Indra Bekti Sering Konsultasi Bisnis ke Raffi Ahmad dan Ruben Onsu
PerbesarADVERTISEMENT
Presenter Indra Bekti baru-baru ini dipercaya untuk menjadi salah satu pembicara di acara investasi digital, INA COIN, yang digelar di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Bekti sendiri, selain sibuk di dunia hiburan, juga mengelola beberapa bisnis selama beberapa tahun belakangan.
ADVERTISEMENT
Beberapa bisnis yang tengah dijalani oleh Indra Bekti antara lain adalah bisnis kue Cirebon Sultana, Inbek Entertainment, Inbek Clothes, Inbek Event, Inbek Travel, dan juga sekolah public speaking.
Saat dijumpai usai mengisi acara, pembawa acara 'Ceriwis' ini mengatakan bahwa saat ini dirinya mulai melirik investasi yang berbasis digital.
"Iya, sudah mulai fokus ke sana. Karena kita harus melek investasi digital. Investasi jenis ini kan sedang mulai bangkit, Indonesia juga mulai maju, dan internet juga sudah luar biasa, mudah diakses hingga pelosok," kata Indra Bekti pada Minggu (31/3).
Pria berusia 41 tahun ini mengaku dirinya telah melakukan riset terlebih dulu sebelum mencoba peruntungan di investasi digital. Ia juga berkonsultasi terlebih dulu dengan sang istri, Aldilla Jelita.
ADVERTISEMENT
"Memang setiap tawaran apapun selalu libatkan istri. Jadi, kalau ada apa-apa kita kerja sama, enggak ada yang ditutupi. Kan supaya aset-aset kita dijaga juga dan biar kita enggak kebablasan juga," tuturnya.
Meski memiliki istri yang juga gemar melakoni dunia bisnis, namun pelantun 'Kok Gitu Sih?' tersebut tetap membutuhkan teman untuk berbagi ilmu. Menurut Bekti, ada beberapa rekan artis yang cukup berjasa di balik kesuksesan bisnisnya.
"Guru bisnis saya sih banyak ya. Dari teman-teman artis ada Ruben Onsu dan Raffi Ahmad. Banyak lagi deh teman-teman yang bisnisnya cukup berhasil," ujar Bekti.
"Kita sering saling sharing kok. Mereka sering banget malah bagi ilmunya dalam bisnis," sambungnya.
Lebih lanjut, Bekti mengucap syukur karena dunia bisnis mampu memberikan rezeki tambahan untuk keluarganya. Terlebih lagi, dia tak pernah mendapat gangguan dari pesaing-pesaing bisnis yang jahat.
ADVERTISEMENT
"Mungkin persaingan yang enggak sehat belum pernah terjadi, karena bisnis saya juga enggak yang sampai miliaran ya. Ya, semoga saat sudah besar juga tidak ada ya. Kan kita maunya bisnis yang diawali dan diakhiri dengan baik," kata Bekti.
Kendati demikian, bisnis tetaplah bisnis. Indra Bekti pernah mengalami kerugian karena bisnisnya tidak berjalan dengan baik.
Namun, ia tak ingin terlalu memusingkan hal tersebut. Sebab, Bekti sadar jika kerugian merupakan salah satu risiko yang harus ditanggung oleh pebisnis.
"Kalau takut gagal, enggak berani, gimana kita bisa tahu? Kita juga enggak akan maju dan stuck saja di situ. Karena enggak akan tahu proses dan pembelajarannya," tutupnya.
