Hal Paling Berkesan Bagi Vino G Bastian Sepanjang Perjalanan Kariernya

Vino G Bastian dan Marsha Timothy di 'Toba Dreams' (Foto: dok Youtube Viky Sianipar)

Vino G Bastian telah malang melintang di dunia perfilman sejak 2004 lalu. Kala itu, '30 Hari Mencari Cinta' menjadi film layar lebar debutnya. Setelah itu, hampir setiap tahun wajahnya menghiasi layar bioskop. Berbagai genre film dan karakter ia jajal. Nama Vino sebagai seorang aktor pun semakin melambung.

Perannya dalam sejumlah film bahkan membuat Vino diberi penghargaan sebagai pemeran utama terbaik atau terfavorit dalam ajang penghargaan. Film-film tersebut, yakni 'Radit dan Jani', 'Satu Jam Saja', 'Cinta Mati', dan 'Toba Dreams'.

Dari seluruh perjalanan kariernya hingga kini, yang paling berkesan bagi Vino adalah ketika ia berkesempatan beradu akting dengan sang istri, Marsha Timothy.

Sebelum menikah pada 2012, Vino dan Marsha memang pernah beradu akting dalam sinetron 'Calon Bini' (2011) dan sejumlah film televisi (FTV). Mereka juga sempat membintangi film yang sama, yakni 'In the Name of Love' (2008). Hanya saja, bagi Vino, momen mereka beradu akting menjadi begitu istimewa ketika ia dan Marsha telah menjadi suami-istri.

Vino G Bastian dan Marsha Timothy. (Foto: Munady)

"Yang paling berkesan dalam karier adalah ketika saya bisa main film sama istri saya. Dari awal kan memang kami kerja masing-masing di film, tapi belum tentu juga orang percaya sama kami berdua untuk main bareng di film," ungkap Vino ketika bertandang ke kantor redaksi kumparan (kumparan.com) baru-baru ini.

"Ketika ternyata ada yang menawarkan dan kami bisa main film bareng, filmnya sukses, buat saya itu jadi momen yang spesial banget, sih," lanjutnya semringah.

Vino menyebut 'Tampan Tailor' (2013) dan 'Toba Dreams' (2015) sebagai film paling berkesan untuk mereka.

"Di film 'Toba Dreams' itu kami jadi suami-istri, tapi yang ribut banget. Saya jadi suami yang kasar dan beda banget dari sehari-hari. Itu kan kami harus benar-benar kerja sama dan dipikirkan banget karena kami enggak melakukan itu di kehidupan sehari-hari," ujar Vino.

"Di 'Tampan Tailor', kami enggak jadi suami-istri. Kami jadi teman yang saling support, sementara pada saat itu kami sudah jadi suami-istri. Bangun chemistry sebagai orang yang enggak kenal jadi cuma seperti teman doang, bukan cinta-cintaan, itu kan jadi sesuatu yang beda lagi," sambungnya.

Dalam menerima tawaran beradu akting, Vino mengaku mereka sengaja mencari karakter yang berbeda dari kehidupan sehari-hari.

"Meskipun bermain film menjadi suami-istri atau pasangan, tapi kami sengaja pilih karakter yang keluar dari kami sehari-hari. Misalnya kayak suami istri yang selalu berantem, orang yang selalu berdebat, atau mungkin bukan jadi pacar, tapi jadi pribadi yang lain," ucap Vino.

"Itu menarik. Ketika menjadi suami-istri, orang pasti akan tahu, ya memang suami-istri gitu. Tapi ketika menjadi karakter yang beda, mungkin itu yang jadi menarik dan membuktikan bahwa, walaupun kami suami-istri, tapi tetap bisa profesional memainkan karakter yang beda-beda," tambahnya.

Aktor berusia 35 tahun tersebut mengaku masih memiliki keinginan untuk beradu akting dengan sang istri. Hanya saja, ia ingin menjajal karakter dan genre film yang berbeda bersama Marsha.

"Ketika Marsha dan saya main di satu film, kami tetap profesional. Marsha juga salah satu aktor terbaik yang Indonesia punya. Siapa pun yang bekerja sama dengan dia pasti akan mudah juga untuk berkolaborasi. Pastinya saya juga pengin banget main bareng sama dia, tapi dengan karakter yang beda," tutur Vino.

Pada akhir 2018 nanti, Vino dan Marsha kembali akan tampil bersama dalam film layar lebar berjudul 'Wiro Sableng'. Vino berperan sebagai tokoh utama yang tak lain adalah Wiro Sableng, sementara Marsha memerankan tokoh Bidadari Angin Timur.