Jenita Janet: Orang Sekarang Enggak Ada Empatinya

Jenita Janet. (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)

Beberapa waktu lalu sempat beredar video yang memperlihatkan penyanyi dangdut Jenita Janet jatuh pingsan di atas panggung. Saat itu, ia sedang menjadi pengisi acara di salah satu program televisi di daerah Purwokerto, Jawa Tengah.

Penyanyi berusia 30 tahun tersebut mengaku jika kala itu ada sesosok bayangan hitam besar yang mendorongnya dengan cepat hingga jatuh tersungkur. Melihat kejadian yang menimpa Jenita, ada netizen yang beranggapan bahwa hal itu hanyalah setting-an.

Menanggapi hal itu, pelantun lagu ‘Merinding’ tersebut menganggap bahwa netizen sudah tidak memiliki rasa empati. Sebab, tujuannya saat itu adalah untuk menghibur para penonton.

“Saya tidak menyalahkan individual, karena di depan banyak orang yang lagi nonton. Walau saya mungkin bukan idola mereka, tapi di mana empati kalian?” kata Janet saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (22/5). 

“Saya datang ke sana untuk menghibur, tolonglah dihargai artis yang sedang menghibur,” sambungnya.

Jenita menyadari betul istilah setting-an di dunia hiburan bertujuan untuk menaikkan popularitas. Namun, menurut dia, tak melulu artis melakukan tindakan demikian.

“Saya paham, mungkin banyak orang melakukan settingan. Tapi gimana kalau itu kenyataan? Apa masih ada kesempatan untuk menyelamatkan nyawa seseorang?” ucap Janet.

Saat perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu jatuh pingsan, sempat terdengar ada orang yang berkata tidak semestinya. Salah satunya adalah ada orang yang berkata ‘belum mati tuh dia’. Jenita merasa miris mendengar hal tersebut. 


“Dibilang ‘Kok belum mati?’ Ya Allah, saya selamat kayak gini saja orang tua mengharapkan saya ada di rumah. Mereka berdoa supaya saya selamat, tapi orang itu dengan mudahnya bilang saya mati. Itu miris, kok orang sekarang enggak ada empatinya,” tutur Janet.

Jenita Janet (Foto: Munady Widjaja)

Jenita sempat mencurahkan kekesalannya lewat unggahan di Insta Story. Tujuan pelantun lagu ‘Di Reject’ itu melakukan hal tersebut agar semua orang bisa lebih peduli terhadap sesama.

“Mungkin orang enggak suka sama aku karena kesuksesan yang Allah kasih, orang tidak menerima. Makanya Janet lebih introspeksi, nanya apa yang salah pada diri Janet. Janet selalu minta maaf,” tandas Janet.