Elton John Sebut Live Action 'The Lion King' Mengecewakan

Elton John Foto: REUTERS/Danny Moloshok

Kehadiran film 'The Lion King' versi live action cukup membuat orang-orang puas dan terkesima. Tapi, tidak dengan musisi Elton John.

Elton John adalah sosok yang berjasa untuk film animasi 'The Lion King' yang pertama. Di film yang tayang tahun 1994 itu, Elton bertugas komposer sekaligus pengisi soundtrack 'The Lion King'.

Di 'The Lion King' versi live action, Elton kembali ambil bagian dengan menjadi produser lagu 'Circle of Life' dan 'Hakuna Matata' yang baru. Meski demikian, musisi berumur 72 tahun itu menyebut live action 'The Lion King' mengacaukan musik di dalamnya.

“Musik adalah bagian paling banyak dan penting dari film orisinalnya, dan musik di film yang sekarang tidak punya dampak yang sama. (Nuansa) keajaiban dan kegembiraannya hilang," jelas Elton seperti dikutip British GQ.

Pelantun 'Your Song' ini menambahkan, musik di live action 'The Lion King' kurang memberi dampak secara komersial.

"Soundtrack (film) itu tidak memiliki dampak yang hampir sama di tangga lagu dunia seperti 25 tahun lalu, ketika soundtrack film itu menjadi album terlaris sepanjang tahun. Soundtrack yang baru baru jatuh dari tangga lagu begitu cepat, meski filmnya sukses menjadi box office, " jelas Elton.

Elton John. Foto: AFP/LOIC VENANCE

Penyanyi lagu 'Rocket Man' ini juga menyayangkan proses kreatif dalam proses pembuatan soundtrack 'The Lion King' amat sangat berbeda dari zamannya dulu.

"Aku pernah berharap aku lebih banyak diundang (untuk bertemu dan membicarakan proses produksi musik). Tetapi, visi kreatif untuk film dan musiknya berbeda kali ini, dan aku tidak benar-benar disambut atau diperlakukan dengan tingkat penghormatan yang sama. Itu membuatku sangat sedih," ungkap Elton John.

'The Lion King' versi live action tayang perdana di bioskop-bioskop pada 9 Juli lalu. Film garapan Jon Favreau yang menghadirkan Donald Glover atau Childish Gambino, Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, Billy Eichner, Beyoncé, dan James Earl Jones itu meraup keuntungan sebesar USD 1,6 miliar atau setara dengan Rp 23,3 triliun.