Ibunda Tetap Tak Hadiri Pesta Pernikahan Eza Gionino dan Meiza Aulia

Eza Gionino sedang mempersiapkan resepsi pernikahan (Foto: Munady)

Pesta pernikahan yang kerap digelar meriah dan bahagia, tampaknya menjadi hal berbeda bagi pesinetron Eza Gionino dan istrinya, Meiza Aulia alias Echa. Sebab, pada hari bahagianya itu, ibunda Eza, Rukhaya, tidak tampak di acara resepsi yang dilaksanakan di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Minggu (23/9).

Eza pun membenarkan bahwa ibunda tercinta dan beberapa saudaranya tidak datang. Dengan ekspresi sedikit muram, pria berusia 28 tahun ini mengatakan bahwa ibundanya tengah pergi keluar kota.

"Di sini kan ada keluarga juga yang dateng, cuma yang gue dengar mereka (ibunda Eza) lagi di Malang, lagi di hotel ya. Jadi mereka tidak ada di Jakarta, mereka tidak ada di sini," kata Eza di sela acara resepsi pernikahannya tersebut.

Eza Gionino menuturkan bahwa dirinya telah meminta tolong kepada salah satu keluarganya, untuk memberi kabar kepada sang ibunda, soal acara resepsi pernikahan tersebut.

Acara resepsi pernikahan Eza Gionino dan Meiza Aulia. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)

Pemain film 'Aku, Kau dan KUA' ini sadar memang tidak menyampaikan undangan itu secara langsung ke ibundanya, karena masih memiliki hubungan yang kurang baik. Namun, Eza tetap menyayangkan sikap ibunda tercinta yang enggan menghadiri hari bahagianya itu.

"Mau sampai kapan seperti ini? Mau sampai kapan? Toh, kita sudah nikah. Sampai kalau nanti kita punya anak, apa masih terus dianggap seperti ini? Kan enggak mungkin ya. Jadi kita bicara hati seorang perempuan, gue yakin kok hati mama itu enggak sekeras ini, ya tolong bantu doa semuanya," ungkap Eza.

Suasana acara resepsi pernikahan Eza Gionino dan Meiza Aulia. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)

Meski harus menyembunyikan rasa sedih di tengah hari bahagianya tersebut, Eza tetap berusaha untuk menjalani resepsi pernikahan yang mengusung konsep International.

Sementara itu, Istri Eza, Echa, juga sempat bercerita sedikit soal alasan memilih tema tersebut.

"Karena yang satu adatnya Palembang, yang satu adatnya Kalimantan. Daripada kita bingung dua-duanya jadi kita (pilih konsep) internasional," ujar Echa disambung dengan senyuman Eza Gionino yang berada di sampingnya.