Dodit Mulyanto: Uang Main Film Enggak Segede Stand Up Comedy

23 Juni 2018 16:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dodit  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Dodit (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Komika Dodit Mulyanto kembali berkesempatan muncul dalam film layar lebar. Kali ini, ia membintangi film anak berjudul 'Kulari ke Pantai' dan berperan sebagai Mukidi, pemilik homestay di kawasan Temanggung.
ADVERTISEMENT
"Main film ini cukup senang sekali. Jadi ingat waktu kecil, ya. Jadi membandingkan, mereka kecil begitu, saya kecilnya ngapain. Seru sekali," ucapnya ketika ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Ya, meski memulai kariernya sebagai seorang komika atau stand up comedian, wajah Dodit kini tak asing lagi di kancah perfilman. Sosoknya telah muncul di sejumlah film layar lebar sejak 2015 lalu. Sebut saja 'Komedi Moderen Gokil' (2015), 'Cek Toko Sebelah' (2016), 'Susah Sinyal' (2017), dan 'Partikelir' (2018).
Lantas, setelah mulai menyelami dunia akting, apakah Dodit menjadi lebih nyaman menjadi seorang aktor dibandingkan komika?
"Sebenarnya enggak enjoy karena cari duit gitu. Sebenarnya, saya enggak pengin ngapa-ngapain, tapi dapat duit," ujar Dodit dengan logat khasnya. Ia sontak tertawa mengakhiri ucapannya, tanda ia hanya berkelakar.
ADVERTISEMENT
Dodit kemudian berujar bahwa ia berupaya terus menyeimbangkan kariernya di dunia akting maupun stand up comedy. Sebab, kedua bidang tersebut saling mendukung.
Jumpa Pers Film Kulari ke Pantai  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa Pers Film Kulari ke Pantai (Foto: Munady)
Bahkan, lelaki kelahiran Blitar, Jawa Timur, 30 Juni 1985 itu mengaku tak ingin orang mengenal ia hanya sebagai pemeran pembantu yang selalu memberikan sentuhan komedi dalam aktingnya, melainkan juga sebagai komika dengan materi stand up comedy yang berkualitas.
"Saya tidak mau diingat sebagai pemain film, tetapi saya pengin diingat sebagai stand up comedian. Kadang-kadang, orang jarang ngerti stand up comedy. Menilainya, 'Ih, orang itu lucu, pemain yang dikit-dikit figuran.' Saya pengin dikenal, 'Oh, dia itu stand up comedian.' Begitu," tuturnya.
Sebagai aktor, Dodit pun ingin terus mengeksplorasi kemampuan beraktingnya melalui karakter-karakter baru yang belum pernah ia perankan.
ADVERTISEMENT
"Saya pengin main film (sebagai peran) yang antagonis. Tapi, dapatnya sebagai pelayan, tukang kebun, dan lain-lain. Antara senang dan tidak senang. Kalau main film, enggak semua film diambil, tergantung cocoknya," ucap Dodit.
Jika benar-benar harus memilih, Dodit mengaku lebih ingin menjadi komika dibanding aktor. Sebab, penghasilan yang didapat melalui stand up comedy lebih besar.
"Karena selesai manggung dapat uang. Kalau syuting, prosesnya panjang. Ada reading, syuting, menunggu take scene. Lama sekali. Sementara yang dihasilkan sama kayak sekali show stand up comedy," beber Dodit.
"Uangnya gedean stand up comedy. Kalau syuting, kita seperti bikin monumen dan patung diri kita dalam bentuk karya film. Kita melihatnya itu karya karena duitnya enggak segede stand up comedy," lanjutnya.
Dodit  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Dodit (Foto: Munady)
Sementara itu, lelaki berusia 32 tahun tersebut juga tak ingin mengeksplorasi lebih jauh kariernya di dunia hiburan. Ia mengaku tak tertarik bekerja di belakang layar seperti sejumlah aktor lainnya.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa di dunia entertainment selesai, ya. Mau ngapain, gitu? Film sudah, stand up comedian sudah, stripping sinetron sudah, punya program sudah. Tinggal jalani saja. Kalau jadi sutradara, capek banget di lokasi syuting. Males banget dan enggak hobi. Saya enggak pengin capek-capek," kata Dodit.
Lalu, bagaimana dengan mimpinya di kancah stand up comedy? Apakah Dodit juga ingin menggelar tur ke berbagai negara seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah komika lainnya?
"Enggak, aku tur ke desa saja. Biar beda saja. Kalau konser dunia, sudah ada Ernest Prakasa dan Pandji. Ya, kayak ke Ponorogo, Lumajang, Pasuruan, dan lain-lain," ujar Dodit menandaskan.