salah satu penyanyi pria tersohor di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Dipaksa turun manggung demi mengalah dengan penyanyi internasional? Bukan. Digosipkan terus dengan salah satu diva Tanah Air? Bukan juga.
Ternyata pengalaman terburuk sekaligus paling dia kenang adalah dideportasi dari Jepang, padahal dia mau pergi liburan bersama keluarganya.
"Gue pernah dideportasi. The worst thing that ever happened to me, sih. Tahun lalu akhir, belum lama, paling 3-4 bulan lalu," kata Afgan saat berbincang-bincang dengan kumparan (kumparan.com) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Solois berumur 28 tahun itu bercerita, keluarganya terlebih dahulu terbang ke Jepang satu minggu sebelumnya. Afgan harus menyusul karena jadwal pekerjaannya sedang padat.
Akhirnya tibalah hari saat Afgan tiba di bandara untuk bertolak ke Negeri Sakura. Hingga, ada petugas imigrasi yang terpincut dengan pesona Afgan.
ADVERTISEMENT
"Ini waktu gue lagi check-in, mbaknya minta foto sama gue," ceritanya. "'Oke mas, boleh pergi'. Paspornya enggak dicek sama dia."
Afgan yang tidak sadar dengan perbuatan petugas imigrasi itu pun tetap terbang ke Jepang. Tiba di bandara Jepang, ternyata dia ditolak masuk ke sana karena masa berlaku visanya sudah habis.
Ternyata ada kesalahan berlapis yang terjadi saat Afgan hendak pergi berlibur ke Jepang. Selain petugas imigrasi yang abai terhadap visa Afgan yang kedaluwarsa, ternyata ibunda Afgan juga ada andil di dalamnya.
"Kayaknya nyokap gue lupa atau skip. Jadi nyokap gue mikir, visa gue itu masih valid. Ternyata visanya gue udah enggak valid," ucapnya terkekeh.
"Memang riweuh aja sih. Nyokap gue lupa, guenya juga enggak ngecek, pokoknya riweuh," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Bermalam dengan Para Korban Deportasi
Setibanya di imigrasi dan ditolak masuk, Afgan sempat diinterogasi selama tiga jam. Setelah itu dia terpaksa bermalam di bandara bersama para korban deportasi.
Tapi bermalam di bandara bersama orang lain bukan hal terburuk yang dialami pemain film 'Refrain' itu. Afgan pun mengungkapkan bagian terparahnya.
"The worst thing is gue enggak boleh bawa apa-apa ke dalam kamar itu. Gue kayak di-strip down, cuma pake underwear. Handphone enggak boleh bawa, benar-benar enggak boleh bawa apa-apa, mandi juga enggak boleh," ungkapnya.
Kemudian Afgan juga bertemu dengan tiga orang Indonesia berdarah Jawa. Menurut pengamatannya, ketiga laki-laki itu kemungkinan dideportasi karena ingin bekerja di Jepang.
"Untungnya mereka enggak nyadar gue siapa karena begitu mereka masuk, gue langsung pakai bantal (untuk menutupi muka)," ucap pria kelahiran 1989 itu.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Afgan dikirim balik oleh pihak imigrasi Jepang keesokan harinya. Itupun dia dikawal oleh beberapa petugas bandara sampai masuk ke pesawat.
Alih-alih kembali ke Indonesia, pelantun 'Heaven' itu malah bertolak ke Singapura. Itu karena dia memiliki jadwal menyanyi di sana.
"Pas nyampe Singapura, ternyata mbak-mbak immigration-nya tahu gue gitu. 'Oh, mau nyanyi ya?' Ya udah, boleh masuk," kata Afgan mengakhiri kisah serunya dideportasi dari Jepang.