Jadi Duta Anti Rokok, Randy Martin Ajak Teman-temannya Hidup Sehat

Randy Martin (Foto: Munady)

Artis muda Randy Martin terpilih menjadi salah satu Duta Anti Rokok dari Kementerian Kesehatan RI. Ia pun berkomitmen untuk mendukung program pemerintah. Salah satunya, meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi bahaya rokok.

Berdasarkan informasi yang Randy dapatkan dari Kementerian Kesehatan, bahwa pada setiap tahunnya di seluruh dunia, ada sekitar 7 juta orang meninggal karena penyakit yang disebabkan dari merokok. Misalnya stroke dan jantung.

Di Indonesia, penduduk yang menderita sakit stroke ada sekitar 21,1 persen, dan penyakit jantung 12,9 persen. Penyakit itu menjadi pembunuh nomor satu dan dua di Indonesia.

"Perokok pun bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang sekitar apalagi menyasar kepada anak-anak,” ucap Randy ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (2/10).

Meski ditunjuk sebagai duta, Randy tak pernah bermaksud untuk mengurui. Ia hanya berusaha mengajak teman-temannya untuk menghindari gaya hidup yang tak sehat tersebut.

“Apalagi yang masih muda, mengajak ke hidup yang lebih baik, gaya hidup yang lebih sehat,” tutur pria berusia 19 tahun ini.

Randy Martin sendiri mengaku dirinya benar-benar bersih dari rokok dan minuman beralkohol. Setelah ditunjuk sebagai duta, kini ia harus benar-benar menjauhi hal yang sebenarnya akrab dengan dunia hiburan yang digelutinya saat ini.

“Saya memikul beban itu supaya saya bisa jadi contoh, ingin memberikan contoh bisa kok tanpa rokok,” tutur pemain sinetron 'Best Friends Forever' ini.

Kendati demikian,kekasih Casandra Lee ini mengaku tak ingin mendiskreditkan orang-orang yang memang sudah terbiasa merokok atau minum alkohol. Meski begitu, ia berupaya untuk mengajak mereka menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Randy Martin dan Cassandra Lee (Foto: Munady)

“Itu tak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang sekitar, yang enggak seharusnya sakit jadi sakit, jadi marilah untuk kepentingan bersama, mengurangi rokok,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sampai saat ini belum menemukan orang-orang yang sensitif saat diperingatkan. Gaya persuasif yang tepat selalu berusaha ia gunakan untuk dapat mengajak rekannya kembali pada gaya hidup lebih positif.

“Di sini aku cuma informasi kepada teman-teman, 'Kalau lo ngerokok, teman-teman yang enggak merokok jadi kena imbasnya'. Dan akhirnya mereka sendiri yang memutuskan mau berubah atau tidak,” pungkas Randy Martin.