Farhat Abbas Tempuh Jalur Mediasi Terkait Kasus Hukum Rey dan Pablo
PerbesarADVERTISEMENT
Kasus ujaran 'ikan asin' yang menjerat Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami telah memasuki babak baru. Setelah menjadi tersangka, ketiganya telah ditahan oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Orang-orang pun datang silih berganti menjenguk mereka. Hari ini, misalnya, pengacara Pablo dan Rey, Farhat Abbas yang mendatangi Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Farhat mengatakan, kliennya berada dalam keadaan sehat.
Terkait persoalan hukum yang menjerat Rey Utami dan Pablo, Farhat ingin melakukan upaya mediasi dengan pihak Fairuz A Rafiq.
"Mengenai upaya-upaya keduanya, yang jelas pertama akan menempuh jalur mediasi. Kedua haknya beliau, ya, saya sudah nasehati juga kalau memang terlepas salah benar, ya langkah-langkah kekeluargaan itu sangat penting," kata Farhat.
Meski begitu, Farhat belum membeberkan secara detail kapan proses mediasi itu dilakukan. Ia hanya mengatakan hal itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Nantinya ada perwakilan dari pihak keluarga yang akan menemui pihak Fairuz.
ADVERTISEMENT
"Ini lagi diurus, dalam waktu dekat pihak keluarga akan mengutus (anggota keluarga) mereka," ujar Farhat.
Menurut Farhat, tidak ada salahnya menempuh proses mediasi. Sebab, masih ada waktu untuk mencabut laporan sebelum berkas perkara diserahkan ke kejaksaan.
"Sebelum (berkas perkara) P21 atau belum dilimpahkan ke pengadilan belum ada kata terlambat untuk mencabut laporan," tutup Farhat.
Kasus ‘ikan asin’ bermula dari pernyataan Galih dalam video 'GALIH GINANJAR CERITA MASA LALU' yang diunggah ke kanal YouTube milik Rey Utami dan Pablo Benua. Perkataan 'ikan asin' itu merujuk pada organ intim.
Dalam video itu, Galih membongkar rumah tangganya dulu bersama Fairuz A Rafiq, mantan istrinya. Fairuz yang tidak terima dengan pernyataan itu melaporkan Galih, Rey, dan Pablo ke polisi pada 1 Juli lalu.
ADVERTISEMENT