Gara-gara Online Bullying, Anggota Little Mix ini Nyaris Bunuh Diri

9 September 2019 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jesy Nelson. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Jesy Nelson. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Banyak kasus online bullying yang telah memakan korban jiwa. Anggota grup Little Mix, Jesy Nelson, adalah salah satu cewek yang nyaris mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, dia bicara tentang kasus online bullying yang pernah dialaminya. Nelson mengaku, pengalaman pahit tersebut sempat membuatnya berpikir untuk bunuh diri.
Dilansir NME seperti dikutip dari BBC Three, cewek berumur 28 tahun itu pertama kali mengalami online bullying saat dirinya muncul di ajang pencarian bakat X Factor tahun 2011. Kala itu, ia mendapat banyak sekali pesan di inbox akun Facebook-nya.
“Aku menerima sekitar 101 pesan di inbox Facebook-ku dan yang pertama aku lihat adalah, ada cowok enggak dikenal bilang, 'Kau adalah hal terburuk yang pernah aku lihat dalam hidupku, kau tidak pantas ada di girlband (Little Mix). Kau pantas mati'," cerita Nelson.
"Kala itu, rasanya buruk sekali. Aku tidak dikenal sebagai salah satu penyanyi di Little Mix, aku dikenal sebagai 'si gendut jelek'," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ketika Little Mix kembali tampil di X Factor 2013 untuk mempromosikan single 'Move', Nelson kembali mengalami hal yang sama. Bahkan, lebih parah. Hal itu membuat sang pelantun 'Shout Out To My Ex' mengalami depresi berat karena tidak bisa mengendalikan kondisi mentalnya.
“Yang aku pedulikan hanyalah orang-orang yang melihatku dan berkata, 'Oh, dia terlihat bagus'. Nyatanya, aku kelaparan selama seminggu (karena menguruskan badan). Aku pikir, aku bisa menjadi cewek terkurus di dunia, dan pikiran ini tidak pernah pergi. Saat itulah, saya mengalami depresi berat,”ungkap Nelson.
Jesy Nelson. Foto: Getty Images
Cewek kelahiran Inggris itu pun berpikir untuk mengakhiri hidupnya tanpa berpikir panjang.
“Aku duduk di tempat tidurku sambil menangis dan berpikir, kalau perasaan ini tidak akan pernah pergi. Aku akan terus merasa sedih sampai akhir hidupku. Jadi, apa gunanya aku berada di sini?” katanya.
ADVERTISEMENT
“Satu-satunya caraku menggambarkan rasa sakit adalah, seperti terus-menerus patah hati. Aku ingat pergi ke dapur untuk mengambil tablet (obat) sebanyak mungkin. Kemudian mantan pacarku, yang bersamaku saat itu, dia bangun dan berkata, 'Mengapa menangis?' Dan aku menjawab, 'Aku hanya ingin mati',” sambung Nelson.
Setelah bertahun-tahun mengabaikan masalah tersebut, dan bekerja keras untuk menemukan jati dirinya, Nelson merasa jauh lebih kuat secara mental dan lebih bahagia dari sebelumnya.
Jesy Nelson. Foto: Getty Images
"Dulu aku hanya berpikir semua orang membenciku. Tapi, tidak sebenarnya. Mereka melakukannya karena mereka merasa memperlakukan diri mereka dengan buruk. Jadi, sekarang, ketika aku melihat online bullying, aku merasa kasihan pada mereka. Menjadi orang jahat membuat mereka merasa lebih baik. Aku tidak punya pikiran seperti itu pada waktu itu," terang Nelson.
ADVERTISEMENT
"Aku orang yang sangat berbeda sekarang. Aku jauh lebih bahagia dan lebih kuat secara mental. Aku ingin membuat sesuatu yang baik. Aku punya platform (dunia artis) yang besar ini, kenapa aku tidak menggunakannya untuk meningkatkan kesadaran akan bagaimana media sosial mempengaruhi orang?" lanjutnya.