Hanung Bramantyo Menangis di Peluncuran Poster Film 'Bumi Manusia'

19 Juni 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hanung Bramantyo saat peluncuran Poster Film ‘Bumi Manusia’. Foto: Giovanni/kumparan
Adaptasi novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer ke film layar lebar merupakan salah satu proyek yang paling dinanti saat ini. Sempat akan diproduksi oleh Mira Lesmana, adaptasi buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer itu akhirnya jatuh ke sutradara Hanung Bramanyo bersama Falcon Pictures.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Rabu (19/6), untuk pertama kalinya poster film 'Bumi Manusia' diperkenalkan ke publik. Turut hadir para pemeran film tersebut, seperti Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh. Tak ketinggalan produser Falcon Pictures, Frederica dan cucu dari mendiang Pramoedya Ananta Toer, Angga.
Kehadiran mereka di studio XXI Epicentrum disambut penggemar film 'Bumi Manusia', yang sebagian besar adalah generasi milenial. Hal tersebut membuat Hanung terharu hingga meneteskan air mata.
“Di umur 17 tahun, saya membaca 'Bumi Manusia' karya mendiang Pram ini sambil sembunyi-sembunyi, teman-teman harus tahu itu. Di usia kalian, saya membaca 'Bumi Manusia' sembunyi-sembunyi karena takut ditangkap sama polisi,” ungkap Hanung Bramantyo sambil menahan tangisnya.
Hanung Bramantyo dan Angga saat peluncuran Poster Film ‘Bumi Manusia’. Foto: Giovanni/kumparan
Hal jauh berbeda terjadi saat ini. Generasi milenial dapat dengan mudah mengakses dan mengapresiasi karya sastra yang diciptakan Pramoedya saat dirinya ditahan di Pulau Buru.
ADVERTISEMENT
“Dan saat ini saya bersyukur sekali kalian merayakan film ini, dan itu poin buat saya. Terima kasih sekali buat Falcon yang telah menghadirkan Iqbaal, Mawar, yang bisa membuat karya Pak Pram seperti ini,” kata Hanung.
Dia menyebutkan, Pramoedya tentu juga akan merasa bangga melihat karyanya mendapat sambutan yang luar biasa.
“Saya membayangkan kalau Pak Pram duduk di sini dia akan bangga, akan nangis kali, karena zaman dulu Bumi Manusia, dia harus meneteskan air mata, keringat, karena enggak ada laptop saat itu,” ungkap Hanung.
“Pak Pram berada di dalam penjara. Dan cerita ini muncul karena di depan Pak Pram ada puluhan, ratusan orang-orang tahanan yang ditangkap dimasukkan penjara tanpa peradilan. Bayangkan itu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Suasana semakin haru kala sutradara peraih dua Piala Citra itu menceritakan perjumpaannya dengan Pram.
“Jadi saya bersyukur, saya menangis ini bukan akting, sutradara enggak akting. Saya bertemu Pak Pram saat usia saya 20 tahun, dia bilang kamu duduk di samping saya karena telinga saya sudah enggak dengar, telinga saya dihajar sama tentara,” kata Hanung mengulang perkataan Pram.
Menurut Hanung, film 'Bumi Manusia' merupakan persembahannya bagi Pram dan bangsa Indonesia. Karya yang turut mewarnai perjalanan sejarah sastra di tanah air itu kini bisa dinikmati oleh generasi milenial dengan medium yang berbeda (film).
“Ini adalah kebahagiaan yang sangat besar bagi Pak Pram, saya siapa. Saya nothing, saya hanya orang beruntung yang diberikan berkah untuk jadi kepanjangan tangan dari Pak Pram,” ucap Hanung.
ADVERTISEMENT
Melalui karya tersebut, Hanung menegaskan bahwa Pram ingin bercerita mengenai bumi dan manusia. Apa itu Indonesia, apa itu pribumi, yang kemudian dihidupkan melalui karakter Minke.
“Ternyata manusia Indonesia itu menurut Pak Pram yang ada di dalam tubuh Minke, adalah manusia yang bisa menentukan dirinya sendiri mau apa. Yang setara yang tidak mau berjalan jongkok di hadapan orang Indonesia tapi juga tidak mau menghamba kepada orang-orang eropa,” pungkasnya.
Selain Iqbaal dan Mawar, film 'Bumi Manusia' juga dibintangi oleh Sha Ine Febrianti, Donny Damara, Ayu Laksmi, Giorgino Abraham, Bryan Domani dan Jerome Kurniawan.
Film yang skenarionya ditulis oleh Salman Aristo ini akan tayang pada tanggal 15 Agustus 2019.