news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Eros Djarot: Debby Nasution Adalah 'Musuh' Berkreasi Saya

16 September 2018 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debby Nasution dan Eros Djarot. (Foto: Facebook/Debby Nasution dan Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debby Nasution dan Eros Djarot. (Foto: Facebook/Debby Nasution dan Alexander Vito/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pagi ini, Minggu (16/9), musisi Debby Nasution dimakamkan di TPU Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Debby meninggal dunia di usia 62 tahun pada hari Sabtu (15/9) saat mengisi kajian di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Eros Djarot adalah salah satu sosok yang terlihat hadir di pemakaman Debby. Eros memang dekat dengan Debby karena keduanya kerap membuat lagu bersama.
Di mata Eros, Debby adalah seorang ulama yang sesungguh meski kawannya itu tak pernah menyebut dirinya demikian.
"Dia seorang ulama sebenarnya. Dia tak pernah menyebut dirinya ulama, tetapi pengetahuannya jauh lebih besar dari pengakuannya. Dia cuma mengaku seniman biasa, tetapi buat saya dia seorang ulama besar," ujar Eros saat ditemui usai proses pemakaman Debby selesai.
Mantan politikus PDIP ini menambahkan, Debby juga merupakan seorang jenius di dunia musik. Namun, Debby bukanlah sosok yang menonjolkan kehebatannya. Hal itu membuat Eros mengatakan bahwa Debby adalah sosok yang layak dihormati.
ADVERTISEMENT
"Dia memang jenius. Dia otodidak semua. Dia bikin lagu sama saya, yang 'Badai Pasti Berlalu'. di 'Badai Pasti Berlalu' itu kan ada 'Khayalku', 'Angin Malam', 'Semusim', itu sama dia dan dia otodidak, bukan sekolah musik. Saya sekolah film, dia enggak ada sama sekali sekolah musik. Ngaji pun begitu. Luar baisa pengetahuan dia, sangat (luas). Maka, tadi, atas nama negara, saya sudah minta izin, (untuk) memberikan penghargaan ke dia," terang Eros.
Eros pun mengingat-ingat momen-momennya bersama Debby, tepatnya saat keduanya masih remaja. Di mata Eros, Debby mudah adalah orang yang cepat menangkap sesuatu dalam pikirannya.
"Dia masih kecil waktu itu. Saya masih muda, bandel juga. Saya masih umur 26-27, dia umur 19-20. Saya bilang, gini, gini, gini, berhasil kami lahirkan Barong (Barong's Band). Saya bilang, (dengarkan) Beethoven, dia makan semua itu. Dia bisa belajar begitu saja. Gitar bagus, main piano bagus, main drum bagus, main bass bagus. Apa yang dia tidak bisa? Itulah orang yang punya bakat jenius," cerita Eros.
Eros Djarot usai menghadiri pemakaman Debby Nasution, Jakarta, Minggu (16/9/2018). (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Eros Djarot usai menghadiri pemakaman Debby Nasution, Jakarta, Minggu (16/9/2018). (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Adik aktor Slamet Rahardjo ini melanjutkan, dia dan Debby juga sering bekerja untuk proyek film yang sama.
ADVERTISEMENT
"'Semusim' saya dengan dia, terus 'Kopi Pahit' dengan dia. Waktu 'Badai Pasti Berlalu', enggak, karena waktu itu saya lagi ada kesal-kesalan sama dia. Bukan berantem. Saya kan sering nantang dia, dia juga sering nantang saya juga. Tapi, kita (dekat), dia sudah seperti adik saya. Manja juga kalau sama saya. Saya belajar juga (sama dia) kalau soal agama," jelasnya.
Eros bekerja sama dengan Debby untuk terakhirnya kalinya adalah saat mengerjakan proyek untuk mendiang musisi Yockie Suryo Prayogo. Selain itu, awalnya mereka telah berencana untuk kembali mengerjakan proyek musik bersama.
"(Saya) diminta memperbaharui lagu-lagu saya bersama dia, album di Barong's Band. Ada empat lagu. Dia minta saya nyanyi, tapi saya enggak mau. Nah, itu saja ributnya. Saya sudah bilang ke anaknya, nanti saya akan lakukan itu," kata Eros.
Pemakaman Debby Nasution (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Debby Nasution (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Menutup perbincangan, pria berumur 68 tahun ini menyebut Debby sebagai saudara sekaligus gurunya.
ADVERTISEMENT
"Kadang dia 'musuh' berkreasi saya. Kadang jadi kakak saya, kadang jadi murid saya. Jadi, lengkap pergaulan saya dengan dia. Percintaan dia dari awal juga saya ikuti. Makanya, tadi waktu disuruh ngomong, ah, gue enggak bisa ngomong," tutupnya.