Jerinx dan Soleh Solihun, Mantan Jurnalis yang Terjun ke Dunia Hiburan

16 Juli 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerinx dan Soleh Solihun Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jerinx dan Soleh Solihun Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang selebriti tak selalu mengawali kariernya di dunia hiburan. Ada juga selebriti yang sebelumnya berprofesi sebagai jurnalis. Dua di antaranya adalah drummer Superman is Dead, Jerinx, dan komedian Soleh Solihun.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi penggebuk drum di band SID pada tahun 1995, I Gede Ari Astina atau lebih dikenal dengan panggilan Jerinx ini ternyata pernah menjadi wartawan di tanah kelahirannya, Bali.
Jerinx sebagai vokalis, bobby di drum. Foto: Alexander Vito/kumparan
Kala itu, lelaki yang dikenal dengan tubuhnya yang penuh tato itu bekerja di beberapa majalah lokal sebelum fokus membesarkan SID bersama Bobby Cool (Vokal dan Gitar) dan Eka Rock (Bass).
"Saya pernah bekerja sebagai jurnalis selama 3 tahun di beberapa majalah lokal di Bali. Saya menggunakan citra itu, bukan citra sebagai musisi besar, tapi citra yang mengejutkan," kata Jerinx dalam vlognya dengan akun YouTube Malariahouse yang berjudul 'Jerinx aka JRX Superman Is Dead on Summertime with Riz latest edition.'
Bersama Jerinx, SID telah menelurkan 6 album dalam kurun waktu 24 tahun. Album-album tersebut adalah Kuta Rock City (2003), The Hangover Decade (2004), Black Market Love (2006), Angels and the Outsider (2008), Sunset di Tanah Anarki (2013), dan Tiga Perompak Senja (2018).
ADVERTISEMENT
Selain membentuk Superman is Dead, Jerinx juga membentuk band punk lain yang dinamai Devildice di tahun 1997. Di band ini, lelaki 42 tahun itu menjadi vokalis sekaligus gitaris.
Di balik gebukan drumnya yang bertenaga di SID, Jerinx membuktikan ia bisa jadi vokalis yang karismatik di Devildice. Gaya bernyanyi Jerinx terdengar lebih tenang dengan suara beratnya.
Meskipun sama-sama punya genre punk, tapi gaya bermusik Superman is Dead dan Devildice sangat berbeda. Devildice memiliki unsur rockabilly yang mengalun sangat berirama dan membuat pendengarnya ingin berdansa.
Di luar kesibukannya bermusik, Jerinx juga dikenal sebagai pengusaha. Ia dikenal sebagai pemilik Twice Bar dan clothing line RMBL atau Rumble.
Soleh Solihun. Foto: Munady Widjaja
Sementara, Soleh Solihun yang kini dikenal sebagai komedian dulunya adalah wartawan sejumlah majalah di Jakarta sejak tahun 2004. Terakhir, ia bekerja sebagai editor majalah Rolling Stone Indonesia sejak tahun 2008 hingga 2012.
ADVERTISEMENT
Usai keluar dari Rolling Stone, Soleh beralih profesi dari jurnalis ke komedian. Salah satu alasan peralihan profesi tersebut sempat diungkapkan Soleh saat berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
"Wartawan itu bebannya berat. Dituntut untuk memberikan informasi yang benar tapi seperti banyak orang tahu, secara kesejahteraan wartawan itu belum sejahtera," ujarnya.
Soleh Solihun Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Namun, Soleh ternyata sudah mempersiapkan diri untuk beralih profesi. Setahun sebelum mengakhiri kariernya di dunia jurnalistik, alumni Fikom Unpad itu menjajal panggung Stand Up Comedy di sebuah acara stasiun televisi.
Berkat kemampuannya melawak, Raditya Dika pun mengajak Soleh untuk bermain dalam film Cinta Brontosaurus (2013).
Sejak saat itu, tawaran film bagi lelaki 40 tahun tersebut datang silih berganti. Di antaranya 'Bajaj Bajuri the Movie' (2014), 'Comic 8: Casino Kings part 1' (2015) dan 'Comic 8: Casino Kings part 2' (2016), 'Mau Jadi Apa?', 'Susah Sinyal' (2017), dan 'Reuni Z' (2018).
ADVERTISEMENT