Julie Estelle: Bintang 'Kuntilanak' hingga Ratu Film Laga Masa Depan
PerbesarADVERTISEMENT
Sudah belasan tahun berlalu sejak Julie Estelle mulai dikenal publik berkat memerankan salah satu tokoh utama dalam 'Alexandria'. Di film yang dirilis pada 2005 itu, ia beradu akting dengan Marcel Chandrawinata dan Fachri Albar.
ADVERTISEMENT
Pada tahun yang sama, ia juga membintangi 'Dealova'. Hanya saja, bukan Julie yang menjadi pemeran utama dalam film itu, melainkan Jessica Iskandar.
Akting Julie dalam dua 'Alexandria' dan 'Dealova' membawanya kepada film bergenre horor berjudul 'Kuntilanak'. Perempuan yang kini berusia 29 tahun itu dipercaya oleh sang sutradara, Rizal Mantovani, untuk memerankan tokoh utama bernama Samantha alias Sam.
Film yang dirilis pada 2006 tersebut rupanya laris manis dan menuai kesuksesan. Tak hanya meraih 1,5 penonton, 'Kuntilanak' juga mendapat penghargaan sebagai 'Best Scary Scene' dalam MTV Indonesia Movie Awards 2007.
PerbesarDi ajang penghargaan yang sama, Julie dinominasikan sebagai 'Most Favorite Actress'. Hanya saja, ia dikalahkan oleh Dinna Olivia--pemeran utama film 'Mengejar Mas-mas'.
ADVERTISEMENT
Akting Julie sebagai Sam memang menjadi salah satu kunci kengerian film tersebut. Sosok kuntilanak yang muncul justru dianggap kalah seram dibandingkan dengan adegan ketika ia kesurupan dan menyanyikan tembang Durma.
PerbesarKeberhasilan itu pun berujung dihadirkannya sekuel dari film 'Kuntilanak' pada 2007. Dalam film berjudul 'Kuntilanak 2' tersebut, Julie Estelle masih beradu akting dengan Evan Sanders.
Tak sampai di situ, Rizal Mantovani kemudian menggarap sebuah film yang menjadi penutup kisah Sam dan kemampuannya memanggil kuntilanak melalui lantunan tembang Durma. Turut dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella hingga Imelda Therinne, film berjudul 'Kuntilanak 3' itu dirilis pada 2008.
PerbesarSetelah merampungkan lakonnya sebagai Sam dalam trilogi 'Kuntilanak', perempuan kelahiran 4 Januari 1989 tersebut mengaku enggan membintangi film horor untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
"Sudah cukup buat aku main di genre horor. Aku ingin mencoba mengembangkan karier berakting di genre lain," ujar Julie dalam sebuah wawancara di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pada 2008 lalu.
PerbesarSiapa sangka, Julie Estelle mengkhianati kata-katanya sendiri. Ia kembali membintangi film horor pada 2010. Berjudul 'Rumah Dara', film garapan Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel--yang dikenal dengan sebutan The Mo Brothers--itu juga dapat digolongkan ke dalam genre thriller.
"Tadinya sudah enggak mau main film horor. Awalnya enggak mau, tapi ini beda dan menarik. Lagipula, di Indonesia belum pernah ada film seperti ini. Enggak ada hubungannya dengan hal mistis, enggak ada kejadian aneh. Enggak ada setan-setannya, deh," tutur Julie dalam suatu wawancara di Jakarta Pusat pada 2010.
PerbesarSementara itu, hingga 2012, Julie membintangi pula sejumlah film dengan genre berbeda, seperti drama hingga komedi romantis. Sebut saja 'Selamanya' (2007), 'Aku atau Dia' (2010), 'Cowok Bikin Pusing' (2011), dan 'Brokenhearts' (2012).
ADVERTISEMENT
Barulah kemudian Julie menjajal genre action melalui 'The Raid 2: Berandal' yang dirilis pada 2014. Ia mengaku harus berlatih dengan begitu keras demi menampilkan aksi laga yang terbaik lantaran tak pernah mempelajari ilmu bela diri.
PerbesarUsaha pemilik nama lengkap Julie Estelle Gasnier tersebut tak sia-sia. Aktingnya sebagai Alicia alias Hammer Girl--perempuan tunarungu berkacamata hitam yang begitu bengis kala menghabisi lawan--diapresiasi dengan sangat baik sejak 'The Raid 2: Berandal' ditayangkan di Sundance Film Festival.
Meski tak berperan sebagai tokoh utama dan hanya tampil di sejumlah adegan, Julie berhasil menarik perhatian dan memikat hati para penonton. Tak mengherankan ketika setelahnya ia kembali digandeng oleh The Mo Brothers untuk membintangi film 'Headshot'.
PerbesarSeperti dalam 'The Raid 2: Berandal', Julie beradu akting dengan Iko Uwais--yang kemampuan berlaganya tak lagi diragukan. Hanya saja, jika dalam film sebelumnya ia beraksi dengan sepasang palu, kali ini anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut menggunakan pisau untuk bertarung.
ADVERTISEMENT
Julie mengaku bangga tatkala ia tak pernah menggunakan pemeran pengganti alias stuntman, baik ketika membintangi 'The Raid 2: Berandal' maupun 'Headshot'.
PerbesarKemampuan berakting sekaligus berlaga Julie semakin dikagumi kala ia tampil di film 'The Night Comes For Us' sebagai The Operator. Tak hanya misterius, perempuan yang muncul seccara tiba-tiba itu juga begitu mematikan dalam berbagai pertarungan.
Tidak sekadar diapresiasi dengan sangat baik oleh banyak pihak, Julie bahkan mendapat limpahan puja-puji oleh Kieran Fisher dalam tulisan berjudul 'Julie Estelle Should Be A Huge Action Star' yang dimuat di situs filmschoolrejects.com. Fisher menyebutnya sebagai ratu film laga masa depan.
PerbesarDalam sudut pandang Fisher, Julie berhasil menghidupkan sosok pembunuh yang mampu menumbangkan sejumlah pelaku kriminal engan cara yang brutal sekaligus indah. Tak sampai di situ, pemain sinetron 'Amanah dalam Cinta' tersebut juga mampu mengalahkan pesona Iko Uwais dan Joe Taslim sebagai pemeran utama.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya terkait perannya sebagai The Operator, ia turut mendapat sanjungan dari Fisher atas aksinya dalam 'The Raid 2 : Berandals' dan 'Headshot'. Menutup tulisan yang dibuatnya untuk Julie, Fisher berpendapat bahwa adik Cathy Sharon itu teramat pantas untuk unjuk kemampuan di industri film Hollywood.