Glenn Fredly Sayangkan Adanya Razia Buku Oleh Aparat

14 Agustus 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi Glenn Fredly saat hadir di diskusi Tumbuhkan Nalar Kritis dengan Musik di Cilandak Town Square Jakarta Senin (1/4). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Glenn Fredly saat hadir di diskusi Tumbuhkan Nalar Kritis dengan Musik di Cilandak Town Square Jakarta Senin (1/4). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, beberapa wilayah di Indonesia telah dilakukan razia buku Marxisme dan paham komunis yang beredar di masyarakat. Terkait hal itu, musisi sekaligus aktivis Glenn Fredly ikut memberikan tanggapannya.
ADVERTISEMENT
Laki-laki kelahiran 30 September 1975 ini, sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum aparat tersebut. Menurutnya, pemberedelan buku yang dilakukan, tidak menjawab kebutuhan demokrasi.
“Jadi kenapa harus takut sama buku? Buat saya, itu sangat tidak beralasan,” ujar Glenn Fredly saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Ia juga berpendapat, bahwa razia buku yang dilakukan oknum aparat tidak tepat. Mengingat, saat ini Indonesia telah hidup bersamaan dengan perkembangan digital, di mana informasi dan pengetahuan mudah didapat secara bebas.
“Karena buat saya, itu bukan hal yang sangat tidak menjawab kebutuhan sama sekali, saat buku harus diberedel, gitu,” tutur Glenn.
“Itu justru menunjukkan betapa sempit cara berpikir, dan sangat tidak bijak untuk melihat sebuah generasi yang hidup jauh lebih luas daripada buku yang ada, yang kita bisa pegang,” sambungnya.
Glenn Fredly Foto: Munady
Di sisi lain, adanya momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 tahun Republik Indonesia, dijadikan sebagai bahan renungan dan pembelajaran mengenai betapa canggih dan cepatnya sebuah informasi dapat diperoleh oleh masyarakat hanya dalam genggaman.
ADVERTISEMENT
"Artinya, pada saat kesempatan untuk bisa melihat dunia bisa lebih luas dari genggaman, itu harusnya kita bisa mengimplementasikan itu dengan konteks nyatanya," kata mantan kekasih Aura Kasih ini.
Glenn Fredly berharap, masyarakat khususnya generasi milenial dapat diberikan kebebasan dan ruang yang cukup untuk dapat berekspresi dan berpendapat.
"Yang paling penting adalah bagaimana memberi ruang untuk generasi hari ini, generasi muda khususnya, untuk memberikan tempat ke mereka untuk bisa berekspresi, menyampaikan pemikiran mereka, dan mendengar aspirasi mereka, harapan mereka tentang masa depan yang ingin mereka capai," tandasnya.