Karier Diky Candra dan Hengky Kurniawan di Hiburan dan Politik

13 Januari 2019 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dicky Candra dan Hengky Kurniawan artis yang sama-sama jadi pejabat daerah di Jabar (Foto: ist)
zoom-in-whitePerbesar
Dicky Candra dan Hengky Kurniawan artis yang sama-sama jadi pejabat daerah di Jabar (Foto: ist)
ADVERTISEMENT
Nama Diky Candra dan Hengky Kurniawan tentu tidak asing di telinga warga masyarakat di Indonesia. Terutama oleh warga Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Kedua nama ini awalnya dikenal sebagai selebritis, namun kemudian juga terjun ke politik dengan menjadi pejabat di Jawa Barat.
Hengky Kurniawan kini menjabat sebagai wakil Bupati Bandung Barat, sementara Diky sebelumnya pernah mengemban tugas sebagai wakil Bupati Garut pada 2011.
Sehubungan dengan itu, kumparan mencoba membandingkan karier keduanya. Baik di dunia hiburan dan politik.
1. Diky Candra
Diky Candra mengawali kariernya dari dunia hiburan. Diky pertama kali terjun ke industri hiburan sebagai model dan presenter pada era 1990-an. Pria bernama lengkap Raden Diky Candranegara ini juga sempat menjajal dunia tarik suara.
Lelaki berusia 44 tahun itu bahkan sempat menelurkan hits berjudul 'Boleh Nggak'. Namun, Diky lebih memilih untuk terjun ke dunia seni peran dibanding melanjutkan kiprahnya sebagai penyanyi.
ADVERTISEMENT
Namanya makin melejit setelah membintangi sinetron 'Lorong Waktu' season 2 (2000) bersama mantan wakil gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. Ia berperan sebagai Ustaz Addin.
Selain berperan dalam sinetron seperti 'Lorong Waktu' dan 'Jaka Sembung' (1996), Dicky juga ikut berperan dalam sejumlah film. Di antaranya adalah 'Kiamat Sudah Dekat' (2003), 'Sule, Ay Need You' (2012), dan 'Generasi Micin (2018).
Merasa popularitasnya tinggi, Diky kemudian mencoba beralih mengabdi ke masyarakat sebagai pejabat daerah. Ia menjabat sebagai wakil bupati Garut pada periode 2009-2013 lalu.
Namun di tengah jalan ia mengundurkan diri. Tepatnya di tahun 2011. Diky beralasan tidak cocok dengan sang bupati yang kala itu dijabat oleh Aceng Fikri.
Sekitar tahun 2017, lelaki kelahiran Tasikmalaya itu kembali mencoba peruntungannya di dunia politik.
ADVERTISEMENT
Ia maju sebagai calon walikota kota kelahirannya, Tasikmalaya. Akan tetapi, Diky belum berhasil meraih suara terbanyak.
Sementara, Hengky Kurniawan mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai seorang model pada tahun 2002. Lelaki kelahiran Blitar, Jawa Timur itu kemudian terjun ke dunia akting dan membintangi sejumlah sinetron.
Seperti 'Pelangi di Matamu', 'Bintang di Langit', 'Senandung Masa Puber', 'ABG', 'Kepala Keluarga', dan lain sebagainya. Namun, namanya semakin dikenal oleh publik setelah berperan dalam sinetron 'ABG' bersama Masayu Anastasia, Dimas Seto, dan Ratu Felisha.
Hampir sama seperti Dicky Candra, lelaki 36 tahun itu juga terjun ke dunia politik. Menjadi kader Partai Demokrat, Hengky maju sebagai calon wakil bupati Bandung Barat mendampingi Aa Umbara.
ADVERTISEMENT
Keduanya kemudian berhasil meraih suara terbanyak dan dilantik untuk periode 2018-2023. Hengky yang telah terpilih itu pun sempat mengungkapkan niatnya untuk mundur dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya.
"Kalau nanti diberikan kepercayaan untuk menjadi pemimpin, ketika sudah jadi pemimpin, aktivitas syuting tentu sudah tidak mungkin lagi,” ujar Hengky dalam suatu wawancara.
Ia mengaku harus fokus dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah yang ia emban.
“Karena sudah harus fokus dan karena politik ini menyangkut orang banyak, dan menjadi pelayan untuk masyarakat,” ucap Hengky.
Namun demikian, di awal jabatannya, Hengky sempat menuai polemik atas wacana kebijakan yang ia lontarkan. Yakni hendak meluncurkan 'Sekolah Ibu' di tahun 2019. Tujuan dari sekolah tersebut, kata Hengky, untuk memberikan pemahaman tentang berumah tangga bagaimana menghadapi suami, menahan emosi juga berkomunikasi dengan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Namun ucapan yang dilemparkan Hengky di media sosialnya itu justru menimbulkan polemik. Netizen beranggapan kehidupan berkeluarga seharusnya juga dipahami dan dijalankan dengan baik oleh dengan peran suami.