news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jefri Nichol Disebut Pernah Marah Gara-gara Gagal Perankan Dilan

13 Juni 2018 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jefri Nichol. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Jefri Nichol. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Permasalahan terjadi antara Baetz Management dengan aktor Jefri Nichol lantaran cowok berusia 19 tahun itu secara sepihak memutuskan untuk pindah manajemen. Baetz Management sebagai manajemen artis yang menaungi Nichol dari sejak ia pertama kali memulai karier di dunia hiburan, tak terima dengan perlakuan pemain film ‘Dear Nathan’ itu.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Nichol masih harus menyelesaikan kontrak film yang sudah ditandangani. Dari 11 kontrak film, ia baru menyelesaikan 5 film. Atas tindakan Nichol, Baetz Management akhirnya melayangkan somasi terhadap pria kelahiran Jakarta itu pada 10 Juni lalu.
“Iya, itu (memutuskan sepihak menunjuk manajemen baru) adalah pelanggaran hukum. Karena masih ada keterkaitan hukum sama Baetz Management. Itu enggak bisa,” kata kuasa hukum Baetz Management, Arifin Harahap ketika ditemui di Senayan City, kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (12/6). 
Pada saat dihubungi kumparan, Rabu (13/6), Baetz Agagon yang merupakan Head Manager dari Baetz Management, mengungkapkan, Nichol pernah marah besar lantaran gagal mendapat peran di fim ‘Dilan 1990’. Iqbaal Ramadhan yang dipercaya sebagai Dilan di film tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dia sempat, tuh marah-marah karena enggak berhasil dapat peran Dilan, terus dia bilang, ‘Ka Et enggak tahu mana film yang bagus.’ Ya, kalau memang enggak lolos casting mau gimana? Saya kan enggak bisa menentukan, saya bukan produser,” kata Baetz. 
Selain ‘Dilan 1990’, ternyata Nichol juga sempat mendapat tawaran dari film ‘Wiro Sableng’. Namun karena kontraknya bersama Screenplay Film belum tuntas, ia tidak bisa mengambil peran di film ‘Wiro Sableng’. Nichol kembali marah pada Baetz.
“Katanya lagi, ‘Et tuh suka deal sendiri.’ Lah dari mana? Ternyata dia dapat tawaran dari film ‘Wiro Sableng’. Tapi kan kalau peran itu diambil nanti dituntut orang, untuk izin itukan agak susah. Keinginan dia itu tinggi banget, tapi belum mengerti cara menyikapi pekerjaan,” tutur Baetz. 
Baetz dan Tim Kuasa Hukumnya. (Foto: Giovanni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baetz dan Tim Kuasa Hukumnya. (Foto: Giovanni/kumparan)
Baetz mengakui bahwa Nichol punya sifat yang baik. Namun, watak Nichol dianggapnya sulit untuk diubah. Secara gamblang Baetz memberi tahu kesulitan-kesulitan apa saja yang harus dilaluinya selama menjadi manajer Nichol.  
ADVERTISEMENT
“Lagi promo film A, tahu-tahu film lain yang di-posting. Harusnya dihargai kan film A itu, kan saya yang akhirnya ditelepon dan dimarahi. Mau photoshoot untuk poster, dia rambut potong. Kalau pakai wig kan jadi kayak perempuan ya, jadi tunggu dulu rambutnya tumbuh,” ujar Baetz. 
“Mungkin, ya star-syndrome, dia merasa dikenal, orang tahu dia, akhirnya pedenya ketinggian,” lanjutnya.
Jefri Nichol (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Jefri Nichol (Foto: Munady Widjaja)
Baetz mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak ingin melayangkan somasi terhadap Nichol. Namun, Baetz melakukannya karena ingin Nichol bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Baetz tidak mau Nichol nantinya menjadi dibenci oleh orang lain. “Mumpung belum telat berubahlah, behave, be nice, be happy. Image dia kan sudah kita buat dengan bagus, jangan pernah berbuat yang tidak menyenangkan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT