Festival Buku dan Musik, MocoSik, Kembali Digelar 23-25 Agustus

18 Agustus 2019 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MocoSik Festival 2019 Foto: Instagram @mocosikfestival
zoom-in-whitePerbesar
MocoSik Festival 2019 Foto: Instagram @mocosikfestival
ADVERTISEMENT
Festival yang mendekatkan antara buku dan musik, MocoSik, akan kembali digelar. Tahun ini, MocoSik mengusung tema 'Buku, Musik, Kamu' yang akan berlangsung pada 23-25 Agustus 2019 di Jogja Expo Center (JEC).
ADVERTISEMENT
MocoSik tidak hanya mencoba mendekatkan para penikmat konser kepada buku, tapi juga sebaliknya. Yakni, mengakrabkan insan literasi dan pencinta buku kepada musik.
"Keduanya sama rendah, sama tinggi. Baik buku maupun musik berbagi dalam panggung dan waktu yang sama," ujar Anas Syahrul Alimi, Founder MocoSik Festival dalam keterangan tertulis kepada kumparan, Minggu (18/8).
Dalam penyelenggaraan di tahun ini, MocoSik 2019 akan menghadirkan banyak hal baru. Tidak hanya menampilkan musisi atauun penulis yang tengah naik daun, tapi juga mereka yang telah berkarya lebih lama dan tetap eksis. Jumlah penampilnya juga lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
"Di MocoSik kali ini juga tidak hanya akan membicarakan kelindan buku dengan kultur musik, tetapi juga kaitan buku dengan film, serta buku dengan seni rupa," kata Direktur Program MocoSik 2019, Irwan Bajang.
ADVERTISEMENT
Sejumlah nama yang akan mengisi obrolan tentang dunia buku dan literasi di antaranya adalah Zen RS, Joko Pinurbo, Eko Prasetyo, Edi Mulyono, Aguk Irawan M.N., Windy Ariestanty, Iqbal Aji Daryono, Mas Aik, Anton Kurnia, Pepeng, Kalis Mardiasih, Hengki Herwanto, Erie Setiawan, Nuran Wibisono, David Tarigan, dan lainya.
Sementara, di panggung musik akan menampilkan Tulus, Yura Yunita, Pusakata, serta musisi-musisi gaek dan legendaris seperti Ebiet G Ade.
Ada pula Gallaby, Langit Sore, Nostress, Dialog Dini Hari, Tashoora, Sujiwo Tejo Band, Guyon Waton, hingga konser puisi cinta yang mellow yang dikonduktori sastrawan dan sutradara teater Agus Noor.
Menariknya, para penonton yang ingin datang ke MocoSik 2019 diwajibkan membeli buku dengan nominal tertentu sebagai tanda masuk ke panggung besar konser musik. Tiket buku tersebut bisa didapatkan di penerbit-penerbit yang tercatat sebagai peserta.
ADVERTISEMENT
“Jika buku yang dibeli memiliki nominal Rp 150 ribu, misalnya, berarti bisa mendapatkan dua tiket. Terserah pembeli, apakah tiket untuk pertunjukan hari pertama, kedua, dan ketiga," jelas Hinu OS, salah satu penanggung jawab pameran buku MocoSik.
Sementara, untuk pameran seni akan mengambil tema 'Lini Masa Sastra Indonesia: Lama-Kini'. Tema ini diangkat berdasarkan fakta bahwa Indonesia tidak hanya dibangun lewat adu kuat senjata, tapi juga ide.
Karena bersifat kilas balik, pameran seni tersebut juga didukung dengan sejumlah diskusi, antara lain perihal pendokumentasian dan bagaimana para akademisi dari luar negeri jatuh hati pada Indonesia.
"Kita menggelar selama tiga hari buku-buku lawasan sastra atau humaniora dan artefak-artefak dunia musik masa lalu. Kita menggandeng komunitas yang selama ini bermain di buku-buku klasik dan juga record store yang berbasis di Yogyakarta," ujar Bakkar Wibowo, Co-founder MocoSik.
ADVERTISEMENT
Pameran MocoSik akan menampilkan hampir 1 juta eksemplar buku di Hall Besar JEC dengan diikuti 120 peserta dari kelompok penerbitan se-Indonesia. Baik berstatus penerbit mayor maupun independen atau komunitas.
Secara tema, boleh dibilang buku yang dipamerkan cukup beragam, mulai dari buku anak-anak hingga humaniora dan politik. Bahkan, ada penerbit yang selama ini konsensisten dengan buku-buku impor turut serta sebagai peserta pameran.